Sergio van Dijk (foto: Adam Erlangga)
LIGA INDONESIA ISL – Untuk pertama kalinya setelah 22 pertandingan, Persib Bandung bakal main tanpa striker tajamnya, Sergio van Dijk (SvD) ketika menghadapi Mitra Kukar pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (6/7/2013).
Kartu kuning yang diterima Sergio pada menit-menit akhir pertandingan lawan Persisam Samarinda, Minggu (30/6/2013) lalu, membuat striker kelahiran Assen, Belanda tersebut, dipastikan absen membela Maung Bandung karena harus menjalani sanksi larangan bermain satu kali.
Hukuman kartu kuning dari wasit, Nusur Fadillah merupakan yang ketiga diterima Sergio. Setelah sebelumnya, Sergio juga pernah diganjar kartu kuning saat Maung Bandung menghadapi Gresik United, (30/3/2013) dan Arema Crounus, (20/4/2013) lalu.
Sergio selama ini jadi sumber utama gol-gol yang diciptakan Maung Bandung ke gawang lawan. Total sudah 19 gol diciptakan striker berusia 30 tahun tersebut. Bukan hanya andil lewat gol, Sergio pun kerap memberikan umpan matang yang berujung terciptanya gol seperti saat ia melakukan hattrick assist ketika Maung Bandung membantai Persisam Samarinda 4-1.
Perubahan positif bisa dikatakan terjadi di Maung Bandung setelah resmi mengontrak Sergio sejak 11 Februari lalu. Karena itu, pertanyaan besar muncul saat melawan Mitra Kukar nanti. Seberapa hebat Maung Bandung tanpa pemain hebatnya yang kerap jadi faktor pembeda?
Pelatih Djadjang Nurdjaman (Djanur), terlihat masih cukup optimistis timnya bakal mampu mengangkangi tantangan klub dari daerah kaya minyak tersebut. “Sergio absen, masih ada yang lain. Kami harus hadapi kenyataan tersebut. Saya sendiri tidak mau meresponsnya secara berlebihan,” kata Djanur.
Hanya, Djanur tetap mengakui jika kehilangan Sergio merupakan sebuah kerugian buat timnya. Djanur memandang peran Sergio tidak hanya terletak pada kemampuannya mencetak gol dan memberikan umpan matang yang berbuah gol.
“Secara tim, dia merupakan pemain dengan kemampuan kerja sama tim yang baik. Itu hal lain yang tak kalah penting untuk dilihat dari sosok Sergio. Jadi bukan hanya semata-mata karena kemampuan mencetak golnya saja,” tegas pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Kehilangan Sergio memungkinkan Djanur untuk pertama kali menduetkan dua striker yang di pertandingan sebelumnya sama-sama mencetak gol, Hilton Moreira dan Kenji Adachihara yang selama ini kerap saling bergantian sebagai tandem Sergio.
Dan, Djanur cukup optimis dengan kualitas permainan keduanya. Paling tidak hingga laga terakhir, baik Hilton maupun Kenji tetap menunjukkan insting predator.
“Saya kira antara Hilton, Kenji, dan Sergio memiliki kualitas yang tidak beda jauh. Kenji pun sering mencetak gol-gol penting untuk memecah kebuntuan seperti ketika melawan PSPS,” papar Djanur
.
Kartu kuning yang diterima Sergio pada menit-menit akhir pertandingan lawan Persisam Samarinda, Minggu (30/6/2013) lalu, membuat striker kelahiran Assen, Belanda tersebut, dipastikan absen membela Maung Bandung karena harus menjalani sanksi larangan bermain satu kali.
Hukuman kartu kuning dari wasit, Nusur Fadillah merupakan yang ketiga diterima Sergio. Setelah sebelumnya, Sergio juga pernah diganjar kartu kuning saat Maung Bandung menghadapi Gresik United, (30/3/2013) dan Arema Crounus, (20/4/2013) lalu.
Sergio selama ini jadi sumber utama gol-gol yang diciptakan Maung Bandung ke gawang lawan. Total sudah 19 gol diciptakan striker berusia 30 tahun tersebut. Bukan hanya andil lewat gol, Sergio pun kerap memberikan umpan matang yang berujung terciptanya gol seperti saat ia melakukan hattrick assist ketika Maung Bandung membantai Persisam Samarinda 4-1.
Perubahan positif bisa dikatakan terjadi di Maung Bandung setelah resmi mengontrak Sergio sejak 11 Februari lalu. Karena itu, pertanyaan besar muncul saat melawan Mitra Kukar nanti. Seberapa hebat Maung Bandung tanpa pemain hebatnya yang kerap jadi faktor pembeda?
Pelatih Djadjang Nurdjaman (Djanur), terlihat masih cukup optimistis timnya bakal mampu mengangkangi tantangan klub dari daerah kaya minyak tersebut. “Sergio absen, masih ada yang lain. Kami harus hadapi kenyataan tersebut. Saya sendiri tidak mau meresponsnya secara berlebihan,” kata Djanur.
Hanya, Djanur tetap mengakui jika kehilangan Sergio merupakan sebuah kerugian buat timnya. Djanur memandang peran Sergio tidak hanya terletak pada kemampuannya mencetak gol dan memberikan umpan matang yang berbuah gol.
“Secara tim, dia merupakan pemain dengan kemampuan kerja sama tim yang baik. Itu hal lain yang tak kalah penting untuk dilihat dari sosok Sergio. Jadi bukan hanya semata-mata karena kemampuan mencetak golnya saja,” tegas pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Kehilangan Sergio memungkinkan Djanur untuk pertama kali menduetkan dua striker yang di pertandingan sebelumnya sama-sama mencetak gol, Hilton Moreira dan Kenji Adachihara yang selama ini kerap saling bergantian sebagai tandem Sergio.
Dan, Djanur cukup optimis dengan kualitas permainan keduanya. Paling tidak hingga laga terakhir, baik Hilton maupun Kenji tetap menunjukkan insting predator.
“Saya kira antara Hilton, Kenji, dan Sergio memiliki kualitas yang tidak beda jauh. Kenji pun sering mencetak gol-gol penting untuk memecah kebuntuan seperti ketika melawan PSPS,” papar Djanur
.