PSSI – Indonesia menjadi satu dari tiga negara
nominator tuan rumah Piala AFF 2016, selain Myanmar dan Filipina.
Melihat peluang tersebut, PSSI pun yakin jika Indonesia akan menjadi
salah satu tuan rumah di event internasional antar negara-negara Asia
Tenggara tersebut.
Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) AFF di Dili, Timor Leste, Senin (26/8), AFF juga membahas siapa nominator tuan rumah di ajang Piala AFF 2016 mendatang. Bersama Myanmar dan Filipina, Indonesia menjadi salah satu nominator yang akan menjadi tuan rumah di ajang dua tahunan tersebut.
Keyakinan PSSI soal kepastian Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF 2016, diakui Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI Joko Driyono. Keyakinan itu semakin meninggi, setelah adanya perubahan regulasi dalam pergelaran Piala AFF 2016 mendatang.
Di mana nanti, ada tujuh tim yang lolos langsung ke putaran final. Sementara satu jatah play off, akan diperebutkan oleh empat negara tersisa. Regulasi tersebut berbeda dari pergelaran Piala AFF sebelumnya, di mana ditetapkan enam negara lolos langsung. Dan dua negara sisa, harus melewati fase play off.
“Besar atau tidaknya peluang Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF 2016? Saya kira iya. Pertimbangannya, masa yakin Indonesia terlempar dari tujuh besar negara yang langsung lolos di putaran final Piala AFF 2016. Kalau itu konfrim, InsyaAllah kita sebagai tuan rumah,” ungkap Joko.
Adanya perubahan regulasi yang diterapkan AFF pada Piala AFF 2016, disambut positif oleh PSSI.
Apalagi dengan adanya sistem kandang tandang, yang diterapkan bagi tim-tim yang harus melewati babak play off menuju Piala AFF 2016. Hal itu membuat semua negara di Asia Tenggara, bisa belajar untuk menjadi tuan rumah.
“Kalau saat ini ada dua negara yang harus melewati fase play off, dengan enam negara yang sudah dipastikan masuk di putaran final. Idenya sekarang, dari sebelas negara, tujuh negara langsung lolos, empat negara sisanya memperebutkan satu tiket di babak play off dengan skenario kandang tandang,” papar Jodri, sapaan akrab Joko Driyono.
“Skenario itu kami rasa sangatlah bagus. Itu penting untuk memotivasi seluruh negara di AFF menjadi atau memiliki pengalaman menggelar event AFF. Kalau kemarin kan hanya ditunjuk satu negara tuan rumah untuk menentukan wakil di babak play off. Misalkan di Kamboja atau di Myanmar. Itu kami rasa keputusan bagus juga,” lanjutnya.
Indonesia sendiri tercatat sudah tiga kali menjadi tuan rumah di ajang Piala AFF. Kesempatan pertama terjadi pada tahun 2002, saat Indonesia menjadi tuan rumah bersama Singapura. Lalu di tahun 2008 Indonesia berduet dengan Thailand sebagai tuan rumah. Terakhir di 2010, Indonesia dengan Vietnam menjadi tuan rumah bersama.
Sayang, sejak ajang Piala AFF dihelat sejak tahun 1996, tim nasional (timnas) Indonesia belum sekalipun keluar sebagai juara. Indonesia empat kali hanya mampu duduk di posisi runner-up, masing-masing pada tahun 2000, 2002, 2004, dan terakhir 2010.
Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) AFF di Dili, Timor Leste, Senin (26/8), AFF juga membahas siapa nominator tuan rumah di ajang Piala AFF 2016 mendatang. Bersama Myanmar dan Filipina, Indonesia menjadi salah satu nominator yang akan menjadi tuan rumah di ajang dua tahunan tersebut.
Keyakinan PSSI soal kepastian Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF 2016, diakui Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI Joko Driyono. Keyakinan itu semakin meninggi, setelah adanya perubahan regulasi dalam pergelaran Piala AFF 2016 mendatang.
Di mana nanti, ada tujuh tim yang lolos langsung ke putaran final. Sementara satu jatah play off, akan diperebutkan oleh empat negara tersisa. Regulasi tersebut berbeda dari pergelaran Piala AFF sebelumnya, di mana ditetapkan enam negara lolos langsung. Dan dua negara sisa, harus melewati fase play off.
“Besar atau tidaknya peluang Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF 2016? Saya kira iya. Pertimbangannya, masa yakin Indonesia terlempar dari tujuh besar negara yang langsung lolos di putaran final Piala AFF 2016. Kalau itu konfrim, InsyaAllah kita sebagai tuan rumah,” ungkap Joko.
Adanya perubahan regulasi yang diterapkan AFF pada Piala AFF 2016, disambut positif oleh PSSI.
Apalagi dengan adanya sistem kandang tandang, yang diterapkan bagi tim-tim yang harus melewati babak play off menuju Piala AFF 2016. Hal itu membuat semua negara di Asia Tenggara, bisa belajar untuk menjadi tuan rumah.
“Kalau saat ini ada dua negara yang harus melewati fase play off, dengan enam negara yang sudah dipastikan masuk di putaran final. Idenya sekarang, dari sebelas negara, tujuh negara langsung lolos, empat negara sisanya memperebutkan satu tiket di babak play off dengan skenario kandang tandang,” papar Jodri, sapaan akrab Joko Driyono.
“Skenario itu kami rasa sangatlah bagus. Itu penting untuk memotivasi seluruh negara di AFF menjadi atau memiliki pengalaman menggelar event AFF. Kalau kemarin kan hanya ditunjuk satu negara tuan rumah untuk menentukan wakil di babak play off. Misalkan di Kamboja atau di Myanmar. Itu kami rasa keputusan bagus juga,” lanjutnya.
Indonesia sendiri tercatat sudah tiga kali menjadi tuan rumah di ajang Piala AFF. Kesempatan pertama terjadi pada tahun 2002, saat Indonesia menjadi tuan rumah bersama Singapura. Lalu di tahun 2008 Indonesia berduet dengan Thailand sebagai tuan rumah. Terakhir di 2010, Indonesia dengan Vietnam menjadi tuan rumah bersama.
Sayang, sejak ajang Piala AFF dihelat sejak tahun 1996, tim nasional (timnas) Indonesia belum sekalipun keluar sebagai juara. Indonesia empat kali hanya mampu duduk di posisi runner-up, masing-masing pada tahun 2000, 2002, 2004, dan terakhir 2010.
