BERITA SEPAKBOLA-Setelah Belanda dan Arsenal, kita akan kedatangan Liverpool yang akan bertanding lawan Indonesia XI pada Sabtu (20/7) mendatang.
Berstatus sebagai tim pengoleksi 18 gelar Liga Primer Inggris dan tiga gelar Liga Champions dan memiliki basis fans yang cukup besar di Indonesia, kedatangan Liverpool pastinya sangat ditunggu-tunggu.
Untuk menyambut kedatangan Liverpool di Tanah Air, Goal Indonesia menyajikan lima laga terbesar Liverpool selama ini...
1. Liverpool 3-3 AC Milan
(Liverpool menang lewat adu penalti 3-2 di final Liga Champions 2005)
AC Milan merupakan tim yang menakutkan saat itu. Di bawah mistar gawang ada Dida. Paolo Maldini, Alessandro Nesta, dan Cafu mengawal pertahanan, sementara Andrea Pirlo dan Kaka di sektor tengah, ditambah Hernan Crespo dan Andry Shevchenko di lini depan. Mereka terlihat sulit dikalahkan, bahkan bisa memuncaki Grup F di atas Barcelona. Sebelum melaju ke final, mereka mampu menumbangkan Manchester United, FC Internazionale, dan PSV Eindhoven, dengan mencetak sepuluh kali gol dan hanya kebobolan tiga buah. Tak ayal, AC Milan lebih difavoritkan menjadi juara.
Tapi, Liverpool bukan lawan yang diremehkan begitu saja. Meski ada di peringkat kelima Liga Primer Inggris saat itu dan finis di runner-up Grup A, The Reds tak mau menyerah. Mereka mampu mengalahkan Bayer Leverkusen, Juventus, dan Chelsea, dengan mencetak sembilan gol dan juga hanya kebobolan tiga buah. Ini merupakan final keenam mereka dan ada ambisi besar untuk menorehkan trofi kelima Piala Eropa.
Pertandingan babak pertama menjadi milik AC Milan. Laga yang berlangsung di Istanbul Turki itu dikejutkan dengan gol cepat Maldini kurang dari satu menit babak pertama. Pemain pinjaman, Crespo, menggandakan keunggulan pada menit ke-39 dan 44.
Tertinggal tiga gol, Si Merah tidak mau menyerah untuk mengejar tiga gol di babak kedua. Steven Gerrard memberi harapan dengan golnya pada menit ke-54 lewat sundulan kepala. Vladimir Smicer kembali menipiskan jarak pada menit ke-56, dan akhirnya Xabi Alonso menyamakan kedudukan empat menit kemudian lewat titik putih. Ini merupakan comeback terbaik sepanjang sejarah Liverpool karena mampu mengejar tiga gol hanya dalam waktu enam menit! Di babak tambahan waktu tidak ada gol tercipta lagi dan ilanjutkan dengan adu tos-tosan. Liverpool akhirnya memenangi gelar usai menang adu penalti ini berkat penampilan gemilang Jerzy Dudek yang mampu mementahkan tiga tendangan penalti lawan.
2. Liverpool 3-3 West Ham
(Liverpool menang adu penalti 3-1 di final Piala FA 2006)
Liverpool memang lebih difavoritkan memenangi pertandingan ini karena West Ham tertinggal enam peringkat di bawah The Reds di Liga Primer Inggris. Namun, bukan berarti pertandingan berjalan mulus buat mereka.
Liverpool harus tertinggal lebih dulu lewat gol bunuh diri Jamie Carragher pada menit ke-21 dan diperbesar oleh Dean Ashton tujuh menit berselang. Liverpool akhirnya mampu bangkit. Djibril Ciise memperkecil ketertinggalan pada menit ke-32. Usai break, Gerrard menyamakan kedudukan, tepatnya pada menit ke-54. Paul Konchesky dengan cepat mampu membawa The Hammers balik unggul pada menit ke-63. Tampak sudah hampir habis peluang Liverpool ketika pertandingan menyisakan empat menit lagi. Namun, ada Gerrard yang mencetak gol dari jarak 30 yard dengan mampu menaklukkan Shaka Hislop dan mengarahkan bola ke pojok bawah gawang.
Di babak adu penalti, Pepe Reina tammpil gemilang dengan mementahkan tiga eksekusi lawan sehingga Liverpool berjak meraih gelar Piala FA yang ketujuh.
3. Liverpool 4-3 Newcastle United
(Liga Primer Inggris musim 1995/96)
Pertandingan ini terbilang merupakan salah satu terbaik dalam sejarah Liga Primer Inggris. Para pemain dan fans terlihat sangat berambisi untuk memastikan tim kesayangan masing-masing memenangkan pertandingan ini. Newcastle, yang saat itu diasuh Kevin Keegan, berambisi memenangi pertandingan agar bisa tetap menekan Manchester United. Demikian pula Liverpool yang ingin juga menjaga asa meraih gelar.
Kerjasama Robbie Fowler dengan Stan Collymore sempat memberi Liverpool keunggulan lebih dulu, namun Ferdinand dan Ginola membalikkan keadaan serta membawa The Magpies unggul 2-1 di babak pertama. Pertandingan babak kedua kembali berlangsung sengit dengan kecepatan serangan dari kedua kubu. Fowler mencetak gol keduanya pada menit ke-55 sebelum pemain asal Kolumbia ‘Tino’ Asprilla membawa Newcastle unggul lagi. Collymore menyamakan kedudukan untuk Liverpool pada menit ke-68 dan kemudian menggenapinya di masa injury time.
4. Liverpool 2-1 Arsenal
(Final Piala FA 2001)
Meski tidak terbilang paling spektakuler, namun laga ini terhitung salah satu yang terpenting. Kemenangan di Piala FA ini merupakan gelar kedua dari tiga gelar dalam satu musim. Pertandingan babak pertama berakhir imbang tanpa gol. Di babak kedua, kedua tim silih-berganti melancarkan serangan. Arsenal justru unggul lebih dulu ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-72 lewat aksi Freddie Ljungberg. Menyisakan 18 menit lagi, Liverpool berusaha mati-matian mengejar gol. Akhirnya harapan itu menjadi kenyataan pada menit ke-83 lewat gol Michael Owen. Pemain yang sama memastikan kemenangan Liverpool lima menit kemudian.
5. Liverpool 4-1 Manchester United
(Liga Primer Inggris musim 2008/09)
Meski Manchester United mampu meraih gelar di musim itu, namun pasukan Rafael Benitez mampu memberi pelajaran buat rival abadi mereka di Inggris. The Red Devils unggul lebih dulu pada menit ke-23 lewat penalti Cristiano Ronaldo. Kubu Liverpool tampak tersengat. Lima menit setelah gol tadi, Fernando Torres mampu memanfaatkan kesalahan Nemanja Vidic dan Gerrard membawa timnya balik unggul lewat titik putih, yakni satu menit jelang pertandingan babak pertama berakhir. Di babak kedua, Fabio Aurelio membawa Liverpool kian menjauh pada menit ke-77 dan Andrea Dossena melengkapinya jelang laga akan berakhir.
Berstatus sebagai tim pengoleksi 18 gelar Liga Primer Inggris dan tiga gelar Liga Champions dan memiliki basis fans yang cukup besar di Indonesia, kedatangan Liverpool pastinya sangat ditunggu-tunggu.
Untuk menyambut kedatangan Liverpool di Tanah Air, Goal Indonesia menyajikan lima laga terbesar Liverpool selama ini...
1. Liverpool 3-3 AC Milan
(Liverpool menang lewat adu penalti 3-2 di final Liga Champions 2005)
AC Milan merupakan tim yang menakutkan saat itu. Di bawah mistar gawang ada Dida. Paolo Maldini, Alessandro Nesta, dan Cafu mengawal pertahanan, sementara Andrea Pirlo dan Kaka di sektor tengah, ditambah Hernan Crespo dan Andry Shevchenko di lini depan. Mereka terlihat sulit dikalahkan, bahkan bisa memuncaki Grup F di atas Barcelona. Sebelum melaju ke final, mereka mampu menumbangkan Manchester United, FC Internazionale, dan PSV Eindhoven, dengan mencetak sepuluh kali gol dan hanya kebobolan tiga buah. Tak ayal, AC Milan lebih difavoritkan menjadi juara.
Tapi, Liverpool bukan lawan yang diremehkan begitu saja. Meski ada di peringkat kelima Liga Primer Inggris saat itu dan finis di runner-up Grup A, The Reds tak mau menyerah. Mereka mampu mengalahkan Bayer Leverkusen, Juventus, dan Chelsea, dengan mencetak sembilan gol dan juga hanya kebobolan tiga buah. Ini merupakan final keenam mereka dan ada ambisi besar untuk menorehkan trofi kelima Piala Eropa.
Pertandingan babak pertama menjadi milik AC Milan. Laga yang berlangsung di Istanbul Turki itu dikejutkan dengan gol cepat Maldini kurang dari satu menit babak pertama. Pemain pinjaman, Crespo, menggandakan keunggulan pada menit ke-39 dan 44.
Tertinggal tiga gol, Si Merah tidak mau menyerah untuk mengejar tiga gol di babak kedua. Steven Gerrard memberi harapan dengan golnya pada menit ke-54 lewat sundulan kepala. Vladimir Smicer kembali menipiskan jarak pada menit ke-56, dan akhirnya Xabi Alonso menyamakan kedudukan empat menit kemudian lewat titik putih. Ini merupakan comeback terbaik sepanjang sejarah Liverpool karena mampu mengejar tiga gol hanya dalam waktu enam menit! Di babak tambahan waktu tidak ada gol tercipta lagi dan ilanjutkan dengan adu tos-tosan. Liverpool akhirnya memenangi gelar usai menang adu penalti ini berkat penampilan gemilang Jerzy Dudek yang mampu mementahkan tiga tendangan penalti lawan.
2. Liverpool 3-3 West Ham
(Liverpool menang adu penalti 3-1 di final Piala FA 2006)
Liverpool memang lebih difavoritkan memenangi pertandingan ini karena West Ham tertinggal enam peringkat di bawah The Reds di Liga Primer Inggris. Namun, bukan berarti pertandingan berjalan mulus buat mereka.
Liverpool harus tertinggal lebih dulu lewat gol bunuh diri Jamie Carragher pada menit ke-21 dan diperbesar oleh Dean Ashton tujuh menit berselang. Liverpool akhirnya mampu bangkit. Djibril Ciise memperkecil ketertinggalan pada menit ke-32. Usai break, Gerrard menyamakan kedudukan, tepatnya pada menit ke-54. Paul Konchesky dengan cepat mampu membawa The Hammers balik unggul pada menit ke-63. Tampak sudah hampir habis peluang Liverpool ketika pertandingan menyisakan empat menit lagi. Namun, ada Gerrard yang mencetak gol dari jarak 30 yard dengan mampu menaklukkan Shaka Hislop dan mengarahkan bola ke pojok bawah gawang.
Di babak adu penalti, Pepe Reina tammpil gemilang dengan mementahkan tiga eksekusi lawan sehingga Liverpool berjak meraih gelar Piala FA yang ketujuh.
3. Liverpool 4-3 Newcastle United
(Liga Primer Inggris musim 1995/96)
Pertandingan ini terbilang merupakan salah satu terbaik dalam sejarah Liga Primer Inggris. Para pemain dan fans terlihat sangat berambisi untuk memastikan tim kesayangan masing-masing memenangkan pertandingan ini. Newcastle, yang saat itu diasuh Kevin Keegan, berambisi memenangi pertandingan agar bisa tetap menekan Manchester United. Demikian pula Liverpool yang ingin juga menjaga asa meraih gelar.
Kerjasama Robbie Fowler dengan Stan Collymore sempat memberi Liverpool keunggulan lebih dulu, namun Ferdinand dan Ginola membalikkan keadaan serta membawa The Magpies unggul 2-1 di babak pertama. Pertandingan babak kedua kembali berlangsung sengit dengan kecepatan serangan dari kedua kubu. Fowler mencetak gol keduanya pada menit ke-55 sebelum pemain asal Kolumbia ‘Tino’ Asprilla membawa Newcastle unggul lagi. Collymore menyamakan kedudukan untuk Liverpool pada menit ke-68 dan kemudian menggenapinya di masa injury time.
4. Liverpool 2-1 Arsenal
(Final Piala FA 2001)
Meski tidak terbilang paling spektakuler, namun laga ini terhitung salah satu yang terpenting. Kemenangan di Piala FA ini merupakan gelar kedua dari tiga gelar dalam satu musim. Pertandingan babak pertama berakhir imbang tanpa gol. Di babak kedua, kedua tim silih-berganti melancarkan serangan. Arsenal justru unggul lebih dulu ketika pertandingan sudah memasuki menit ke-72 lewat aksi Freddie Ljungberg. Menyisakan 18 menit lagi, Liverpool berusaha mati-matian mengejar gol. Akhirnya harapan itu menjadi kenyataan pada menit ke-83 lewat gol Michael Owen. Pemain yang sama memastikan kemenangan Liverpool lima menit kemudian.
5. Liverpool 4-1 Manchester United
(Liga Primer Inggris musim 2008/09)
Meski Manchester United mampu meraih gelar di musim itu, namun pasukan Rafael Benitez mampu memberi pelajaran buat rival abadi mereka di Inggris. The Red Devils unggul lebih dulu pada menit ke-23 lewat penalti Cristiano Ronaldo. Kubu Liverpool tampak tersengat. Lima menit setelah gol tadi, Fernando Torres mampu memanfaatkan kesalahan Nemanja Vidic dan Gerrard membawa timnya balik unggul lewat titik putih, yakni satu menit jelang pertandingan babak pertama berakhir. Di babak kedua, Fabio Aurelio membawa Liverpool kian menjauh pada menit ke-77 dan Andrea Dossena melengkapinya jelang laga akan berakhir.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai tiket Liverpool FC melawan Indonesia XI, dan juga berita-berita terkini The Reds dalam bahasa Indonesia, kunjungi laman resminya dihttp://indonesia.liverpoolfc.com
