Tim nasional Indonesia U-19 akan memulai latihan perdana di Kota Batu,
Jawa Timur, pada Sabtu (9/11/2013) pagi. Pemusatan latihan jangka
panjang ini merupakan persiapan Evan Dimas dan kawan-kawan jelang tampil
di Piala Asia U-19 di Myanmar pada 9-23 Oktober 2014.
Pelatnas timnas U-19 dibagi ke dalam tiga tahap, yakni persiapan umum, persiapan spesifik, dan pra-kompetisi. Pelatnas tahap pertama lebih fokus terhadap peningkatan fisik pemain.
"Kami latihan pagi dan sore. Untuk tahap pertama, kami berlatih selama dua bulan. Penekanannya lebih banyak ke fisik," jelas pelatih Indra Sjafri.
Diharapkan, pemain yang sebelumnya memiliki VO2max (kemampuan maksimal paru-paru menyerap oksigen) 55 meningkat menjadi lima angka. Begitu pula pemain yang memiliki VO2max 55 otomatis dinaikkan ke angka 60.
"Kami punya kriteria tinggi. Syarat pertama bagi pemain baru harus punya V02max minimal 55. Kalau kurang, ya tidak bisa," tegas Indra.
Timnas U-19 memang dituntut melakukan persiapan maksimal karena mereka bakal bersaing dengan tim-tim kuat, seperti China, Australia, dan Jepang. Turnamen dua tahunan ini diikuti 16 tim, yakni Indonesia, Australia, China, Iran, Irak, Jepang, Myanmar, Oman, Korea Utara, Qatar, Korea Selatan, Thailand, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Vietnam, dan Yaman.
Indra ditargetkan bisa membawa timnya lolos ke babak semifinal Piala Asia U-19 yang digelar di Myanmar pada 2014. Dengan begitu, Garuda Jaya otomatis lolos ke Piala Dunia U-20 Selandia Baru 2015.
Berikut 40 pemain yang mengikuti pemusatan latihan tahap pertama:
Ravi Murdianto (Grobogan), Dikri Yusron Afafa (Bandung), Rully Desrian (Padang), Awan Setho Raharjo (Semarang), Febly Gushendra (Padang), Muhamad Sahrul Kurniawan (Ngawi), Putu Gede Juni Antara (Denpasar), Hansamu Yama Pranata (Mojokerto), Rudolof Yanto Basna (Jayapura), Muhammad Fatchu Rochman (Pasuruan), Dimas Sumantri (Deli Serdang), Mahdi Fahri Albaar (Ternate), Bagas Adi Nugraha (Yogyakarta), Irfandi Zein Alzubaeidy (Tulehu), Muchamad Junda Irawan (Malang), Muhammad Hargianto (Tangerang), Dio Permana (Malang), Alqomar Tehupelasury (Tulehu), Ryuji Utomo Prabowo (Jakarta), Zulfiandi (Bireun), Paulo Oktavianus Sitanggang (Medan), Evan Dimas Darmono (Surabaya), Hendra Sandi Gunawan (Banda Aceh), Untung Wibowo (Palembang), Vicky Melano (Bekasi), Yabes Roni Malaifani (Alor), Dinan Yahdian Javier (Yogyakarta), Ilham Udin Armaiyn (Ternate), Miftahul Hamdi (Banda Aceh), Maldini (Mamuju), Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (Mojokerto), Septian David Maulana (Semarang), Muhammad Dimas Drajad (Gresik), Angga Febriyanto Putra (Surabaya), Reza Fahlevi Maldini Sitorus (Medan), Terens Owang Puhiri (Papua), Eriyanto (Sukabumi), Dalmiansyah (Lampung), Ichsan Kurniawan (Palembang), Rosad Setiawan (Padang)
Staf Pelatih: Indra Sjafri (Pelatih Kepala), Eko Purdjianto (Asisten Pelatih), Nursaelan Santoso (Asisten Pelatih), Jarot Supriadi (Pelatih Kiper), Guntur Cahyo Utomo, Alfan Nur Asyhar (Dokter), Aditya Prameswara (Fisioterapis), Randy Nindito (Team Administrator BTN), Muhni (Perlengkapan), Ade Ali (Perlengkapan)
Pelatnas timnas U-19 dibagi ke dalam tiga tahap, yakni persiapan umum, persiapan spesifik, dan pra-kompetisi. Pelatnas tahap pertama lebih fokus terhadap peningkatan fisik pemain.
"Kami latihan pagi dan sore. Untuk tahap pertama, kami berlatih selama dua bulan. Penekanannya lebih banyak ke fisik," jelas pelatih Indra Sjafri.
Diharapkan, pemain yang sebelumnya memiliki VO2max (kemampuan maksimal paru-paru menyerap oksigen) 55 meningkat menjadi lima angka. Begitu pula pemain yang memiliki VO2max 55 otomatis dinaikkan ke angka 60.
"Kami punya kriteria tinggi. Syarat pertama bagi pemain baru harus punya V02max minimal 55. Kalau kurang, ya tidak bisa," tegas Indra.
Timnas U-19 memang dituntut melakukan persiapan maksimal karena mereka bakal bersaing dengan tim-tim kuat, seperti China, Australia, dan Jepang. Turnamen dua tahunan ini diikuti 16 tim, yakni Indonesia, Australia, China, Iran, Irak, Jepang, Myanmar, Oman, Korea Utara, Qatar, Korea Selatan, Thailand, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Vietnam, dan Yaman.
Indra ditargetkan bisa membawa timnya lolos ke babak semifinal Piala Asia U-19 yang digelar di Myanmar pada 2014. Dengan begitu, Garuda Jaya otomatis lolos ke Piala Dunia U-20 Selandia Baru 2015.
Berikut 40 pemain yang mengikuti pemusatan latihan tahap pertama:
Ravi Murdianto (Grobogan), Dikri Yusron Afafa (Bandung), Rully Desrian (Padang), Awan Setho Raharjo (Semarang), Febly Gushendra (Padang), Muhamad Sahrul Kurniawan (Ngawi), Putu Gede Juni Antara (Denpasar), Hansamu Yama Pranata (Mojokerto), Rudolof Yanto Basna (Jayapura), Muhammad Fatchu Rochman (Pasuruan), Dimas Sumantri (Deli Serdang), Mahdi Fahri Albaar (Ternate), Bagas Adi Nugraha (Yogyakarta), Irfandi Zein Alzubaeidy (Tulehu), Muchamad Junda Irawan (Malang), Muhammad Hargianto (Tangerang), Dio Permana (Malang), Alqomar Tehupelasury (Tulehu), Ryuji Utomo Prabowo (Jakarta), Zulfiandi (Bireun), Paulo Oktavianus Sitanggang (Medan), Evan Dimas Darmono (Surabaya), Hendra Sandi Gunawan (Banda Aceh), Untung Wibowo (Palembang), Vicky Melano (Bekasi), Yabes Roni Malaifani (Alor), Dinan Yahdian Javier (Yogyakarta), Ilham Udin Armaiyn (Ternate), Miftahul Hamdi (Banda Aceh), Maldini (Mamuju), Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (Mojokerto), Septian David Maulana (Semarang), Muhammad Dimas Drajad (Gresik), Angga Febriyanto Putra (Surabaya), Reza Fahlevi Maldini Sitorus (Medan), Terens Owang Puhiri (Papua), Eriyanto (Sukabumi), Dalmiansyah (Lampung), Ichsan Kurniawan (Palembang), Rosad Setiawan (Padang)
Staf Pelatih: Indra Sjafri (Pelatih Kepala), Eko Purdjianto (Asisten Pelatih), Nursaelan Santoso (Asisten Pelatih), Jarot Supriadi (Pelatih Kiper), Guntur Cahyo Utomo, Alfan Nur Asyhar (Dokter), Aditya Prameswara (Fisioterapis), Randy Nindito (Team Administrator BTN), Muhni (Perlengkapan), Ade Ali (Perlengkapan)