Popperfoto/Getty Images/Bob Thomas
BERITA BOLA - Rio Ferdinand memberikan penilaiannya untuk tim nasional Inggris. Menurutnya, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, The Three Lions mengalami krisis identitas.
Inggris sudah lama sekali tidak meraih trofi sejak menjuarai Piala Dunia 1966. Capaian terbaik mereka setelah itu adalah peringkat ketiga Piala Eropa 1968, peringkat keempat Piala Dunia 1990, dan semifinal Piala Eropa 1996.
Menurut Ferdinand, salah satu faktor yang memengaruhi hal di atas adalah tidak adanya pakem tertentu yang dianut oleh timnas Inggris. Padahal, tim-tim besar lainnya seperti Brasil, Italia, dan Spanyol memilikinya.
"Apa identitas kami? Saya sudah mengatakannya di Twitter entah berapa kali dan orang-orang membalasnya dengan berkata, 'Apa yang sedang kamu bicarakan?'. Tapi, apa identitas kami?" ujar Ferdinand di Sky Sports.
"Kami mulai melihat sesuatu ketika Glenn Hoddle menjadi manajer (1996-1999). Saat itu ada sedikit identitas, sepakbola yang begitu mengalir, dan Anda akan bilang kami mulai punya ide tentang pola yang ingin dia terapkan di tim."
"Sejak saat itu saya tidak berpikir kami benar-benar melihat sebuah identitas, di mana Anda bisa bilang 'Itu lho tim Inggris', di mana Anda melihat tim U-21 dan bilang 'Itu lho tim Inggris'."
"Kalau semua nama di punggung dihapus dan warna baju diganti, Anda tak akan bisa bilang 'Itu lho tim Inggris, itulah identitas kami, itulah cara kami bermain'."
"Itu terjadi dari level U-16 sampai tim senior. Sementara kalau Anda melihat tim Italia, Belanda, Spanyol, Jerman, atau Belanda, tanpa melihat nama di punggung saja Anda bisa mengenali mereka karena mereka bekerja dari sebuah naskah."
"Anda bisa memasukkan seorang pemain U-16 ke tim senior Spanyol atau Italia. Dia mungkin tidak punya fisik atau kecepatan yang dibutuhkan, tapi secara posisi saya yakin dia tahu apa yang harus dilakukan karena itulah yang mereka pikirkan setiap harinya."
"Saya pikir Anda tidak melihat koneksi semacam itu antara tim senior kami dengan tim U-21, atau tim U-17 dengan tim U-20 dan tim senior, dan saya pikir itu bukan pertanda baik untuk tim Inggris."
Ferdinand, yang pernah jadi kapten Inggris, mengatakan, satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan sebuah perencanaan jangka panjang dan kepemimpinan yang kuat.
"Kami mungkin akan tidak lolos ke satu Piala Dunia atau satu Piala Eropa. Namun, saya lebih memilih untuk tidak lolos ke satu atau dua turnamen tapi tahu bahwa dalam waktu 10 tahun kami akan memiliki sebuah identitas yang bisa dikenali dan dibanggakan oleh semua orang dan mereka akan bilang 'Ya, itu kami'," kata Ferdinand.
Inggris sudah lama sekali tidak meraih trofi sejak menjuarai Piala Dunia 1966. Capaian terbaik mereka setelah itu adalah peringkat ketiga Piala Eropa 1968, peringkat keempat Piala Dunia 1990, dan semifinal Piala Eropa 1996.
Menurut Ferdinand, salah satu faktor yang memengaruhi hal di atas adalah tidak adanya pakem tertentu yang dianut oleh timnas Inggris. Padahal, tim-tim besar lainnya seperti Brasil, Italia, dan Spanyol memilikinya.
"Apa identitas kami? Saya sudah mengatakannya di Twitter entah berapa kali dan orang-orang membalasnya dengan berkata, 'Apa yang sedang kamu bicarakan?'. Tapi, apa identitas kami?" ujar Ferdinand di Sky Sports.
"Kami mulai melihat sesuatu ketika Glenn Hoddle menjadi manajer (1996-1999). Saat itu ada sedikit identitas, sepakbola yang begitu mengalir, dan Anda akan bilang kami mulai punya ide tentang pola yang ingin dia terapkan di tim."
"Sejak saat itu saya tidak berpikir kami benar-benar melihat sebuah identitas, di mana Anda bisa bilang 'Itu lho tim Inggris', di mana Anda melihat tim U-21 dan bilang 'Itu lho tim Inggris'."
"Kalau semua nama di punggung dihapus dan warna baju diganti, Anda tak akan bisa bilang 'Itu lho tim Inggris, itulah identitas kami, itulah cara kami bermain'."
"Itu terjadi dari level U-16 sampai tim senior. Sementara kalau Anda melihat tim Italia, Belanda, Spanyol, Jerman, atau Belanda, tanpa melihat nama di punggung saja Anda bisa mengenali mereka karena mereka bekerja dari sebuah naskah."
"Anda bisa memasukkan seorang pemain U-16 ke tim senior Spanyol atau Italia. Dia mungkin tidak punya fisik atau kecepatan yang dibutuhkan, tapi secara posisi saya yakin dia tahu apa yang harus dilakukan karena itulah yang mereka pikirkan setiap harinya."
"Saya pikir Anda tidak melihat koneksi semacam itu antara tim senior kami dengan tim U-21, atau tim U-17 dengan tim U-20 dan tim senior, dan saya pikir itu bukan pertanda baik untuk tim Inggris."
Ferdinand, yang pernah jadi kapten Inggris, mengatakan, satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan sebuah perencanaan jangka panjang dan kepemimpinan yang kuat.
"Kami mungkin akan tidak lolos ke satu Piala Dunia atau satu Piala Eropa. Namun, saya lebih memilih untuk tidak lolos ke satu atau dua turnamen tapi tahu bahwa dalam waktu 10 tahun kami akan memiliki sebuah identitas yang bisa dikenali dan dibanggakan oleh semua orang dan mereka akan bilang 'Ya, itu kami'," kata Ferdinand.