detikSport/Muhammad Aminudin
Timnas U-19 - Tim nasional U-19 Indonesia kini mempunyai sembilan staf pelatih saat melakoni training camp jangka panjang untuk ajang Piala Asia tahun depan. Sebagian besar ofisial itu didominasi muka lama.
Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri pernah menyatakan bakal menambah staf pelatih agar persiapan menyambut putaran final Piala Asia di Myanmar bulan Oktober tahun depan bisa lebih matang.
Indra pun membuktikan ucapannya untuk menambah staf pelatih saat timnas U-19 menjalani training camp di Batu pada 9 November lalu. Dia menggaet Guntur Cahyo Utomo sebagai pelatih mental untuk Evan Dimas dkk.
Bukan tanpa sebab jika Indra membuat terobosan untuk membenahi masalah mental. Sebabya, sektor itu kerap disebut-sebut menjadi hambatan utama timnas untuk berprestasi.
"Jadi, tugas saya memastikan kondisi mental pemain siap bermain," ungkap Guntur kepada Majalah Detik.
Guntur boleh dibilang sebagai orang yang tepat untuk mengisi posisi itu. Tak hanya lulusan S-2 Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dia juga memegang lisensi C kepelatihan dari konfederasi sepakbola Asia (AFC).
Sementara itu, Nursaelan Santoso masih dipercaya oleh Indra Sjafri menjadi asisiten pelatih. Sarjana Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta itu, melatih sepak bola remaja sejak 1986. Selain punya lisensi tingkat Asia, mantan guru olahraga ini pernah mengikuti kursus pelatih di Brasil.
Masih di posisi asisten pelatih, bek timnas era 1999-2001 Eko Purjianto juga tetap dipertahankan.
Untuk posisi pelatih kiper, Jarot Supriadi juga masih diberi kepercayaan. Mantan pelatih kiper Persikota Tangerang dan juga eks pemain Persija Jakarta ini masih akan menjadi mentor Ravi Murdianto cs.
Nama Aditya Prameswara Ardhi dipercaya untuk menempati posisi fisioterapis timnas U-19. Dia lah yang memperkenalkan hydro massage ke timnas U-19
"Saya tidak mungkin memijat 37 orang satu per satu," terang ulusan Universitas Negeri Jakarta ini memilih kembali mengajar di SMP Negeri 171 Kampung Rambutan, Jakarta Timur itu.
Di posisi dokter tim, Alfan Nur Asyhar yang diberi mandat oleh Indra. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, ini pernah menangani kesehatan timnas PSSI senior.
Susunan staf ofisial timnas U-19 lantas dilengkapi oleh Randy Nindito yang dipasrahi mengurus administrasi. Sementara duo Ade Ali dan Muhni ditugasi sebagai kitman.
Soal fasilitas yang didapat oleh ofisial timnas sebelum dan pasca menjuarai Piala AFF dan lolos ke putaran final Piala Asia, Nursaelan mengungkapkan ada perbedaan yang mencolok.
"Bedanya antara langit dan bumi. Dulu kami cari lapangan saja sampai ngemis-ngemis, sekarang semua dibuka. Ini berkah," terang Nursaelan.
Di posisi dokter tim, Alfan Nur Asyhar yang diberi mandat oleh Indra. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, ini pernah menangani kesehatan timnas PSSI senior.
Susunan staf ofisial timnas U-19 lantas dilengkapi oleh Randy Nindito yang dipasrahi mengurus administrasi. Sementara duo Ade Ali dan Muhni ditugasi sebagai kitman.
Soal fasilitas yang didapat oleh ofisial timnas sebelum dan pasca menjuarai Piala AFF dan lolos ke putaran final Piala Asia, Nursaelan mengungkapkan ada perbedaan yang mencolok.
"Bedanya antara langit dan bumi. Dulu kami cari lapangan saja sampai ngemis-ngemis, sekarang semua dibuka. Ini berkah," terang Nursaelan.