Siapa yang tak kenal David Ginola? Mantan pemain Prancis itu sempat malang melintang di Prancis dan Inggris.
Sebutlah Paris St Germain. Raksasa Ligue 1 Prancis itu sempat dibelanya di 115 laga dan berujung pada 33 gol dan empat trofi juara.
Di Inggris, setidaknya empat tim yang dibelanya, Newcastle United, Tottenham Hotspur, Aston Villa dan Everton. Tapi bersama Tottenham Ginola bisa menorehkan prestasi, Piala Liga pada 1999. Serangkaian sukses personal pun diraihnya, baik di Inggris maupun di Prancis.
Bersama timnas Prancis, karirnya tak bisa dibilang mentereng. Sepanjang menjalani karir profesionalnya, Ginola hanya 17 kali membela Les Bleus.
Ginola juga memiliki kenangan yang kurang baik di timnas Prancis saat kualifikasi Piala Dunia melawan Bulgaria pada November 1993.
Ginola membuat kesalahan yang membuat skuat Bulgaria bisa melakukan serangan balik dan akhirnya mencuri gol dan menang 2-1. Pelatih timnas Prancis kala itu, Gerard Houllier, menyebut Ginola sebagai penyebab utama kekalahan itu.
Dan sejak kekalahan itu, media Prancis menyebut Ginola sebagai 'pembunuh sepakbola Prancis'. Dan karena itu dia meninggalkan PSG dan hijrah ke Inggris.
Karir gemilangnya pun diakhiri pada 2002. Setelah kontraknya tak lagi diperpanjang Everton, Ginola memutuskan gantung sepatu karena tak ada lagi tim yang bersedia merekrutnya.
Dan sejak itu, Ginola seakan ditelan bumi. Hilang. Tak ada kabar lagi mengenai dirinya. Padahal Ginola sempat menjadi pemain paling digandrungi karena wajahnya yang tampan.
Memang, Ginola tak lagi menekuni sepakbola setelah pensiun. Ginola langsung mengambil kursus akting dengan mengikuti kelas di RADA.
Sejak itu, Ginola banyak berakting di panggung teater hingga layar film. Debutnya adalah di drama Didier the Butcher, tapi peran paling mengesankan adalah saat tampil di film pendek ROSBEEF, cerita tentang cinta, yang tayang perdana di festival film Cannes 2004. Di tahun tersebut, film Ginola memenangi penghargaan.
Ginola melanjutkan karirnya di dunia akting dengan memerankan Mr Firecul, sosok iblis di film pendek Inggris Mr FIRECUL. Catatan filmografinya pun bertambah dengan ambil bagian di film THE LAST DROP, dengan memerankan Kopral Dieter Max, pelarian penembak jitu asal Jerman. Di film tersebut, Ginola beradu akting dengan Nick Moran, pemeran utama di film Lock, Stock and Two Smoking Barrels di tahun 1998.
Tak hanya di layar lebar, Ginola juga muncul di sejumlah layar kaca, seperti menjadi cameo di drama serial AT Home with the Braithwaites pada 2000. Ginola juga berpran sebagai dirinya sendiri di Euro Lottery. Catatan aktinya di dunia peran pun terus memanjang karena sampai saat ini masih serius menekuni dunia barunya.
Tapi, Ginola juga mengembangkan karirnya di dunia yang jauh dari sepakbola, yaitu sebagai pencicip wine.Bahkan Ginola memiliki perkebunan anggur di Provence dan memproduksi wine kelas atas, yang membuatnya menerima medali perak di International Wine Challenge 2008.
Ginola juga menekuni karir di dunia modelling. Bahkan bisa dikatakan karir tersebut telah ditekuninya sejak masih berlaga buat PSG.
Ginola pun menjadi langganan biro iklan untuk menjadi model di sejumlah produk yang dipasarkan, mulai dari produk cukur, penyimpan data, produk kecantikan hingga otomotif dan perjudian.
Pria yang kini berusia 46 tahun itu juga sempat menjadi duta dari Paris di pengajuan hak tuan rumah untuk Olimpiade 2012, dan juga menjadi wakil dari Federasi Golf Prancis saat mengajukan diri sebagai tuan rumah untuk ajang Ryder Cup 2018. Ginola juga menjadi bagian dari kampanye Antiranjau darat Palang Merah.
| PROFIL SINGKAT | |
 | |
| Tanggal Lahir: 25 Januari 1967 (46 tahun) Tempat lahir: Gassin, Prancis Posisi bermain: Winger, pemain depan. | |
| RIWAYAT KARIER (Laga/Gol) | |
| 1985-88: Toulon 1988-90: RC Paris 1990-92: Brest 1992-95: PSG 1995-97: Newcastle United 1997-2000: Tottenham Hotspur 2000-02: Aston Villa 2002: Everton | 82/4 61/8 50/14 115/33 58/6 100/13 32/3 5/0 |
Sebutlah Paris St Germain. Raksasa Ligue 1 Prancis itu sempat dibelanya di 115 laga dan berujung pada 33 gol dan empat trofi juara.
Di Inggris, setidaknya empat tim yang dibelanya, Newcastle United, Tottenham Hotspur, Aston Villa dan Everton. Tapi bersama Tottenham Ginola bisa menorehkan prestasi, Piala Liga pada 1999. Serangkaian sukses personal pun diraihnya, baik di Inggris maupun di Prancis.
Bersama timnas Prancis, karirnya tak bisa dibilang mentereng. Sepanjang menjalani karir profesionalnya, Ginola hanya 17 kali membela Les Bleus.
Ginola juga memiliki kenangan yang kurang baik di timnas Prancis saat kualifikasi Piala Dunia melawan Bulgaria pada November 1993.
Ginola membuat kesalahan yang membuat skuat Bulgaria bisa melakukan serangan balik dan akhirnya mencuri gol dan menang 2-1. Pelatih timnas Prancis kala itu, Gerard Houllier, menyebut Ginola sebagai penyebab utama kekalahan itu.
Dan sejak kekalahan itu, media Prancis menyebut Ginola sebagai 'pembunuh sepakbola Prancis'. Dan karena itu dia meninggalkan PSG dan hijrah ke Inggris.
Karir gemilangnya pun diakhiri pada 2002. Setelah kontraknya tak lagi diperpanjang Everton, Ginola memutuskan gantung sepatu karena tak ada lagi tim yang bersedia merekrutnya.
Dan sejak itu, Ginola seakan ditelan bumi. Hilang. Tak ada kabar lagi mengenai dirinya. Padahal Ginola sempat menjadi pemain paling digandrungi karena wajahnya yang tampan.
TINGGALKAN SEPAKBOLA, MAIN FILM
|
Memang, Ginola tak lagi menekuni sepakbola setelah pensiun. Ginola langsung mengambil kursus akting dengan mengikuti kelas di RADA.
Sejak itu, Ginola banyak berakting di panggung teater hingga layar film. Debutnya adalah di drama Didier the Butcher, tapi peran paling mengesankan adalah saat tampil di film pendek ROSBEEF, cerita tentang cinta, yang tayang perdana di festival film Cannes 2004. Di tahun tersebut, film Ginola memenangi penghargaan.
Ginola melanjutkan karirnya di dunia akting dengan memerankan Mr Firecul, sosok iblis di film pendek Inggris Mr FIRECUL. Catatan filmografinya pun bertambah dengan ambil bagian di film THE LAST DROP, dengan memerankan Kopral Dieter Max, pelarian penembak jitu asal Jerman. Di film tersebut, Ginola beradu akting dengan Nick Moran, pemeran utama di film Lock, Stock and Two Smoking Barrels di tahun 1998.
Tak hanya di layar lebar, Ginola juga muncul di sejumlah layar kaca, seperti menjadi cameo di drama serial AT Home with the Braithwaites pada 2000. Ginola juga berpran sebagai dirinya sendiri di Euro Lottery. Catatan aktinya di dunia peran pun terus memanjang karena sampai saat ini masih serius menekuni dunia barunya.
PRODUKSI WINE SENDIRI
|
Tapi, Ginola juga mengembangkan karirnya di dunia yang jauh dari sepakbola, yaitu sebagai pencicip wine.Bahkan Ginola memiliki perkebunan anggur di Provence dan memproduksi wine kelas atas, yang membuatnya menerima medali perak di International Wine Challenge 2008.
Ginola juga menekuni karir di dunia modelling. Bahkan bisa dikatakan karir tersebut telah ditekuninya sejak masih berlaga buat PSG.
Ginola pun menjadi langganan biro iklan untuk menjadi model di sejumlah produk yang dipasarkan, mulai dari produk cukur, penyimpan data, produk kecantikan hingga otomotif dan perjudian.
Pria yang kini berusia 46 tahun itu juga sempat menjadi duta dari Paris di pengajuan hak tuan rumah untuk Olimpiade 2012, dan juga menjadi wakil dari Federasi Golf Prancis saat mengajukan diri sebagai tuan rumah untuk ajang Ryder Cup 2018. Ginola juga menjadi bagian dari kampanye Antiranjau darat Palang Merah.
