Gareth Frank Bale (Foto: Reuters)
BERITA BOLA – Apa jadinya jika seorang pemain hanya menuruti isu dan hasrat untuk berpindah klub namun gagal menemukan konsistensi seperti puncak permainan sebelumnya? Yang ada, si pemain hanya akan menyisakan sesal ketika kariernya menurun dan tenggelam.
Sejatinya nasihat itulah yang dilayangkan legenda hidup Tottenham Hotspur, Glenn Hoddle, terhadap Gareth Bale yang belakangan ini, begitu semarak jadi buah bibir perihal prospek mega transfernya ke Real Madrid.
Memang, Bale tampil impresif nan atraktif dengan berbagai gol sensasionalnya selama ini bersama Spurs. Namun Hoddle masih menganggap Bale belum siap memantapkan permainan ciamiknya itu dan meninggalkan Inggris demi menerima pinangan Madrid dengan mahar sekira 86 juta poundsterling.
“Kondisinya memang sulit, tapi jika Anda membicarakan si pemain sendiri dan jika saya memberi saran, yang jelas saya akan bilang dia belum siap sepenuhnya untuk bermain di luar (Inggris),” ujar Hoddle kepada talkSPORT,Kamis (1/8/2013).
“Saya pikir, dia sudah menjalani musim yang sensasional. Baginya untuk memegang kendali pada performa seperti itu, memang hampir mustahil. Tapi saya tetap berpendapat bahwa dia belum cukup siap untuk pindah,” lanjutnya.
Hoddle tak hanya asal bicara. Mantan pemain dan pelatih berusia 55 tahun itu merasakan sendiri betapa sulitnya menyesuaikan diri dan mempertahankan konsistensi permainan ketika pindah dari Spurs ke AS Monaco, 26 tahun silam.
“Konsistensi adalah satu hal yang menetapkan standar, dan menjaga standar itu jelas merupakan hal yang tak mudah. Tentang saya terkait seberapa konsistennya dia, Gareth memainkan sembilan dari 10 laga, beberapa golnya sangat sensasional,” sambung Hoddle.
“Itu yang ingin dilihat orang-orang, mereka membayar dengan uang yang besar dan fans Real Madrid juga akan menuntut eksistensinya bersama (Cristiano) Ronaldo dalam satu tim untuk menantang gelar Eropa lagi,” imbuhnya.
“Ketika Anda berada di luar Inggris untuk empat, lima atau enam bulan, akan sulit untuknya mendapat performa terbaiknya lagi. Apalagi bila keluarganya tak 100 persen mendukung. Saya hanya merasa mungkin dia ingin pergi dengan alasan yang salah. Jika dia ingin pergi dengan alasan murni untuk sepakbola, mungkin akan lebih baik menunggu setahun atau dua tahun lagi,” tukas Hoddle
.