• Latest News

    Powered by Blogger.
    Friday, February 7, 2014

    Kembali Kejayaan Di Piala Dunia 1978


    Osvaldo Ardiles
    Piala Dunia -- Kalah dan tersingkir di perempat-final dalam dua edisi Piala Dunia terakhir secara berturut-turut membuat Argentina berambisi menghancurkan tembok penghalang delapan besar ini untuk kali pertama sejak 1990. Kala itu, Argentina tampil sebagai runner-up setelah eksekusi penalti Andreas Brehme di menit 85 menjadi pembeda laga dan memastikan kemenangan Jerman Barat di final di Roma, Italia. 

    Tentunya, kekalahan itu mengecewakan karena mereka tak bisa memanfaatkan momentum periode emas yang telah dilakukan oleh anak asuh Carlos Bilardo untuk mengincar juara dunia ketiga kali dalam empat pagelaran Piala Dunia terakhir waktu itu. Dimulai ketika Argentina ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 1978 dan menjadi juara di turnamen paling bergengsi itu untuk pertama kali. 

    Sebuah kejayaan di mana seorang Osvaldo Ardiles memegang peranan kunci. Kini, saatnya eks gelandang Tottenham Hotspur dan Paris Saint-Germain itu bernostalgia tentang kejayaannya di Piala Dunia 1978 dan juga tekanan yang didapatkan timnya karena menjadi tuan rumah di tahun itu. 

    “Saya punya kenangan indah, sangat indah,” Ardiles berkisah. “Dimulai dengan membela sebuah negara yang diharapkan bisa tampil baik di kandang sendiri. Saya punya perasan bahwa jika kami mampu mencapai final, maka kami akan baik-baik saja. Itu akan menjadi kesuksesan bagi kami,”

    “Ada satu pertandingan yang paling penting bagi kami yakni saat melawan Italia. Kami kalah 1-0 tapi kedua tim sama-sama lolos. Kekalahan ini membuat kami harus bermain di Rosario, yang merupakan kota kedua terbesar di Argentina.”

    “Tapi kami merasa lebih nyaman bermain di sana ketimbang bermain di stadion besar di Buenos Aires. Saya menyebut itulah salah satu faktor postif yang berperan besar dalam perjalanan kami sehingga kami sangat yakin bisa mencapai final,” tuturnya.

    Lionel Messi, sebagai pemenang empat kali Ballon d’Or, tentunya menjadi pemain yang akan memimpin Argentina di Piala Dunia Brasil setelah meloloskan Albiceleste dengan sepuluh gol dari 14 laga di babak kualifikasi. Sebuah peran yang dinilai Ardiles mirip dengan Mario Kempes, sang topskor turnamen 36 tahun lalu dengan enam gol. 

    “Pada akhirnya, ada seorang pemain yang menjadi pembeda, yakni Mario Kempes. Saya mengenal baik Mario. Saya secara insting mengerti pergerakannya, saya tahu ia akan berlari ke mana dan seterusnya. Bisa bermain dengannya adalah sebuah perasaan yang menakjubkan dan sangat menyenangkan. Dia adalah pribadi hebat, seorang sahabat, dan pemain super,” terangnya.

    Ardiles akhirnya menceritakan momen-momen di mana tekanan besar yang harus dipikul skuatnya akhirnya terlepas begitu Argentina merengkuh trofi Piala Dunia 1978 usai membekuk Belanda 3-1 di partai puncak.

    “Tentu saja itu adalah momen hebat. Sebuah kelegaan karena kami sukses mendapatkan apa yang kami dapatkan. Setelah dipastikan juara, kami semua pergi ke ruang ganti dan semua pemain tiba-tiba terdiam, benar-benar sunyi. Beberapa pemain lalu menangis, beberapa di antaranya didatangani  oleh keluarga mereka untuk mengucapkan selamat.”

    “Saya mengetahuinya, semua orang juga tahu bahwa hidup kami akan berubah selamanya,” tandasnya
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments
    Item Reviewed: Kembali Kejayaan Di Piala Dunia 1978 Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top