• Latest News

    Powered by Blogger.
    Sunday, September 29, 2013

    Menanti Final Piala Menpora Cup Antara Arema Indonesia vs Central Coast Mariners



    Menpora Cup - Final Piala Menpora hari ini, Minggu (29/9/2013), menghadirkan dua tim dari dua negara: Arema Indonesia sebagai juara Grup B mewakili Indonesia, sedangan Central Coast Mariners yang memenangi Grup A jadi representasi Australia.

    Kedua finalis ini melaju ke partai puncak dengan rekam jejak yang sama: 2 kali menang, 1 kali seri, mencetak 7 gol dan kebobolan 3 gol. Artinya, secara sepintas hasil ini bisa dibilang kekuatan keduanya hampir sama.

    Baik Arema dan Mariners pun sama-sama jadi tim yang paling produktif dan paling minim kebobolan. Dengan catatan ini, tentu laga final bisa diprediksikan berlangsung seru.

    Satu hal yang disayangkan dari final ini adalah Mariners tak dapat tampil dengan kekuatan terbaiknya. Ini karena mereka hari ini akan berhadapan dengan Newcastle Jets di Tamworth, Australia. Akibatnya, tujuh pemain akan meninggalkan Bandung, yaitu Liam Reddy (kiper), Michael McGlinchey, Marcel Seip, Anthony Caceres, Brent Griffiths, Hayden Morton, dan Mitchell Duke.

    Namun ini bukan berarti Mariners tidak akan merepotkan Arema, terutama lini depannya. Masih tersisa tiga pemain yang telah mencetak dua gol di turnamen ini, yaitu Matthew Simon, Nick Fitzgerald, dan Marco Flores. Demikian pula dengan sang kapten, John Hutchinson, yang siap mengamankan lini tengah dari gempuran Arema.

    Di babak grup, pelatih Graham Arnold kerap mengganti tim intinya di tiap pertandingan. Mereka-mereka yang akan berlaga di Malang adalah starting XI saat menghadapi Sriwijaya dan Persib, sementara yang pulang ke Australia adalah pemain inti saat melawan Malaysia U-23. Artinya, pemain yang bertanding di final sudah menjalani 2 pertandingan, dan tentunya akan lebih padu lagi di pertandingan ketiganya.

    Sementara itu, bertanding di hadapan pendukungnya sendiri, Arema bisa menurunkan semua pemain terbaiknya, termasuk dua striker yang telah mencetak dua gol: Christian Gonzales dan Alberto Goncalves. Ini berarti, selain memperebutkan gelar juara, malam nanti juga akan ada pertarungan pencetak gol terbanyak di atas lapangan. Ya, Baik El Loco, Beto, Simon, Fitzgerald, ataupun Flores, masing-masing memiliki kans yang sama untuk pulang dengan predikat striker tersubur di gelaran pertama Piala Menpora.

    Tapi tentu pertandingan tak mungkin ditentukan oleh kinerja pemain depan semata. Baik lini belakang, lini tengah, maupun pemain sayap pun memiliki kontribusi penting dan bisa jadi penentu jalannya pertandingan.

    Mariners Unggul di Lini Tengah

    Sepanjang pertandingan babak grup, lini tengah Arema jadi salah satu lini yang paling banyak disoroti. Ini karena duet I Gede Sukadana dan Hendro Siswanto kurang mampu menguasai jalannya pertandingan dan acap kali terlalu rapat dengan lini belakang. Hal tersebut tak sepenuhnya menjadi kekuarang mereka karena Arema sering kali bermain dengan tiga pemain depan, yaitu El Loco, Keith Gumb, dan Beto, sehingga I Gede dan Hendro mesti berjaga di belakang sebagai penyeimbang.

    Strategi ini mengakibatkan aliran bola Arema sering kali mandek di lini tengah. Lini depan pun malah mendapatkan suplai bola dari lini belakang yang memberikan umpan-umpan lambung, baik ke arah El Loco atau Keith Gumb. Selama tiga kali pertandingan di Piala Menpora, pola ini lah yang terlihat dari anak-anak asuh Djoko Susilo.

    Dengan kondisi demikian, Arema mesti bertanding dengan Mariners yang salah kekuatannya terletak di lini tengahnya. Selain ada John Hutchinson, Mariners juga memiliki Fitzgerald dan Nick Montgomery yang piawai memberikan umpan-umpan terobosan.

    Di pertandingan melawan Sriwijaya, kinerja lini tengah ini memang belum terlihat dan Mariners masih mengandalkan umpan-umpan silang. Namun, saat melawan Persib, baik Fitzgerald maupun Montgomery terlihat nyaman dalam menguasai bola untuk menyusun serangan.

    Fitzgerald sendiri terlihat sering memasuki area kotak penalti lawan untuk mencetak atttempts. Bahkan acap kali ia berdiri sejajar dengan ujung tombak, entah itu Matt Simon atau Marco Flores. Pergerakannya tentu mesti diwaspadai oleh duet I Gede – Hendro, maupun oleh bek tengah Arema

    Waspadai Sisi Kanan Arema

    Meski kalah di lini tengah, Arema sendiri memiliki senjata berupa sayap kanan yang diisi oleh Keith Gumb, dan ditopang oleh Gonzales dan Edemar Garcia. Ketiganya acap bermain rapat satu sama lain, dan menyerang pertahanan lawan dari sisi kanan dengan umpan-umpan pendek. Apalagi, dalam sosok Gonzales, Arema memiliki striker yang tak hanya mampu menahan bola sembari membelakangi gawang, tapi juga cermat melihat pergerakan Gumb di sayap kanan.

    Melawan Mariners, seharusnya Arema bisa memanfaatkan ini sebaik mungkin. Terutama karena Mariners juga tim yang memiliki garis pertahanan yang tinggi, dan kedua fullback yang sering naik menyerang. Arema bisa menggunakan strategi 4-2-3-1 seperti saat melawan Mitra Kukar untuk memanfaatkan El Loco-Gumb-Garcia dalam skema serangan balik.

    Satu hal yang bisa ditunggu dari pertandingan ini adalah terciptanya gol-gol di babak pertama. Soalnya, kedua tim sama-sama senang mencetak gol di 45 menit pertama. Dari tujuh gol yang telah dicetak, baik Mariners maupun Arema membuat 5 golnya di babak pertama (71%).

    Namun dengan laga final, tentu babak kedua pun akan jadi pertempuran menarik. Arema akan berjuang untuk mengangkat piala di kandangnya sendiri, sementara Mariners pun tentu tak ingin tanggung pulang dengan tangan kosong. Dengan demikian, maka bolehlah jika laga final petang ini diprediksi jadi laga pamungkas yang pantas untuk menutup Piala Menpora 2013.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments
    Item Reviewed: Menanti Final Piala Menpora Cup Antara Arema Indonesia vs Central Coast Mariners Rating: 5 Reviewed By: Awaluddin Ahmad
    Scroll to Top