LIGA ITALIA – Jawara Serie A musim ini telah menjadi milik Juventus, bahkan Scudetto tersebut diraih Gianluigi Buffon dkk tanpa harus bertanding karena AS Roma dipecundangi Catania. Kegagalan ini disinyalir winger anyar Roma, Gervinho, akibat tim tak memiliki kedalaman skuad.
Gervais Yao Kouassi atau yang lebih akrab disapa Gervinho |
“Perjalanan Roma musim ini berjalan positif, mengingat tujuan kami untuk kembali ke Eropa dan kami meraihnya. Kami dapat saja melakukannya lebih baik, namun kami puas. Scudetto ditentukan dengan hal-hal yang lebih mendetail,” ucap Gervinho, kepada Roma Channel, Jumat (9/5/2014).
“Kami memiliki skuad yang bagus, namun mungkin tak cukup kompetitif untuk bertarung sepanjang musim. Kami telah memberikan segalanya namun Juve memiliki kedalaman skuad yang lebih baik,” lanjutnya.
Memang, I Giallorossi, julukan Roma, sempat tampil ‘kesetanan’ di awal musim ini dengan mengemas 10 kemenangan beruntun dan tujuh pertandingan tak terkalahkan selanjutnya, sebelum dikalahkan Juventus. Namun, cedera sejumlah pemain mulai dari Kevin Strootman hingga Mehdi Benatia, tak dapat digantikan dengan baik oleh pemain cadangan karena kualitas yang berbeda.
Hal ini berbeda dengan I Bianconeri, julukan Juventus, yang memiliki kedalaman skuad yang mumpuni, meski pemain inti diterpa cedera. Sebut saja di posisi bek sayap kanan yang dihuni Stephan Lictsteiner, saat pemain ini cedera, ada Mauricio Isla yang dapat menggantikan posisinya dengan baik.
Namun bagi Gervinho, musim ini telah dilaluinya telah baik. Terlebih, musim 2013-2014 ini merupakan musim perdana Gervinho di ranah Italia, setelah didatangkan dari Arsenal dengan jumlah transfer yang dirahasiakan.
“Saya pikir sembilan gol cukup baik dan saya dapat berkembang, sebagaimana saya mengkreasikan banyak kesempatan mencetak gol yang tidak saya manfaatkan. Gol paling terpentin saya adalah salah satu gol ke gawang Juventus di Coppa Italia. Semoga saya dapat mencetak gol melawan Juventus kembali akhir pekan ini,” tambah Gervinho.