Diego Forlan |
Timnas Uruguay – Uruguay menikmati status sebagai tim under dog alias tim yang kurang diperhitungkan dalam setiap turnamen besar. Di Piala Dunia 2014, La Celeste juga bukan favorit, tetapi Uruguay percaya mereka tak pantas dipandang sebelah mata.
Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Uruguay melaju hingga empat besar. Tak ada urusan meski kesuksesan La Celeste ditopang aksi kotor Luis Suarez saat lawan Ghana di perempatfinal. Ketika itu, Suarez menahan bola sundulan Dominic Adiyiah dengan tangan. Ghana dapat penalti tetapi bola eksekusi Asomah Gyan menubruk tiang gawang. Skor 1-1 bertahan hingga perpanjangan waktu. Kedua tim akhirnya adu penalti, dan Uruguay menang 4-2.
Uruguay lolos ke semifinal, namun di fase ini Diego Forlan dan rekan dihantam Belanda 2-3. Uruguay lalu kalah saat perebutan tempat ketiga melawan Jerman, 2-3.Tetapi, tetap saja tidak ada yang menyangka Uruguay bisa menembus empat besar.
Di Piala Copa America 2011, La Celeste kembali membuat kejutan. Mereka mengalahkan raksasa Amerika Selatan, Argentina di perempatfinal. Sampai di final, Tim Biru Langit mengandaskan Paraguay. Mereka menggondol piala supermasi Benua Amerika Selatan untuk ke-15 kalinya.
“Kami negara dengan tiga juta penduduk, Skotlandia punya lima juta penduduk, Brasil 200 juta. Kami terbiasa seperti David melawan Goliath,” ujar striker Uruguay, Diego Forlan, seperti dikutip Telegraph.
Menghadapi Piala Dunia tahun ini di Brasil, kepercayaan diri Forlan juga menebal. Faktor geografis jadi alasan. Tim-tim dari negara 'dingin' seperti Eropa ia perkirakan akan kesulitan menaklukan iklim Brasil yang kurang bersahabat.
“Tidak ada tim Eropa menang piala dunia di Amerika Selatan. Brasil itu panas dan lembab, terutama di bagian utara. Kami terbiasa dengan cuaca seperti itu. Bagaimana dengan tim-tim Eropa?” ujar Forlan.
Uruguay akan bertarung di Grup D yang juga dihuni Kosta Rika, Inggris dan Italia. Ini juga tak menciutkan nyali peraih gelar pemain terbaik di Piala Dunia 2010 itu. “ Ketika saya lihat hasil undian, saya tidak khawatir. Saya lebih senang menghadapi tim kuat. Kami melangkah jauh di piala dunia lalu daripada tim-tim itu. Kami tidak terintimidasi.”