Fabio Capello (Foto: Reuters)
Pada edisi Piala Dunia terakhir (Afrika Selatan 2010), The Three Lions mesti kandas di babak 16 besar dari salah satu seteru mereka, Jerman. Eks-gaffer Inggris, Fabio Capello, mengaku masih merasakan betapa pedihnya dipulangkan Der Panzer dengan cara demikian (kalah 1-4).
“Cara kami menerima kekalahan (di Afrika Selatan 2010) melawan Jerman, masih terasa perih. Terlepas dari kekalahan itu, saya sebenarnya merasa puas. Saya datang setelah tim melewatkan Euro 2008, tapi di bawah saya, kami dengan mudahnya mampu menjalani dua babak kualifikasi turnamen internasional,” kenang Capello.
“Rekor kemenangan saya cukup bagus dan saya juga memasok banyak pemain muda seperti Danny Welbeck, Jack Wilshere, Phil Jones, Ashley Young, James Milner dan Joe Hart. Theo Walcott sudah bermain untuk Inggris, tapi dia menjulangkan namanya di bawah asuhan saya,” lanjutnya.
Dari waktu ke waktu baik untuk menjalani Piala Eropa maupun Piala Dunia, St. George’s Cross tak kurang dihuni para bintang lini per lini – namun hasilnya tetap minim. Tahun depan, Inggris akan menghadapi gelaran Piala Dunia lainnya di Brasil dan Capello masih merasa Inggris belum mampu mengulang sukses selayaknya Piala Dunia 1966 silam di kandang sendiri.
Mengapa bisa demikian? Capello pun beralasan sederhana,: “Mereka kelelahan. Inggris merupakan tim dengan kebugaran paling buruk untuk memulai sebuah kompetisi internasional,” tambah Capello, seperti disitat HereistheCity, Kamis (1/8/2013).
“Liga yang mereka miliki tak punya jeda. Ibaratkan seperti Anda menyetir mobil: jika Anda berhenti di tengah jalan untuk mengisi bensin, maka Anda akan tiba di tujuan yang Anda inginkan. Tapi jika tidak, maka Anda akan kehabisan bensin sebelum mencapai tujuan Anda,” sambung pelatih yang kini membesut tim nasional Rusia itu.
“Menurut saya, sepakbola Inggris di paruh pertama merupakan masa-masa yang lebih baik ketimbang paruh kedua. Oleh karena itu, jika Anda menginginkan tim yang kompetitif di Liga Inggris, Anda harus punya skuad yang besar – itulah kemewahan yang tak bisa Anda dapatkan di tim nasional,” tuntas Capello.