Gareth Bale. (Foto: Daylife)
BERITA BOLA - Mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon, memiliki pandangan tersendiri akan sikap El Real yang ngotot memboyong Gareth Bale. Ia menilai datangnya Bale sebagai antisipasi tim bila kehilangan bintangnya, Cristiano Ronaldo.
Negosiasi antara Madrid dengan Tottenham Hotspurs sebagai pemilik Bale memang terus berjalan cukup alot. Tawaran demi tawaran dari pihak manajemen Madrid selalu ditolak oleh Spurs.
Chairman The Lilywhites, Daniel Levi, kabarnya hanya akan melepas pemain Wales tersebut di atas harga 100 juta euro. Dilaporkan oleh Goal, bahwa Madrid akhirnya siap melakukan negosiasi dengan manajemen Spurs soal harga Bale.
Atas kondisi tersebut, Calderon merasa bahwa klub yang pernah dipimpinnya tersebut tengah merasa cemas. Pasalnya, saat ini Ronaldo belum juga mau memperbaharui kontraknya yang akan berakhir pada 30 Juni 2015.
"Saya pikir Presiden (Florentino Perez) telah menempatkan semuanya di atas meja untuk Bale jika dia tidak bisa memperbarui kontrak Ronaldo. Dia takut, pada suatu saat, Ronaldo akan pergi dan itu merupakan kabar buruk bagi Madrid," ujar Calderon kepada talkSPORT.
"Yang kita tahu Ronaldo tidak bahagia dengan tingkah dan perilaku Presiden. Pada awal musim lalu, dia berusaha berbicara dengan Presiden soal perpanjangan kontrak dan pembicaraan tidak berjalan lancar.”
“Kini, saya mengerti dia meminta 20 juta euro (Rp 273 miliar) setiap musim. Itu sulit untuk diterima Madrid," sambungnya.
Datangnya Ronaldo ke Santiago Bernabeu sendiri memang saat Madrid di bawah rezim Calderon. Oleh karena itu, Calderon cukup mengenal pemain yang didatangkan dari Manchester United tersebut dengan harga 80 juta pounds
.
