Liga Indonesia ISL - Sikap manajemen Persija Jakarta menutup-nutupi aktifitas klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut, membuat awak media berang. Berlabel salah satu klub besar Indonesia, Persija dinilai memiliki manajemen kepengurusan yang tidak profesional.
Jelang kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014, menjadi wajar jika semua klub berlomba-lomba untuk memperkenalkan siapa-siapa saja pemain anyar yang dipermanenkan. Akan tetapi, kebiasaan itu seperti tidak terjadi di Persija. Malahan manajemen klub berkostum orange tersebut, cenderung ingin menutup-nutupi apa kegiatan Persija di bursa transfer.
Kejadian pertama terjadi saat Persija ingin melakukan proses penandatangan kontrak legiun asing asal Nepal, Rohit Chand. Informasi yang keluar tidak ada satu pun, datang secara resmi dari manajemen Persija. Padahal, pemberitaan Rohit ingin kembali berkostum Persija terus dilahap awak media.
Kondisi lebih menyedihkan terjadi, saat Persija melakukan penandatanganan kontrak Mario Costas sebagai penyerang anyar yang dipermanenkan. Dimana tidak ada peliput yang mengetahui adanya kabar, jika Persija melakukan proses penandatanganan kontrak dengan penyerang asal Argentina tersebut.
Padahal Sekertariat PSSI Pers (ruangan peliput aktif PSSI yang biasa meliput persepakbolaan Indonesia), dengan kantor Sekertariat Persija sama-sama berada di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Jelas, kondisi itu menunjukan adanya komunikasi yang buruk antara manajemen Persija dengan para peliput.
Apa maksud dari manajemen Persija, tentu jadi tanda tanya besar? Padahal para pencinta Macan Kemayoran, tentu menanti apapun informasi-informasi terkini dari klub kesayangannya tersebut. Jangankan menyebut angka nilai kontrak yang lazim dibicarakan oleh klub-klub elit dunia, memberitahukan penandatanganan kontrak saja Persija tidak pernah melakukannya.
"Memang tidak ada undangan (proses penandatanganan kontrak Costas di Persija). Kan memang selama ini tanda tangan kontrak juga tidak ada yang diundang. Ini kan berita biasa-biasa saja, apalagi cuma satu orang," ungkap Ketua Umum (Ketum) Persija, Ferry Paulus, saat dikonfirmasi wartawan soal sikap manajemen Macan Kemayoran, Rabu (8/1/2014)
