PIALA AFF - Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Indonesia
sukses menembus partai puncak Piala AFF. Pada 2010, tim nasional
(Timnas) senior melenggang ke final dan langkah yang sama diikuti
Timnas U-16 di Piala AFF 2013 pada Agustus kemarin.
Sayang, dalam dua kesempatan menembus final, Indonesia belum berhasil mengangkat trofi dan selalu kandas di tangan Malaysia. Kini, giliran Timnas U-19 menjajal peruntungan di partai final kontra Vietnam. Di sinilah ekspektasi tinggi dibebankan ke pundak Garuda Muda.
Tanpa ada Malaysia yang sudah disingkirkan sebelumnya, minimal Indonesia tidak perlu lagi takut pada kutukan Negeri Jiran. Tradisi mencapai final Piala AFF sudah terbangun dengan bagus dan tak berlebihan jika masyarakat Indonesia berharap sekarang saatnya Indonesia menuai hasilnya.
Jika Indonesia mampu mengangkat trofi, bakal menjadi era baru bagi persepakbolaan Indonesia yang lebih sering menjadi baying-bayang tetangga. Terpenting, bagi Timnas U-19, bakal menjadi sejarah tersendiri dan tercatat sebagai pencapaian terbaik di level ini.
“Indonesia dua kali gagal di final Piala AFF sebelumnya. Jadi untuk kali ini saya ingin mempersembahkan gelar juara untuk masyarakat Indonesia. Tim dalam kesempatan bagus untuk mewujudkan itu, karena Indonesia sebagai tuan rumah yang didukung puluhan ribu supporter secara langsung,” ujar Evan Dimas, kapten Timnas U-19, (Sabtu (21/9).
Dia sekaligus meminta doa seluruh masyarakat Indonesia agar diberi kekuatan untuk menjadi juara di AFF U-19 Youth Championship 2013. “Menembus final prestasi yang bagus, tapi tidak akan lengkap kalau tidak sekalian merebut gelar juara. Saya belum puas kalau hanya di final,” tutur pemain asli Surabaya ini.
Namun Indonesia tentu tidak boleh jumawa. Indonesia yang menjadi salah satu tuan rumah AFF 2010 juga gagal merebut gelar juara. Performa terbaik mutlak harus diberikan skuad muda Indra Sjafri, bahkan terbaik dari yang pernah mereka lalukan sebelumnya.
Mantan Asisten Pelatih Timnas Widodo C Putro tak menampik kans besar Indonesia untuk mengangkat trofi AFF untuk pertama kalinya. Dia mengatakan tim Garuda Muda memiliki segala yang dibutuhkan untuk bisa menjuarai turnamen kali ini.
“Ada dukungan penonton, kualitas tim bagus, Indonesia harus melupakan kekalahan pertama lawan Vietnam. Tidak boleh minder, justru harus tertantang. Saya optimistis Timnas U-19 bisa menjuarai Piala AFF jika bisa bermain dengan potensi maksimal mereka,” tutur pelatih yang terlibat di AFF 2010 sebagai asisten Alfred Riedl.
Widodo mengakui kualitas Vietnam tak kalah cemerlang jika melihat rekor sempurna sepanjang turnamen. Namun pertandingan final menurutnya bakal memunculkan atmosfir berbeda karena bagaimana pun itu pertandingan terakhir dan paling menentukan. Finalis akan menunjukkan perjuangan terkerasnya.
Terkait kekuatan Vietnam, pelatih yang menangani Persegres Gresik United ini melihat mereka tangguh di segala lini. “Organisasi tim Vietnam bagus dan matang. Mereka tim yang konsisten. Apa pun bentuk permainan Vietnam, level Indonesia mau tak mau harus di atas mereka,” lanjutnya.
Melihat pertandingan Indonesia kontra Timor Leste, Widodo juga yakin grafik permainan Indonesia masih bisa ditingkatkan. “Evan Dimas dkk mempunyai kemampuan lebih dan bisa terus meningkat di final. Soal strategi, saya rasa Indra Sjafri paham benar apa yang dilakukan di final nanti,” tandasnya.
Sayang, dalam dua kesempatan menembus final, Indonesia belum berhasil mengangkat trofi dan selalu kandas di tangan Malaysia. Kini, giliran Timnas U-19 menjajal peruntungan di partai final kontra Vietnam. Di sinilah ekspektasi tinggi dibebankan ke pundak Garuda Muda.
Tanpa ada Malaysia yang sudah disingkirkan sebelumnya, minimal Indonesia tidak perlu lagi takut pada kutukan Negeri Jiran. Tradisi mencapai final Piala AFF sudah terbangun dengan bagus dan tak berlebihan jika masyarakat Indonesia berharap sekarang saatnya Indonesia menuai hasilnya.
Jika Indonesia mampu mengangkat trofi, bakal menjadi era baru bagi persepakbolaan Indonesia yang lebih sering menjadi baying-bayang tetangga. Terpenting, bagi Timnas U-19, bakal menjadi sejarah tersendiri dan tercatat sebagai pencapaian terbaik di level ini.
“Indonesia dua kali gagal di final Piala AFF sebelumnya. Jadi untuk kali ini saya ingin mempersembahkan gelar juara untuk masyarakat Indonesia. Tim dalam kesempatan bagus untuk mewujudkan itu, karena Indonesia sebagai tuan rumah yang didukung puluhan ribu supporter secara langsung,” ujar Evan Dimas, kapten Timnas U-19, (Sabtu (21/9).
Dia sekaligus meminta doa seluruh masyarakat Indonesia agar diberi kekuatan untuk menjadi juara di AFF U-19 Youth Championship 2013. “Menembus final prestasi yang bagus, tapi tidak akan lengkap kalau tidak sekalian merebut gelar juara. Saya belum puas kalau hanya di final,” tutur pemain asli Surabaya ini.
Namun Indonesia tentu tidak boleh jumawa. Indonesia yang menjadi salah satu tuan rumah AFF 2010 juga gagal merebut gelar juara. Performa terbaik mutlak harus diberikan skuad muda Indra Sjafri, bahkan terbaik dari yang pernah mereka lalukan sebelumnya.
Mantan Asisten Pelatih Timnas Widodo C Putro tak menampik kans besar Indonesia untuk mengangkat trofi AFF untuk pertama kalinya. Dia mengatakan tim Garuda Muda memiliki segala yang dibutuhkan untuk bisa menjuarai turnamen kali ini.
“Ada dukungan penonton, kualitas tim bagus, Indonesia harus melupakan kekalahan pertama lawan Vietnam. Tidak boleh minder, justru harus tertantang. Saya optimistis Timnas U-19 bisa menjuarai Piala AFF jika bisa bermain dengan potensi maksimal mereka,” tutur pelatih yang terlibat di AFF 2010 sebagai asisten Alfred Riedl.
Widodo mengakui kualitas Vietnam tak kalah cemerlang jika melihat rekor sempurna sepanjang turnamen. Namun pertandingan final menurutnya bakal memunculkan atmosfir berbeda karena bagaimana pun itu pertandingan terakhir dan paling menentukan. Finalis akan menunjukkan perjuangan terkerasnya.
Terkait kekuatan Vietnam, pelatih yang menangani Persegres Gresik United ini melihat mereka tangguh di segala lini. “Organisasi tim Vietnam bagus dan matang. Mereka tim yang konsisten. Apa pun bentuk permainan Vietnam, level Indonesia mau tak mau harus di atas mereka,” lanjutnya.
Melihat pertandingan Indonesia kontra Timor Leste, Widodo juga yakin grafik permainan Indonesia masih bisa ditingkatkan. “Evan Dimas dkk mempunyai kemampuan lebih dan bisa terus meningkat di final. Soal strategi, saya rasa Indra Sjafri paham benar apa yang dilakukan di final nanti,” tandasnya.