Anak-anak tampak antusias mengikuti klinik yang diberikan pelatih timnas Indonesia. |
Jacksen pun serius menularkan ilmu sepak bola kepada anak-anak. Sesekali, pelatih asal Brasil ini berseru menggugah semangat anak-anak yang tidak kalah serius menerima pelajaran meski di bawah sinar matahari yang menyengat. Namun, kegiatan pun diselingi canda antara Jacksen dan anak-anak.
Bibit-bibit muda masa depan sepak bola Tanah Air itu serius melahap semua porsi yang diberikan Jacksen dan tiga asistennya, Yeyen Tumena, Oswaldo Lessa, dan Fabio Topedino yang yang secara khusus melatih kiper cilik.
"Ingat, tempo permainan harus dijaga. Terpenting, penguasaan bola dan passing. Bermain bola tidak cukup cepat saja tapi juga penguasaan bola. Akurasi passing harus dijaga. Sepak bola tidak akan berguna bila passing tidak bagus. Penyelesaian akhir juga harus bagus," kata Jacksen.
Asisten pelatih Fabio Topedino juga terlihat serius memberikan klinik pelatihan untuk kiper. Dia selalu mengingatkan kepada kiper-kiper cilik ini untuk selalu fokus saat berdiri di bawah mistar. "Fokus pada bola, tangkapan bola harus benar. Kiper harus selalu fokus karena posisinya sangat penting," jelas Fabio.
Hanya, Jacksen merasa sayang karena hanya memiliki waktu 45 menit untuk memberikan ilmu kepada anak-anak di Solo. Pasalnya, dia sudah harus memimpin latihan timnas. Jacksen juga tak ingin terlambat dalam latihan timnas yang akan melakukan laga persahabatan melawan Filipina di Stadion Manahan, Solo, Rabu (14/8).
"Agak disayangkan waktunya sangat mepet karena kami harus segera ke Manahan untuk latihan timnas. Padahal masih banyak materi yang ingin saya berikan. Namun secara garis besar, saya terkesan dengan antusiasme anak-anak. Mereka sudah memperlihatkan bakat-bakat pemain besar. Tunggu sepuluh tahun lagi dan mereka yang akan menjawabnya," jelas Jacksen. (gk-51)