Arsene Wenger (Heru Haryono/Okezone)
JAKARTA - Skuad Arsenal meninggalkan Indonesia dan melanjutkan tur pramusimnya ke Vietnam dengan senyum bahagia. Kebahagiaan itu bukan karena mereka menang dengan skor telak, melainkan terkesan dengan sambutan meriah yang berikan publik tanah air, khususnya Gooners -julukan fans Arsenal-.
Arsenal tampil menghibur tapi juga serius saat meladeni perlawanan Indonesia Dream Team di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (14/7/2013) malam tadi.
Di babak pertama, pelatih Arsene Wenger menurunkan kombinasi para pemain muda serta pemain intinya seperti Theo Walcott, Mikel Arteta dan Per Mertesacker sejak menit awal. Dengan permainan yang cukup menghibur, mereka unggul tipis 1-0 lewat gol Walcott.
Pada babak kedua Wenger baru mulai serius. Beberapa pemain andalannya seperti Lukas Podolski, Olivier Giroud dan Tomas Rosciky dimasukkan. Hasilnya, kumpulan pemain-pemain pilihan Jacksesn F Tiago ini pun tak bisa berbuat banyak dan harus menerima kebobolan enam gol tambahan. Skor akhir 7-0!
Melihat skor akhir, Arsenal terkesan sangat perkasa. Namun, Wenger tak ingin melebih-lebihkan hal tersebut. Dia tetap memberikan apresiasi kepada Boaz Solossa dkk yang disebutnya sudah bermain bagus, namun hanya kalah dalam hal stamina.
“Di 20 menit terakhir kami melakukan banyak pergantian di saat para pemain Indonesia letih. Saya pikir untuk 70 menit, Indonesia berjuang sangat baik. Sulit bagi saya menjustifikasi sepakbola Indonesia hanya dari satu pertandingan,” tutur Wenger di situs resmi klub.
Masalah skor nampaknya tidak terlalu meninggalkan bekas di benak Wenger. Pelatih berjuluk The Professor itu mengaku lebih terkesan dan akan terus mengingat sambutan meriah publik Indonesia dalam setiap kegiatan yang dilakukan anak-anak The Gunners, mulai dari turun pesawat hingga atmosfer di dalam stadion di mana mereka berasa seperti sedang bermain di kandang sendiri.
“Setiap orang (pemain dan staf Arsenal) menikmati masa-masa mereka di sini, karena orang-orang di sini sangat hangat dan menyambut kami dengan sangat baik. Kenangan di tur ini (Indonesia) akan terus melekat dalam ingatan kami,” imbuhnya.
“Saya pribadi, saya sedikit belajar tentang sejarah tentang negeri ini. Satu hal yang bisa saya katakan ialah, orang-orang yang kami temui selama di sini sangat fantastis. Kami juga melakukan aksi sosial (amal) bertajuk ‘Save the Children’ dan secara keseluruhan semua kegiatan yang kami lakukan di sini berjalan lancar dan kami sangat bahagia di sini,” tandas pelatih 63 tahun
.
Arsenal tampil menghibur tapi juga serius saat meladeni perlawanan Indonesia Dream Team di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (14/7/2013) malam tadi.
Di babak pertama, pelatih Arsene Wenger menurunkan kombinasi para pemain muda serta pemain intinya seperti Theo Walcott, Mikel Arteta dan Per Mertesacker sejak menit awal. Dengan permainan yang cukup menghibur, mereka unggul tipis 1-0 lewat gol Walcott.
Pada babak kedua Wenger baru mulai serius. Beberapa pemain andalannya seperti Lukas Podolski, Olivier Giroud dan Tomas Rosciky dimasukkan. Hasilnya, kumpulan pemain-pemain pilihan Jacksesn F Tiago ini pun tak bisa berbuat banyak dan harus menerima kebobolan enam gol tambahan. Skor akhir 7-0!
Melihat skor akhir, Arsenal terkesan sangat perkasa. Namun, Wenger tak ingin melebih-lebihkan hal tersebut. Dia tetap memberikan apresiasi kepada Boaz Solossa dkk yang disebutnya sudah bermain bagus, namun hanya kalah dalam hal stamina.
“Di 20 menit terakhir kami melakukan banyak pergantian di saat para pemain Indonesia letih. Saya pikir untuk 70 menit, Indonesia berjuang sangat baik. Sulit bagi saya menjustifikasi sepakbola Indonesia hanya dari satu pertandingan,” tutur Wenger di situs resmi klub.
Masalah skor nampaknya tidak terlalu meninggalkan bekas di benak Wenger. Pelatih berjuluk The Professor itu mengaku lebih terkesan dan akan terus mengingat sambutan meriah publik Indonesia dalam setiap kegiatan yang dilakukan anak-anak The Gunners, mulai dari turun pesawat hingga atmosfer di dalam stadion di mana mereka berasa seperti sedang bermain di kandang sendiri.
“Setiap orang (pemain dan staf Arsenal) menikmati masa-masa mereka di sini, karena orang-orang di sini sangat hangat dan menyambut kami dengan sangat baik. Kenangan di tur ini (Indonesia) akan terus melekat dalam ingatan kami,” imbuhnya.
“Saya pribadi, saya sedikit belajar tentang sejarah tentang negeri ini. Satu hal yang bisa saya katakan ialah, orang-orang yang kami temui selama di sini sangat fantastis. Kami juga melakukan aksi sosial (amal) bertajuk ‘Save the Children’ dan secara keseluruhan semua kegiatan yang kami lakukan di sini berjalan lancar dan kami sangat bahagia di sini,” tandas pelatih 63 tahun
.