Timnas Indonesia usai duel kontra Arab Saudi di laga pra piala Asia (Foto: Heru H/Okezone)
Piala Asia - Robohkan tembok China. Seakan jadi misi yang diemban Boaz Solossa dkk. saat tim nasional (timnas) Indonesia dijamu China di Shaanxi Poviance Jiaodaruisen Stadium, Xi’am, hari ini. Kemenangan jadi harga mati, demi menjaga peluang timnas Garuda di persaingan Pra Piala Asia (PPA) 2015 Grup C.
Berbekal hasil imbang, 1-1, saat menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, (15/10), hasil lebih baik ingin dicapai tim basutan Jacksen F Tiago dalam lawatannya ke China. Baru mengoleksi satu angka dan duduk di posisi buncit klasemen sementara, poin penuh memang wajib didapatkan.
Jacksen pun mengaku, jika anak-anak asuhnya sudah dalam kondisi siap tempur. Walau di uji coba terakhir harus kalah, 0-2, dari April 25 SC, klub lokal Korea Utara, (10/11), tidak membuat timnas Indonesia gentar. Karena selama di Korea Utara, adaptasi cuaca dingin yang saat ini terjadi di China, juga jadi salah satu persiapan yang ingin dikantongi.
“Materi latihan yang dilakukan, dalam masa-masa akhir persiapan tetap fokus pada fisik, tehnik, dan juga taktik permainan. Selain itu, kami juga terus memfokuskan diri pada proses adaptasi cuaca di Xi’an,” ungkap Jacksen.
Walau sempat mengabarkan ada beberapa pemain timnas Indonesia yang mengalami kendala sakit perut, radang tenggorokan, dan panas, Jacksen melihat kondisi anak-anak asuhnya sudah mulai berangsur-angsur membaik. Demi melihat adanya perkembangan yang signifikasi dari kondisi fisik anak-anak asuhnya, Jacksen sangat berharap bisa mengharumkan nama Indonesia.
“Ini semua adalah bagian dari proses adaptasi kami. Yang terpenting, kami bisa memberikan yang terbaik dalam pertandingan nanti. Karena pada dasarnya, kami sudah siap secara fisik, teknis, dan semangat. Kami ingin harumkan nama Indonesia,“ tegas pelatih kelahiran Rio de Jeneiro, Brasil, tersebut.
Dari empat pertemuan sebelumnya antara timnas Indonesia kontra Team Dragon, julukan timnas China, timnas Indonesia memang belum sekalipun meraih angka sempura. Dimana dari empat pertandingan tersebut, hasil imbang di SUGBK menjadi pencapaian paling maksimal yang bisa didapat timnas Indonesia.
Adapun tiga pertandingan sebelumnya, timnas Garuda selalu tumbang baik bertindak sebagai tuan rumah atau tamu. Kekalahan pertama terjadi saat dijamu China, 5-1, (13 Mei 2001), di Kualifikasi Piala Dunia. Kekalahan kedua terjadi pada 27 Mei 2001, timnas Indonesia tumbang, 0-2, di kandang sendiri.
Di pertemuan ketiga, (21 Juli 2004), kekalahan dengan skor besar dari Team Dragon kembali dialami timnas Indonesia. Dimana saat itu, China unggul telak lima gol tanpa balas saat timnas Indonesia bertindak sebagai tamu di Workers’ Stadium, Beijing.
“Kami sangat menyadari pertandingan nanti tidak akan berjalan dengan mudah. Tapi semua mempersiapkan semuanya dengan cukup baik saya kira. Dan melihat di pertandingan pertama kami bisa mengimbangi mereka, kami yakin bisa memberikan sesuatu di pertandingan nanti,” jelas Jacksen, yang juga dikait-kaitkan akan manukangi klub China, Tianjing Songjiang, pada musim mendatang.
Setelah dijamu China, timnas Indonesia masih menyisakan dua pertandingan lanjutan di PPA 2015 Grup C. Dimana empat hari berselang yaitu, 19 November, timnas Garuda akan menjamu Irak. Adapun partai pamungkas, akan dijamu Arab Saudi yang berstatus pemuncak klasemen sementara di Prince Abdullah al-Faisal Stadium, Jeddah, 6 Maret 2014. (decky irawan jasri)
Perakiraan Susunan Pemain:
China (4-4-2): Zeng Cheng; Liu Jiangye, Du Wei, Wu Xi, Sun Xiang; Zheng Zhi, Wang Yongpo, Wu Lei, Yang Hao; Yu Dabao, Zhang Xizhe
Pelatih: Fu Bo
Indonesia (4-3-3): I Made Wirawan; Victor Igbonefo, M. Roby, Ruben Sanadi, Hasim Kipuw; M. Taufik, Ahmad Bustomi, Raphael Maitimo, Zulham Zamrun; Boaz Solossa, Titus Bonai