Cetak Sejarah, Timnas Aljazair Disambut sebagai Pahlawan |
Timnas Aljazair - Tim nasional Aljazair disambut sebagai pahlawan saat kembali ke negaranya, Rabu (2/7/2014), antara lain karena mencetak rekor baru negara itu di Piala Dunia, yaitu masuk 16 besar, dengan perjuangan luar biasa.
Saat turun dari pesawat, mereka disambut Perdana Menteri Abdelmalek Sellal, yang langsung memeluk pelatih Vahid Halilhodzic. Publik pun mengelu-elukan Halilhodzic dan mendesaknya untuk tetap melatih Serigala Gurun.
Kontingen timnas Aljazair kemudian naik ke bus berwarna hijau-putih dan dihiasi nama-nama pemain, sehingga menampilkan warna bendera nasional Aljazair. Mereka kemudian berkeliling ibu kota, Algiers.
Meski dalam masa puasa dan cuaca sangat panas, ribuan masyarakat Aljazair menyambut mereka dengan antusias. Televisi nasional Aljazair menyiarkan program khusus untuk Serigala Gurun, dengan judul "Terima Kasih, Pahlawan".
Kalah dan menang adalah hal biasa, tetapi Aljazair punya banyak alasan untuk bangga kepada anak-anak negerinya yang tampil di Piala Dunia. Selain lolos dari fase grup untuk pertama kalinya, mereka memberikan perlawanan serius kepada Jerman pada babak 16 besar.
Dalam keadaan sedang menjalani ibadah puasa, Aljazair memaksa Jerman memainkan babak tambahan setelah skor 0-0 tak berubah hingga akhir babak normal. Pada babak tambahan, Aljazair tertinggal 0-2, tetapi terus memberikan perlawanan sampai akhirnya mendapat gol semata wayang pada menit ke-120+1.
Sayang, gol itu langsung disusul bunyi panjang peluit wasit Sandro Ricci.
Perjuangan Aljazair menjadi inspirasi dan pelajaran bagi banyak orang, termasuk Jerman. Bagi Jerman, menang 2-1 melawan Aljazair lewat perpanjangan waktu berarti ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.