Info timnas U-19---Sosok Indra Sjafri kini menjadi pembicaraan setiap harinya di kalangan
pecinta dan pemerhati sepakbola nasional, hal itu tak bisa dipungkiri
karena prestasi yang ia raih bersama tim nasional Indonesia U-19.
Prestasi tersebut dari mulai menjuarai HKFA U-17 2012, HKFA U-18 2013 dan Piala AFF U-19 2013, sampai meloloskan timnas U-19 ke kejuaraan Piala Asia U-19 di Myanmar nanti.
Sosok Indra juga dikenal dengan optimisme yang tinggi lewat kata-katanya seperti "Mulai sekarang Indonesia raksasa Asia", sampai "Jangan terlalu dibesar-besarkan soal Korsel, kita ini lebih besar daripada Korsel". Ia juga dikenal inovatif dalam metode pelatihan dan sukses memainkan gaya bermain sepakbola modern yang ia sebut Pepepa alias "pendek pendek panjang".
Namun tak banyak yang tahu bahwa ia adalah mantan kepala sebuah kantor pos di Padang pada era 1980 akhir, dan dirinya juga pernah tidak diperhitungkan untuk melatih pemain usia dini Indonesia. Namun sekarang Indra menjelma menjadi pelatih hebat yang menemukan nama-nama masa depan Indonesia seperti Evan Dimas, Ilham Udin Armaiyn, Maldini, Yabes, dan lainnya.
"Untuk mendalami kepelatihan harus banyak belajar. Ilmu-ilmu kepelatihan banyak yang belum didapat," ujar Indra di Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).
Indra memang sosok yang tak kenal lelah untuk belajar dan ingin berkembang, Indra memanfaatkan apa saja demi menambah pengetahuannya soal sepakbola yang memang semakin berkembang dari tahun ke tahun.
"Selain itu saya sendiri juga belajar dari literatur, buku-buku, juga dari koran-koran," sambung pria asal Sumatera Barat tersebut.
Prestasi tersebut dari mulai menjuarai HKFA U-17 2012, HKFA U-18 2013 dan Piala AFF U-19 2013, sampai meloloskan timnas U-19 ke kejuaraan Piala Asia U-19 di Myanmar nanti.
Sosok Indra juga dikenal dengan optimisme yang tinggi lewat kata-katanya seperti "Mulai sekarang Indonesia raksasa Asia", sampai "Jangan terlalu dibesar-besarkan soal Korsel, kita ini lebih besar daripada Korsel". Ia juga dikenal inovatif dalam metode pelatihan dan sukses memainkan gaya bermain sepakbola modern yang ia sebut Pepepa alias "pendek pendek panjang".
Namun tak banyak yang tahu bahwa ia adalah mantan kepala sebuah kantor pos di Padang pada era 1980 akhir, dan dirinya juga pernah tidak diperhitungkan untuk melatih pemain usia dini Indonesia. Namun sekarang Indra menjelma menjadi pelatih hebat yang menemukan nama-nama masa depan Indonesia seperti Evan Dimas, Ilham Udin Armaiyn, Maldini, Yabes, dan lainnya.
"Untuk mendalami kepelatihan harus banyak belajar. Ilmu-ilmu kepelatihan banyak yang belum didapat," ujar Indra di Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).
Indra memang sosok yang tak kenal lelah untuk belajar dan ingin berkembang, Indra memanfaatkan apa saja demi menambah pengetahuannya soal sepakbola yang memang semakin berkembang dari tahun ke tahun.
"Selain itu saya sendiri juga belajar dari literatur, buku-buku, juga dari koran-koran," sambung pria asal Sumatera Barat tersebut.
Indra meemberikan saran kepada pengurus PSSI agar memberikan kepelatihan untuk para calon pelatih secara cuma-cuma.
"Saya juga menyarankan agar lisensi D untuk grassroots bisa digratiskan agar pelatih-pelatih bisa mendapatkan dasar kepelatihannya," dia mengakhiri.