detiksport/amel
Liga Indonesia ISL - Seperti halnya Pro Duta FC, Persepar Palangkaraya juga berkeberatan atas hasil verifikasi PSSI yang tidak meloloskan mereka untuk mengikuti kompetisi kasta tertinggi musim depan.
Salah bentuk keberatan tersebut dituangkan melalui surat dukungan sejumlah pengcab sekaligus klub-klub amatir se-Kalimantan Tengah. Mereka pun akan mengajukan banding.
Demikian disampaikan oleh direktur kompetisi Persepar Sigit Widodo, Senin (16/12) menyusul adanya dukungan dari berbagai pihak di dalam musyarawah provinsi (musprov) di Kalteng yang digelar pada Sabtu (14/12) lalu. Musprov tersebut juga dihadiri oleh General Manager Persepar Lohing Simon.
"Kami sangat bersyukur atas dukungan ini. Kemarin seluruh pengcab dan klub-klub amatir se-Kalteng membulatkan tekad dan berniat menandatangani surat pernyataan soal dukungan terhadap Persepar terkait hasil verifikasi," ungkap Sigit, Senin (16/12).
Surat tersebut, lanjut Sigit, telah diserahkan kepada salah satu anggota Exco PSSI yakni Roberto Rouw yang selanjutnya akan diberikan kepada PSSI. "Surat sudah diberikan kepada Pak Roberto Rouw. Semoga bisa diteruskan," lanjutnya.
Dia mengatakan aksi dukungan tersebut dilakukan lantaran keberatan soal hasil verifikasi yang menyebutkan bahwa Persepar tidak lolos verifikasi hanya karena terganjal masalah infrastruktur. Padahal menurutnya, Persepar telah mengajukan stadion yang dinilai memenuhi kriteria.
"Kami mengajukan keberatan soal hasil verifikasi terutama masalah infrastruktur. Kami menanyakan masak sih Stadion Gajayana tidak lolos verifikasi. Padahal stadion itu pernah jadi tempat AFC Cup dan standarnya sudah terpenuhi.
Oleh sebab itu Persepar disebutnya ingin meminta kejelasan kepada PSSI dengan menempuh banding.
"Kalau kami sudah mengajukan banding melalui pesan lisan dan email. Minggu ini akan kami kirimkan surat resminya kepada PSSI," kata Sigit.
Dari 7 klub IPL yang diverifikasi, ada tiga yang dinyatakan tidak lolos, yaitu Persepar, Pro Duta, dan Perseman Manokwari. Klub-klub itu disebut PSSI tidak memenuhi syarat infrastruktur.
Hasil verifikasi menjadi kontroversi karena PSSI meloloskan klub-klub yang masih bermasalah dengan tunggakan gaji pemain seperti Sriwijaya FC, Persela Lamongan, hingga Persijap Jepara dan Persiba Bantul.
Pro Duta, yang dianggap sehat secara finansial, juga telah menyatakan keberatan atas keputusan PSSI itu. Mereka heran, kenapa opsi memakai stadion Singaperbangsa, karawang, sebagai tempat laga kandang mereka ditolak, sementara Persita, yang mengajukan stadion yang sama, diterima.
"Kalau kami sudah mengajukan banding melalui pesan lisan dan email. Minggu ini akan kami kirimkan surat resminya kepada PSSI," kata Sigit.
Dari 7 klub IPL yang diverifikasi, ada tiga yang dinyatakan tidak lolos, yaitu Persepar, Pro Duta, dan Perseman Manokwari. Klub-klub itu disebut PSSI tidak memenuhi syarat infrastruktur.
Hasil verifikasi menjadi kontroversi karena PSSI meloloskan klub-klub yang masih bermasalah dengan tunggakan gaji pemain seperti Sriwijaya FC, Persela Lamongan, hingga Persijap Jepara dan Persiba Bantul.
Pro Duta, yang dianggap sehat secara finansial, juga telah menyatakan keberatan atas keputusan PSSI itu. Mereka heran, kenapa opsi memakai stadion Singaperbangsa, karawang, sebagai tempat laga kandang mereka ditolak, sementara Persita, yang mengajukan stadion yang sama, diterima.
