Roman Abramovic - pemilik Chelsea FC (Foto: The Sun)
BERITA SEPAKBOLA – Salah satu orang yang sempat berada dalam jajaran staf pelatih Chelsea, Ray Wilkins, melontarkan pernyataan panas untuk sang pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Menurutnya, Roman adalah perusak bagi sepakbola Inggris.
Perusakan yang dimaksud Wilkins di sini adalah, pembelian yang dilakukan manajemenThe Blues selama satu dekade rezim pengusaha asal Rusia tersebut, lebih banyak membeli pemain asing –dari luar Inggris- sehingga para pemain asli ranah Britania jarang mendapat kesempatan bermain.
“Sejauh ini, perubahan yang dilakukannya (Abramovich) bagi klub memang membuat klub itu menjadi lebih baik. Tapi tidak bagi tim (nasional) Inggris,” ucap Wilkins, seperti dikutip The Sun, Selasa (2/7/2013).
“Masuknya pemain asing dalam jumlah besar membuat para pemain Inggris tidak mendapat kesempatan bermain sebanyak pemain dari luar (Inggris),” tambahnya.
Lebih buruknya lagi, hobi Abramovich yang gemar menghambur-hamburkan uang demi mendapatkan pemain asing tersebut seolah menjadi tren dan diikuti oleh klub Premier League lainnya.
Wilkins, yang memperkuat Three Lions di era 70-an ini mengaku sangat prihatin dengan fenomena yang terjadi mulai tahun 2003 tersebut. Dengan kondisi seperti, dipercaya Wilkins akan mempersulit sang pelatih timnas Inggris, Roy Hodgson sulit untuk memilah-milah pemain yang akan dipercayanya.
Kekhawatiran Wilkins sepertinya sudah menunjukkan dampaknya. Terbukti, negara sebesar Inggris harus kandas di dua event sepakbola bergengsi, yakni tim U-21 mereka harus rela menjadi juru kunci di fase grup dengan nihil kemenangan.
Selain itu, di level U-20, Inggris juga harus mengalami nasib yang serupa. Berada satu grup dengan Iraq, Cile, dan Mesir di ajang Piala Dunia, anak muda Britania ini gagal memperoleh kemenangan satu pun.
“Tim U-21 tersingkir. Sedangkan di level U-20, mereka terdepak oleh Mesir, Irak, dan Cile, yang seharusnya mereka lah yang kami singkirkan karena sebenarnya kami mampu,” tandasnya
.
Perusakan yang dimaksud Wilkins di sini adalah, pembelian yang dilakukan manajemenThe Blues selama satu dekade rezim pengusaha asal Rusia tersebut, lebih banyak membeli pemain asing –dari luar Inggris- sehingga para pemain asli ranah Britania jarang mendapat kesempatan bermain.
“Sejauh ini, perubahan yang dilakukannya (Abramovich) bagi klub memang membuat klub itu menjadi lebih baik. Tapi tidak bagi tim (nasional) Inggris,” ucap Wilkins, seperti dikutip The Sun, Selasa (2/7/2013).
“Masuknya pemain asing dalam jumlah besar membuat para pemain Inggris tidak mendapat kesempatan bermain sebanyak pemain dari luar (Inggris),” tambahnya.
Lebih buruknya lagi, hobi Abramovich yang gemar menghambur-hamburkan uang demi mendapatkan pemain asing tersebut seolah menjadi tren dan diikuti oleh klub Premier League lainnya.
Wilkins, yang memperkuat Three Lions di era 70-an ini mengaku sangat prihatin dengan fenomena yang terjadi mulai tahun 2003 tersebut. Dengan kondisi seperti, dipercaya Wilkins akan mempersulit sang pelatih timnas Inggris, Roy Hodgson sulit untuk memilah-milah pemain yang akan dipercayanya.
Kekhawatiran Wilkins sepertinya sudah menunjukkan dampaknya. Terbukti, negara sebesar Inggris harus kandas di dua event sepakbola bergengsi, yakni tim U-21 mereka harus rela menjadi juru kunci di fase grup dengan nihil kemenangan.
Selain itu, di level U-20, Inggris juga harus mengalami nasib yang serupa. Berada satu grup dengan Iraq, Cile, dan Mesir di ajang Piala Dunia, anak muda Britania ini gagal memperoleh kemenangan satu pun.
“Tim U-21 tersingkir. Sedangkan di level U-20, mereka terdepak oleh Mesir, Irak, dan Cile, yang seharusnya mereka lah yang kami singkirkan karena sebenarnya kami mampu,” tandasnya
.