Liga Belanda -- 8 Desember 2010 menjadi hari paling bersejarah bagi seorang Frank de Boer. Pada hari itu, mantan bek tengah terbaik yang pernah dimiliki Belanda ini melakoni debutnya untuk melatih sebuah tim profesional. Lebih berkesan, karena ia melakukan debut di klub kesayangannya, Ajax Amsterdam.
Sebelum ditunjuk menjadi caretaker de Amsterdammers, De Boer memulai karier kepelatihannya sebagai nahkoda tim junior Ajax dan asisten pelatih Timnas Belanda. Ia kemudian dipercaya menggantikan Martin Jol yang keluar pada 5 Desember 2010, sebagai caretaker.
Bukan debut biasa, karena ia sudah harus menangani Ajax untuk berlaga di partai pamungkas Grup G Liga Champions melawan klub penuh sejarah, AC Milan.
Sebuah pertandingan yang tidak krusial memang, karena Milan sudah memastikan kelolosan mereka ke babak 16 besar di partai sebelumnya. PelatihRossoneri, Massimiliano Allegri, bahkan mengistirahatkan tujuh pemain intinya di laga ini.
Terkesan dianggap remeh, De Boer membuktikan kualitas melatihnya. Bermain di San Siro, secara mengejutkan ia memasang formasi super ofensif untuk Ajacieden, yakni 4-3-3.
Trisula Luis Suarez, Siem de Jong, dan Miralem Sulejmani jadi tumpuan di lini depan. Banar saja, rotasi pergerakan mereka membuat bek sekelas Thiago Silva terlihat konyol di sepanjang babak pertama. Kiper tuan rumah, Marco Amelia juga dibuat kalang kabut oleh mereka.
Sayang, meski terus menyerang dan mampu mendominasi laga, tak ada gol yang terjadi di 45 menit pertama.
Paruh kedua Milan mulai bangkit, namun De Boer seakan punya racikan jitu untuk meredam Diavolo.
Permaianan dengan mengandalkan bola-bola diagonal diterapkan, hal ini membuat lini sayap Ajax menjadi begitu aktif. Allegri terlihat tak siap dengan ajakan perang taktik De Boer.
Melihat para punggawa Milan yang kaget, tim tamu pun akhirnya brhasil mencuri gol lewat sepakan keras Demy de Zeeuw pada menit ke 57.
Berawal dari penetrasi Suarez, bola muntah hasil tendangan De Jong mampu disambar dengan mantap oleh pemain berkepala plontos ini. Skor 1-0 Untuk Ajax.
Milan coba memberikan respon, namun duet Belgia, Toby Alderweireld - Jan Vertonghen, tampil begitu disiplin sepanjang laga. Striker sekelas Zlatan Ibrahimovic pun dibuat frustasi olehnya.
Tak juga berkembang, Ajax kemudian menggandakan keunggulan di menit ke 66. Lewat skema yang sama, Suarez memulai serangan dengan menyisir sisi kanan pertahanan Milan.
Sodoran manis striker Uruguay ini secara tak terduga langsung disepak si penerima bola, Alderweireld, dari jarak 25 yard. Sepkatakuler! Bola masuk dengan lugas ke pojok kanan gawang Marco Amelia, skor berubah 2-0 dan mampu bertahan hingga 90 menit usai.
Ajax memastikan diri berada di posisi tiga Grup G Liga Champions dan melanjutkan petualangan mereka di Liga Europa. De Boer kemudian diangkat menjadi pelatih tetap setelah jeda musim dingin 2010/11.
Di akhir musim, racikan brilian saudara kembar Ronald de Boer itu akhirnya mampu membawa Ajax Amsterdam meraih gelar juara Eredivisie Belanda musim 2010/11.
*Rekor penampilan Eredivisie sebelum pertandingan melawan NAC Breda, Sabtu (7/12)
Sebelum ditunjuk menjadi caretaker de Amsterdammers, De Boer memulai karier kepelatihannya sebagai nahkoda tim junior Ajax dan asisten pelatih Timnas Belanda. Ia kemudian dipercaya menggantikan Martin Jol yang keluar pada 5 Desember 2010, sebagai caretaker.
Bukan debut biasa, karena ia sudah harus menangani Ajax untuk berlaga di partai pamungkas Grup G Liga Champions melawan klub penuh sejarah, AC Milan.
Matchday 6 Grup G Liga Champions 2010/11 AC Milan 0-2 Ajax |
8 Desember 2010 San Siro, ItaliaWasit: Claus Bo Larsen (Denmark) |
Gol: 1-0 Demy de Zeeuw 57' 2-0 Martin Palermo 5' |
AC Milan: Marco Amelia; Luca Antonini, Daniele Bonera, Thiago Silva, Mario Yepes; Massimo Ambrosini (Zlatan Ibrahimovic 63'), Ronaldinho Gaúcho, Mathieu Flamini (Prince Boateng 26'), Andrea Pirlo, Clarence Seedorf, Robinho (Alexander Merkel 75') Pelatih: Massimiliano Allegri Ajax Amsterdam: Maarten Stekelenburg; Toby Alderweireld, Gregory van der Wiel, Jan Vertonghen; Siem de Jong (Mounir El Hamdoui 84'), Demy de Zeeuw (Rasmus Lindgren 82'), Urby Emanuelson, Eyong Enoh, Christian Eriksen; Luis Suárez (Teemu Tainio 90'), Miralem Sulejmani Pelatih: Frank de Boer |
Sebuah pertandingan yang tidak krusial memang, karena Milan sudah memastikan kelolosan mereka ke babak 16 besar di partai sebelumnya. PelatihRossoneri, Massimiliano Allegri, bahkan mengistirahatkan tujuh pemain intinya di laga ini.
Terkesan dianggap remeh, De Boer membuktikan kualitas melatihnya. Bermain di San Siro, secara mengejutkan ia memasang formasi super ofensif untuk Ajacieden, yakni 4-3-3.
Trisula Luis Suarez, Siem de Jong, dan Miralem Sulejmani jadi tumpuan di lini depan. Banar saja, rotasi pergerakan mereka membuat bek sekelas Thiago Silva terlihat konyol di sepanjang babak pertama. Kiper tuan rumah, Marco Amelia juga dibuat kalang kabut oleh mereka.
Sayang, meski terus menyerang dan mampu mendominasi laga, tak ada gol yang terjadi di 45 menit pertama.
Paruh kedua Milan mulai bangkit, namun De Boer seakan punya racikan jitu untuk meredam Diavolo.
Permaianan dengan mengandalkan bola-bola diagonal diterapkan, hal ini membuat lini sayap Ajax menjadi begitu aktif. Allegri terlihat tak siap dengan ajakan perang taktik De Boer.
Melihat para punggawa Milan yang kaget, tim tamu pun akhirnya brhasil mencuri gol lewat sepakan keras Demy de Zeeuw pada menit ke 57.
Berawal dari penetrasi Suarez, bola muntah hasil tendangan De Jong mampu disambar dengan mantap oleh pemain berkepala plontos ini. Skor 1-0 Untuk Ajax.
Milan coba memberikan respon, namun duet Belgia, Toby Alderweireld - Jan Vertonghen, tampil begitu disiplin sepanjang laga. Striker sekelas Zlatan Ibrahimovic pun dibuat frustasi olehnya.
Tak juga berkembang, Ajax kemudian menggandakan keunggulan di menit ke 66. Lewat skema yang sama, Suarez memulai serangan dengan menyisir sisi kanan pertahanan Milan.
Sodoran manis striker Uruguay ini secara tak terduga langsung disepak si penerima bola, Alderweireld, dari jarak 25 yard. Sepkatakuler! Bola masuk dengan lugas ke pojok kanan gawang Marco Amelia, skor berubah 2-0 dan mampu bertahan hingga 90 menit usai.
Ajax memastikan diri berada di posisi tiga Grup G Liga Champions dan melanjutkan petualangan mereka di Liga Europa. De Boer kemudian diangkat menjadi pelatih tetap setelah jeda musim dingin 2010/11.
Di akhir musim, racikan brilian saudara kembar Ronald de Boer itu akhirnya mampu membawa Ajax Amsterdam meraih gelar juara Eredivisie Belanda musim 2010/11.
*Rekor penampilan Eredivisie sebelum pertandingan melawan NAC Breda, Sabtu (7/12)