Getty Images/Stanley Chou
BERITA BOLA - "Siapa itu Martino?" atau "Apa Hebatnya Martino?", mungkin pertanyaan itu yang terlintas ketika Barcelona menunjuk Gerardo Martino sebagai pelatih baru mereka. Keraguan itu pula yang harus Martino jawab musim ini.
Mundurnya Tito Vilanova karena harus fokus pada penyembuhan penyakit kankernya jadi kabar yang mengejutkan untuk Barca yang baru saja meraih titel La Liga musim lalu dan tengah dalam persiapan menuju laga pramusim.
Jadilah manajemen Barca harus kasak-kusuk mencari pengganti Vilanova dan beberapa kandidat muncul yakni Marcelo Bielsa, Guus Hiddink, dan Luis Enrique yang kebetulan adalah nama tenar di sepakbola Eropa.
Tapi sepekan setelah mundurnya Vilanova itu, Barca membuat kejutan lainnya ketika menunjuk orang Argentina bernama Gerardo Martino yang akrab disapa Tata. Banyak orang yang tentunya mengangkat alis terkait keputusan klub asal Catalan.
Tak lain tak bukan karena curriculum vitae dari Martino sendiri. Belum sekalipun pria 50 tahun itu melatih di Eropa dan hanya pernah sekali menginjak 'Benua Biru' saat bermain bagi Tenerife di tahu 1991, itu pun cuma 15 kali tampil dan mencetak satu gol.
Coba saja Anda googling soal Martino dan masuk ke halaman wiki pria kelahiran Rosario itu, di sana Anda bisa menangkap "sehebat" apa sih Martino itu.
Torehan empat gelar di Liga Argentina (bersama Newell's Old Boys), tiga Liga Paraguay (bersama Libertad) serta mampu membawa timnas Paraguay ke Perempatfinal Piala Dunia 2010 dan Final Copa America 2011 boleh dibilang cukup untuk bikin orang-orang meragukan kiprahnya di Barca.
Apalagi Barca adalah tim terbaik di dunia dalam lima tahun terakhir dan minimal selalu mengakhiri musim dengan gelar di tangan. Martino tentu dituntut untuk bisa meracik strategi sebaik mungkin dengan stok pemain berkualitas yang dimilikinya.
Pertanyaan lainnya adalah apakah Martino mampu me-manage ego para pemain bintang di klub tersebut khususnya soal kemungkinan adanya persaingan interen antara Lionel Messi dan Neymar.
Terlebih lagi Real Madrid selaku rival utama mereka terlihat lebih siap dalam menyambut musim baru meski ditangani pelatih baru juga, Carlo Ancelotti. Hasil ujicoba melawan tim-tim kuat hanya satu yang berakhir tanpa kemenangan yakni saat diimbangi Lyon 2-2.
Sementara Barca selain kekalahan 0-2 dari Bayern Munich, mereka relatif "hanya" meraih kemenangan telak dari tim-tim seperti Santos, Thailand, Malaysia, Valerenga, dan diimbangi Lechia Gdanks 2-2.
Pengalaman pertama Martino di Barca tentunya akan sangat menyulitkan, namun jika saja ia mampu merebut hati para pemain dan meminimalisir ego mereka -- seperti yang Pep Guardiola dan Vilanova lakukan --, Martino punya kans besar untuk menjawab segala keraguan yang ada.
Tentunya Barca punya alasan tersendiri mengangkat Martino yang dianggap sejalan dengan filosofi sepakbola mereka. Selain tentu karena faktor Messi dan ayahnya, Jorge, yang katanya merekomendasikan Martino ke petinggi klub.
Tapi jika sebaliknya maka bisa saja Martino mengepak kopernya lebih cepat dan kembali ke kampung halamannya dengan surat PHK di tangan.
Mundurnya Tito Vilanova karena harus fokus pada penyembuhan penyakit kankernya jadi kabar yang mengejutkan untuk Barca yang baru saja meraih titel La Liga musim lalu dan tengah dalam persiapan menuju laga pramusim.
Jadilah manajemen Barca harus kasak-kusuk mencari pengganti Vilanova dan beberapa kandidat muncul yakni Marcelo Bielsa, Guus Hiddink, dan Luis Enrique yang kebetulan adalah nama tenar di sepakbola Eropa.
Tapi sepekan setelah mundurnya Vilanova itu, Barca membuat kejutan lainnya ketika menunjuk orang Argentina bernama Gerardo Martino yang akrab disapa Tata. Banyak orang yang tentunya mengangkat alis terkait keputusan klub asal Catalan.
Tak lain tak bukan karena curriculum vitae dari Martino sendiri. Belum sekalipun pria 50 tahun itu melatih di Eropa dan hanya pernah sekali menginjak 'Benua Biru' saat bermain bagi Tenerife di tahu 1991, itu pun cuma 15 kali tampil dan mencetak satu gol.
Coba saja Anda googling soal Martino dan masuk ke halaman wiki pria kelahiran Rosario itu, di sana Anda bisa menangkap "sehebat" apa sih Martino itu.
Torehan empat gelar di Liga Argentina (bersama Newell's Old Boys), tiga Liga Paraguay (bersama Libertad) serta mampu membawa timnas Paraguay ke Perempatfinal Piala Dunia 2010 dan Final Copa America 2011 boleh dibilang cukup untuk bikin orang-orang meragukan kiprahnya di Barca.
Apalagi Barca adalah tim terbaik di dunia dalam lima tahun terakhir dan minimal selalu mengakhiri musim dengan gelar di tangan. Martino tentu dituntut untuk bisa meracik strategi sebaik mungkin dengan stok pemain berkualitas yang dimilikinya.
Pertanyaan lainnya adalah apakah Martino mampu me-manage ego para pemain bintang di klub tersebut khususnya soal kemungkinan adanya persaingan interen antara Lionel Messi dan Neymar.
Terlebih lagi Real Madrid selaku rival utama mereka terlihat lebih siap dalam menyambut musim baru meski ditangani pelatih baru juga, Carlo Ancelotti. Hasil ujicoba melawan tim-tim kuat hanya satu yang berakhir tanpa kemenangan yakni saat diimbangi Lyon 2-2.
Sementara Barca selain kekalahan 0-2 dari Bayern Munich, mereka relatif "hanya" meraih kemenangan telak dari tim-tim seperti Santos, Thailand, Malaysia, Valerenga, dan diimbangi Lechia Gdanks 2-2.
Pengalaman pertama Martino di Barca tentunya akan sangat menyulitkan, namun jika saja ia mampu merebut hati para pemain dan meminimalisir ego mereka -- seperti yang Pep Guardiola dan Vilanova lakukan --, Martino punya kans besar untuk menjawab segala keraguan yang ada.
Tentunya Barca punya alasan tersendiri mengangkat Martino yang dianggap sejalan dengan filosofi sepakbola mereka. Selain tentu karena faktor Messi dan ayahnya, Jorge, yang katanya merekomendasikan Martino ke petinggi klub.
Tapi jika sebaliknya maka bisa saja Martino mengepak kopernya lebih cepat dan kembali ke kampung halamannya dengan surat PHK di tangan.