Getty Images/Thananuwat Srirasant
BERITA BOLA - Ada banyak faktor yang membuat Chelsea menjadi unggulan merebut titel Premier League2013/2014. Berada di posisi teratas faktor-faktor penentu itu adalah Jose Mourinho.
Tidak seperti tujuh tahun lalu, kali ini tidak ada kehebohan mengiringi kedatangan Jose Mourinho ke Stamford Bridge. Tak ada konferensi pers yang menunjukkan arogansi sang manager, di sisi lain The Blues juga tak membekali pria asal Portugal itu dengan uang berlimpah dan pembelian pemain dengan nama-nama besar.
Setelah 'kekacauan' yang terjadi di kompetisi domestik 2012/2013 -- terlepas dari sukses menjadi juara Liga Europa -- kedatangan kembali Mourinho menumbuhkan optimisme besar akan musim Premier League yang kompetitif. Itulah mengapa John Terry dkk diunggulkan di posisi teratas sebagai juara Lia Inggris oleh banyak rumah taruhan, bersama dengan Manchester City.
Mourinho kini dianggap jauh berbeda dibanding Mourinho tujuh tahun lalu. Setelah petualangan di Inter Milan dan Real Madrid, pria 50 tahun itu kini menjadi sosok yang baru.
Mourinho tentu masih punya rasa lapar yang besar untuk terus menang, masih ambisius, tetap menunjukkan dirinya sebagai manajer yang cerdas dan juga masih lihai memanipulasi kata-kata dan isu. Tapi Mourinho setidaknya kini (terlihat) mulai menjauhi kontroversi. Dia juga lebih menghindari konfrontasi dengan kolega atau seteru-seterunya.
Fans Chelsea mungkin mengharapkan Mourinho masih seperti saat datang pertama kali di tahun 2004 lalu, yang mengantar mereka mendominasi Inggris selama dua musim, yang dengan konsisten mengintimidasi lawan-lawannya, dan dengan terang-terangan berkonfrontasi dengan Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson. Tapi Mourinho diyakini sudah punya cara pandang yang beda kali ini. Mourinho diyakini ingin menciptakan sebuah dinasti baru di Liga Inggris dengan Chelsea-nya menjadi tokoh utama. Dan perubahan-perubahan tersebut dilakukan demi mewujudkan target itu.
Keinginan membangun 'Dinasti Biru' di Premier League juga terlihat dari pola belanja mereka di musim panas ini. 'Si Biru' asal London mengubah kebijakan mereka terkait pembelian pemain. Periode menghambur-hamburkan uang untuk membeli pemain mahal sudah selesai. Kini adalah musimnya membeli pemain muda, berinvestasi pada mereka dengan potensi dan bisa berkontribusi besar untuk kurun waktu yang panjang.
Dengan banderol 18 juta poundsterling, Andre Schurrle (Bayer Leverkusen) jadi pembelian termahal di musim ini. Belanja besar Chelsea lainnya adalah Marco van Ginkel, yang diboyong dari Vitesse dengan harga 8 juta poundsterling. Selain itu ada juga Isaiah Brown (WBA), Mark Schwarzer (Fulham), Cristian Cuevas (O'Hinggins) dan Stipe Perica (Zadar).
Kecuali Schwarzer yang adalah kiper senior, dari nama-nama tersebut Schurrle adalah pembelia tertua. Pemain depan internasional Jerman itu kini berumur 22 tahun. Schurrle dan van Ginkel diyakini akan langsung masuk dalam skuat utama The Blues.
Lini tengah menjadi bagian yang paling minim butuh tambahan skuat. Karenanya kedatangan van Ginkel dan dipulangkannya Kevin De Bruyne dari periode peminjaman bersama Werder Bremen diyakini akan cukup membuat Mourinho bisa merotasi skuatnya dengan banyak keleluasaan. Mourinho pun tak harus memaksa Juan Mata dan Oscar terus menggalang kekuatan di lapangan tengah sepanjang musim, seperti terjadi musim lalu.
Di lini depan Mourinho juga punya pemain lebih dari cukup. Demba Ba dan Romelu Lukaku terus tampil mengesankan di pertandingan-pertandingan pramusim, pun begitu dengan Andre Schurrle. Dan, jangan lupakan kalau Chelsea masih punya Fernando Torres.
Chelsea juga meraih hasil mengesankan di pertandingan-pertandingan ujicoba dan tur pramusimnya. Total ada tujuh laga dijalani, dari jumlah tersebut mereka cuma sekali kalah saat berhadapan dengan Real Madrid dengan skor 1-3.
Kalau Mourinho jadi faktor utama diunggulkannya Chelsea jadi juara, faktor pendukung lain yang dipunya The Blues adalah pergantian posisi manajer di klub-klub pesaing. Untuk kali pertama sejak era Premier League, tiga klub yang musim lalu menduduki posisi teratas melakukan pergantian manajer. Manuel Pellegrini menggantikan Roberto Mancini di Manchester City sementara David Moyes mensuksesi Alex Ferguson di Manchester.
Chelsea memang ikut mengalami pergantian dari Rafael Benitez ke Mourinho. Tapi Mourinho bukan orang baru. Dia tahu luar-dalam Chelsea. Dia mengenal dengan baik banyak pemain di sana. Dia juga sudah memberi dua gelar Premier League, dua gelar Piala Liga Inggris serta masing-masing satu Piala FA dan Community Shield. Kini, Mourinho hanya perlu melanjutkan kerja yang sempat dia tinggalkan di akhir 2007 lalu.
Pembelian Chelsea
Andre Schurrle (Bayer Leverkusen)
Marco van Ginkel (Vitesse)
Isaiah Brown (West Bromwich Albion)
Mark Schwarzer (Fulham)
Cristian Cuevas (O'Higgins)
Stipe Perica (Zadar)
Hasil Pramusim Chelsea
Persahabatan
Singha All-Stars 0 – 1 Chelsea
Malaysia XI 1 – 4 Chelsea
BNI Indonesia All-Stars 1 – 8 Chelsea
Chelsea 2 – 1 AS Roma
International Champions Cup
Chelsea 2 – 0 Inter Milan
AC Milan 0 – 2 Chelsea
Real Madrid 3 – 1 Chelsea
Tidak seperti tujuh tahun lalu, kali ini tidak ada kehebohan mengiringi kedatangan Jose Mourinho ke Stamford Bridge. Tak ada konferensi pers yang menunjukkan arogansi sang manager, di sisi lain The Blues juga tak membekali pria asal Portugal itu dengan uang berlimpah dan pembelian pemain dengan nama-nama besar.
Setelah 'kekacauan' yang terjadi di kompetisi domestik 2012/2013 -- terlepas dari sukses menjadi juara Liga Europa -- kedatangan kembali Mourinho menumbuhkan optimisme besar akan musim Premier League yang kompetitif. Itulah mengapa John Terry dkk diunggulkan di posisi teratas sebagai juara Lia Inggris oleh banyak rumah taruhan, bersama dengan Manchester City.
Mourinho kini dianggap jauh berbeda dibanding Mourinho tujuh tahun lalu. Setelah petualangan di Inter Milan dan Real Madrid, pria 50 tahun itu kini menjadi sosok yang baru.
Mourinho tentu masih punya rasa lapar yang besar untuk terus menang, masih ambisius, tetap menunjukkan dirinya sebagai manajer yang cerdas dan juga masih lihai memanipulasi kata-kata dan isu. Tapi Mourinho setidaknya kini (terlihat) mulai menjauhi kontroversi. Dia juga lebih menghindari konfrontasi dengan kolega atau seteru-seterunya.
Fans Chelsea mungkin mengharapkan Mourinho masih seperti saat datang pertama kali di tahun 2004 lalu, yang mengantar mereka mendominasi Inggris selama dua musim, yang dengan konsisten mengintimidasi lawan-lawannya, dan dengan terang-terangan berkonfrontasi dengan Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson. Tapi Mourinho diyakini sudah punya cara pandang yang beda kali ini. Mourinho diyakini ingin menciptakan sebuah dinasti baru di Liga Inggris dengan Chelsea-nya menjadi tokoh utama. Dan perubahan-perubahan tersebut dilakukan demi mewujudkan target itu.
Keinginan membangun 'Dinasti Biru' di Premier League juga terlihat dari pola belanja mereka di musim panas ini. 'Si Biru' asal London mengubah kebijakan mereka terkait pembelian pemain. Periode menghambur-hamburkan uang untuk membeli pemain mahal sudah selesai. Kini adalah musimnya membeli pemain muda, berinvestasi pada mereka dengan potensi dan bisa berkontribusi besar untuk kurun waktu yang panjang.
Dengan banderol 18 juta poundsterling, Andre Schurrle (Bayer Leverkusen) jadi pembelian termahal di musim ini. Belanja besar Chelsea lainnya adalah Marco van Ginkel, yang diboyong dari Vitesse dengan harga 8 juta poundsterling. Selain itu ada juga Isaiah Brown (WBA), Mark Schwarzer (Fulham), Cristian Cuevas (O'Hinggins) dan Stipe Perica (Zadar).
Kecuali Schwarzer yang adalah kiper senior, dari nama-nama tersebut Schurrle adalah pembelia tertua. Pemain depan internasional Jerman itu kini berumur 22 tahun. Schurrle dan van Ginkel diyakini akan langsung masuk dalam skuat utama The Blues.
Lini tengah menjadi bagian yang paling minim butuh tambahan skuat. Karenanya kedatangan van Ginkel dan dipulangkannya Kevin De Bruyne dari periode peminjaman bersama Werder Bremen diyakini akan cukup membuat Mourinho bisa merotasi skuatnya dengan banyak keleluasaan. Mourinho pun tak harus memaksa Juan Mata dan Oscar terus menggalang kekuatan di lapangan tengah sepanjang musim, seperti terjadi musim lalu.
Di lini depan Mourinho juga punya pemain lebih dari cukup. Demba Ba dan Romelu Lukaku terus tampil mengesankan di pertandingan-pertandingan pramusim, pun begitu dengan Andre Schurrle. Dan, jangan lupakan kalau Chelsea masih punya Fernando Torres.
Chelsea juga meraih hasil mengesankan di pertandingan-pertandingan ujicoba dan tur pramusimnya. Total ada tujuh laga dijalani, dari jumlah tersebut mereka cuma sekali kalah saat berhadapan dengan Real Madrid dengan skor 1-3.
Kalau Mourinho jadi faktor utama diunggulkannya Chelsea jadi juara, faktor pendukung lain yang dipunya The Blues adalah pergantian posisi manajer di klub-klub pesaing. Untuk kali pertama sejak era Premier League, tiga klub yang musim lalu menduduki posisi teratas melakukan pergantian manajer. Manuel Pellegrini menggantikan Roberto Mancini di Manchester City sementara David Moyes mensuksesi Alex Ferguson di Manchester.
Chelsea memang ikut mengalami pergantian dari Rafael Benitez ke Mourinho. Tapi Mourinho bukan orang baru. Dia tahu luar-dalam Chelsea. Dia mengenal dengan baik banyak pemain di sana. Dia juga sudah memberi dua gelar Premier League, dua gelar Piala Liga Inggris serta masing-masing satu Piala FA dan Community Shield. Kini, Mourinho hanya perlu melanjutkan kerja yang sempat dia tinggalkan di akhir 2007 lalu.
Pembelian Chelsea
Andre Schurrle (Bayer Leverkusen)
Marco van Ginkel (Vitesse)
Isaiah Brown (West Bromwich Albion)
Mark Schwarzer (Fulham)
Cristian Cuevas (O'Higgins)
Stipe Perica (Zadar)
Hasil Pramusim Chelsea
Persahabatan
Singha All-Stars 0 – 1 Chelsea
Malaysia XI 1 – 4 Chelsea
BNI Indonesia All-Stars 1 – 8 Chelsea
Chelsea 2 – 1 AS Roma
International Champions Cup
Chelsea 2 – 0 Inter Milan
AC Milan 0 – 2 Chelsea
Real Madrid 3 – 1 Chelsea