ANTARA/Sigid Kurniawan
BERITA TIMNAS U -23 - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan, menilai timnya sudah berusaha untuk mengikuti instruksinya dalam laga uji coba kontra Brunei Darussalam. Tapi, sejauh ini penyelesaian akhir masih jadi kendala.
Timnas U-23 meraih kemenangan 1-0 atas Brunei pada pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (15/8/2013) malam WIB. Gol semata wayang Andri Ibo menjadi penentu kemenangan 'Garuda Muda'.
Dalam laga tersebut, timnas sebenarnya bermain sangat dominan dan lebih banyak menekan. Tapi, serangan-serangan timnas lebih sering kandas di lini pertahanan lawan. Sejumlah peluang bagus juga terbuang percuma karena buruknya finishing.
"Hari ini timnas menampilkan pemain-pemain yang, sebagian besar, tidak mengikuti seleksi gelombang 1 dan 2. Kita mencoba untuk menerapkan satu konsep pemahaman bermain dominan, possession football, karena itu adalah filosofi yang dari awal saya ingatkan kepada para pemain. Mereka mencoba untuk melakukan itu," terang Rahmad seusai pertandingan.
"Kita banyak sekali melakukan kreasi serangan. Namun, memang penyelesaian akhir masih menjadi kendala," akunya.
"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kenapa sekarang saya memanggil tujuh striker karena tujuan saya untuk mencari dan mencari striker yang ideal untuk tim ini. Jujur, mulai dari seleksi gelombang 1, gelombang 2, dan sampai hari ini, kita masih sedikit bermasalah dengan penyelesaian akhir," kata Rahmad.
"Secara umum, anak-anak sudah mencoba sekuat tenaga melakukan pressing football dan bermain denganball possession yang ideal. Namun, penyelesaian akhir memang masih kurang," ujar pelatih kelahiran Lampung ini.
Timnas U-23 meraih kemenangan 1-0 atas Brunei pada pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (15/8/2013) malam WIB. Gol semata wayang Andri Ibo menjadi penentu kemenangan 'Garuda Muda'.
Dalam laga tersebut, timnas sebenarnya bermain sangat dominan dan lebih banyak menekan. Tapi, serangan-serangan timnas lebih sering kandas di lini pertahanan lawan. Sejumlah peluang bagus juga terbuang percuma karena buruknya finishing.
"Hari ini timnas menampilkan pemain-pemain yang, sebagian besar, tidak mengikuti seleksi gelombang 1 dan 2. Kita mencoba untuk menerapkan satu konsep pemahaman bermain dominan, possession football, karena itu adalah filosofi yang dari awal saya ingatkan kepada para pemain. Mereka mencoba untuk melakukan itu," terang Rahmad seusai pertandingan.
"Kita banyak sekali melakukan kreasi serangan. Namun, memang penyelesaian akhir masih menjadi kendala," akunya.
"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kenapa sekarang saya memanggil tujuh striker karena tujuan saya untuk mencari dan mencari striker yang ideal untuk tim ini. Jujur, mulai dari seleksi gelombang 1, gelombang 2, dan sampai hari ini, kita masih sedikit bermasalah dengan penyelesaian akhir," kata Rahmad.
"Secara umum, anak-anak sudah mencoba sekuat tenaga melakukan pressing football dan bermain denganball possession yang ideal. Namun, penyelesaian akhir memang masih kurang," ujar pelatih kelahiran Lampung ini.