Gerardo Martino. (Foto: FC Barcelona)
BERITA BOLA – Raul Amarilla menilai bahwa Barcelona membuat langkah tepat dengan mendatangkan Gerardo ‘Tata’ Martino di Camp Nou. Namun, Amarilla juga mengungkapkan bukan perkara mudah menukangi klub sekaliberBlaugrana.
Diakui Amarilla, Martino akan menemui tekanan pada awal musimnya, mengingat Tito Vilanova meninggalkan trofi La Liga di akhir musimnya sebelum memutuskan menanggalkan jabatan pelatih Barca. Namun, tekanan tersebut akan menghilang apabila Martino dapat mempersembahkan kemenangan.
Nama Martino mungkin tidak terlalu familiar di daratan Eropa. Namun, di wilayah Amerika, pria berusia 50 tahun itu memiliki reputasi yang gemilang dan termasuk pelatih yang diperhitungkan.
Hal tersebut dapat dilihat dari prestasinya mempersembahkan gelar juara bagi setiap klub yang pernah merasakan tangan dinginnya. Newell’s Old Boys merupakan klub terakhir yang menikmati strategi apik Martino. Ya, pelatih yang akrab dipanggil Tata itu membawa Newell’s menjadi penguasa Liga Argentina musim lalu.
Sementara di tingkat tim nasional, Martino merupakan sosok yang dikagumi masyarakat Paraguay menyusul kesuksesannya membawa Los Guaraníes –julukan Timnas Paraguay, tampil hingga partai pamungkas Copa America 2011 lalu.
“Semoga kemenangan datang untuk Tata Martino di Barcelona. Karena apabila tidak, itu akan menyulitkannya. Orang-orang dan para penggemar tidak mengenalnya yang berarti ada tekanan ekstra untuknya,” kata Amarilla, seperti dilansir Esports en Xarxa.
Amarilla yang memperkuat Barcelona selama tiga musim (1985-1988) itu juga tak terkejut dengan keputusan Barca yang menjadikan Tata sebagai suksesor Vilanova. Menurutnya, meski tidak populer di Eropa, namun Tata memiliki prestasi memukau di Amerika.
“Saya tidak terkejut Barcelona menunjuk Tata karena dia merupakan salah satu pelatih terbaik saat ini. Barcelona selalu mencari yang terbaik dan di Amerika Selatan dia salah satu pelatih dengan popularitas paling tinggi,” tutupnya.
Diakui Amarilla, Martino akan menemui tekanan pada awal musimnya, mengingat Tito Vilanova meninggalkan trofi La Liga di akhir musimnya sebelum memutuskan menanggalkan jabatan pelatih Barca. Namun, tekanan tersebut akan menghilang apabila Martino dapat mempersembahkan kemenangan.
Nama Martino mungkin tidak terlalu familiar di daratan Eropa. Namun, di wilayah Amerika, pria berusia 50 tahun itu memiliki reputasi yang gemilang dan termasuk pelatih yang diperhitungkan.
Hal tersebut dapat dilihat dari prestasinya mempersembahkan gelar juara bagi setiap klub yang pernah merasakan tangan dinginnya. Newell’s Old Boys merupakan klub terakhir yang menikmati strategi apik Martino. Ya, pelatih yang akrab dipanggil Tata itu membawa Newell’s menjadi penguasa Liga Argentina musim lalu.
Sementara di tingkat tim nasional, Martino merupakan sosok yang dikagumi masyarakat Paraguay menyusul kesuksesannya membawa Los Guaraníes –julukan Timnas Paraguay, tampil hingga partai pamungkas Copa America 2011 lalu.
“Semoga kemenangan datang untuk Tata Martino di Barcelona. Karena apabila tidak, itu akan menyulitkannya. Orang-orang dan para penggemar tidak mengenalnya yang berarti ada tekanan ekstra untuknya,” kata Amarilla, seperti dilansir Esports en Xarxa.
Amarilla yang memperkuat Barcelona selama tiga musim (1985-1988) itu juga tak terkejut dengan keputusan Barca yang menjadikan Tata sebagai suksesor Vilanova. Menurutnya, meski tidak populer di Eropa, namun Tata memiliki prestasi memukau di Amerika.
“Saya tidak terkejut Barcelona menunjuk Tata karena dia merupakan salah satu pelatih terbaik saat ini. Barcelona selalu mencari yang terbaik dan di Amerika Selatan dia salah satu pelatih dengan popularitas paling tinggi,” tutupnya.