Rafael Benitez. (Foto: Daylife)
Info Liga Italia - Meneruskan kesuksesan pelatih sebelumnya memang menjadi hal yang cukup berat, hal tersebut yang dialami Rafael Benitez di Napoli. Benitez sendiri mengaku telah melakukan perombakan pada klub I Partenepoi tersebut.
Pada musim lalu, Napoli di bawah asuhan Walter Mazzarri menjadi klub pesaing terberat jawara bertahan, Juventus. Kini, Benitez yang mengisi kursi kepelatihan dengan berani melakukan perubahan pada komposisi tim, taktik, dan cara bermain,
Hasilnya pun tak terlalu buruk, Napoli menjadi timnya yang cukup impresif dalam melakukan serangan. Lini pertahanan pun menjadi kian tangguh hingga saat ini baru kebobolan empat gol dari tujuh laga.
"Napoli mengakhiri musim lalu dengan sembilan angka di belakang Juventus. Tim bermain dengan gaya berbeda, dengan lima pemain bertahan dan fokus kepada Edinson Cavani," ujar Benitez dilansir Football-Italia.
"Kami mengubah cara bermain tim, lebih mengutamakan menahan bola. Kepergian Cavani bukan hal buruk karena kami punya bagian bisnis dan pemain hebat lain datang. Kami memainkan pola 4-2-3-1. Kami ingin mengeksploitasi ruang yang ditawarkan kepada kami dan mencoba solid dalam bertahan," sambungnya.
Kesuksesan Benitez di Napoli memang tak lepas dari beberapa pemain bintang yang mendarat pada musim panas lalu. Mereka antara lain adalah Gonzalo Higuain, Jose Callejon, Raul Albiol Dries Mertens, dan kiper Jose 'Pepe' Reina.
Akan tetapi, Benitez tetap mencoba melihat semuanya dengan realitas. Pelatih yang sukses membawa Chelsea juarai Europa League pada musim lalu itu menilai bahwa klub-klub di Serie A telah menjelma menjadi klub hebat dengan berisikan pemain bintang.
"Meski Juventus masih yang terkuat tapi kami mengeluarkan uang lebih banyak. Sepakbola Italia sudah semakin berkembang. Level masih rendah, tapi sekarang ada banyak klub yang memainkan sepakbola indah, seperti AS Roma,” kata Benitez.
“Ini kompetisi sulit, dalam hal taktik, dan pemain seperti Carlos Tevez, Fernando Llorente, serta Mario Gomez sudah meningkatkan standar liga," paparnya
Pada musim lalu, Napoli di bawah asuhan Walter Mazzarri menjadi klub pesaing terberat jawara bertahan, Juventus. Kini, Benitez yang mengisi kursi kepelatihan dengan berani melakukan perubahan pada komposisi tim, taktik, dan cara bermain,
Hasilnya pun tak terlalu buruk, Napoli menjadi timnya yang cukup impresif dalam melakukan serangan. Lini pertahanan pun menjadi kian tangguh hingga saat ini baru kebobolan empat gol dari tujuh laga.
"Napoli mengakhiri musim lalu dengan sembilan angka di belakang Juventus. Tim bermain dengan gaya berbeda, dengan lima pemain bertahan dan fokus kepada Edinson Cavani," ujar Benitez dilansir Football-Italia.
"Kami mengubah cara bermain tim, lebih mengutamakan menahan bola. Kepergian Cavani bukan hal buruk karena kami punya bagian bisnis dan pemain hebat lain datang. Kami memainkan pola 4-2-3-1. Kami ingin mengeksploitasi ruang yang ditawarkan kepada kami dan mencoba solid dalam bertahan," sambungnya.
Kesuksesan Benitez di Napoli memang tak lepas dari beberapa pemain bintang yang mendarat pada musim panas lalu. Mereka antara lain adalah Gonzalo Higuain, Jose Callejon, Raul Albiol Dries Mertens, dan kiper Jose 'Pepe' Reina.
Akan tetapi, Benitez tetap mencoba melihat semuanya dengan realitas. Pelatih yang sukses membawa Chelsea juarai Europa League pada musim lalu itu menilai bahwa klub-klub di Serie A telah menjelma menjadi klub hebat dengan berisikan pemain bintang.
"Meski Juventus masih yang terkuat tapi kami mengeluarkan uang lebih banyak. Sepakbola Italia sudah semakin berkembang. Level masih rendah, tapi sekarang ada banyak klub yang memainkan sepakbola indah, seperti AS Roma,” kata Benitez.
“Ini kompetisi sulit, dalam hal taktik, dan pemain seperti Carlos Tevez, Fernando Llorente, serta Mario Gomez sudah meningkatkan standar liga," paparnya