Robin van Persie & Wayne Mark Rooney (Foto: Reuters)
BERITA SEPAKBOLA – Layaknya anak-anak muda di era sekarang, Wayne Rooney dikatakan tengah galau. Tak hanya soal performa, namun juga gosip transfer di sekelilingnya. Banyak pihak yang mencoba menelaah penyebabnya. Seperti Michael Owen yang menunjuk hidung Robin van Persie (RvP) sebagai biang keladinya.
Bagi Owen yang akhir musim lalu memutuskan gantung sepatu itu, eksistensi RvP yang sinar kebintangannya memikat publik Old Trafford, membuat Rooney malah minder alias mengalami krisis kepercayaan diri.
Bagaimana tidak? Di musim sebelumnya eks-gaffer Sir Alex acap menurunkan Rooney sebagai penyerang tengah sekaligus ujung tombak Setan Merah. Namun saat RvP datang, posisi Rooney tergeser dan RvP yang berperan sebagai juru gol utama.
“Saya rasa, ada satu hal yang menjatuhkan langkahnya musim lalu adalah kedatangan Robin van Persie. Dia datang dan menjadi pilar utama,” ungkap Owen kepada talkSPORT, Rabu (10/7/2013).
“Jika Anda seorang penyerang di sebuah tim dalam waktu yang lama dan ketika seseorang datang kemudian lebih dipilih karena hal-hal tertentu, itu akan menjatuhkan kepercayaan diri Anda. Alhasil, dia (Rooney) tak lagi merasa berada dalam top performanya,” lanjutnya.
Owen hanya berharap, pelatih anyar David Moyes bisa membangkitkan rasa pede Rooney lagi dengan memberinya kepercayaan lebih di tim. Pasalnya, Owen merasa tak ada tempat yang lebih baik dari pada Manchester United untuk seorang se-istimewa Rooney.
“Dia ingin mencetak banyak gol dengan posisi aslinya untuk Manchester United. Jika itu terjadi, maka dia akan lebih dari bahagia untuk bertahan. Situasi idealnya adalah tetap bersama United dan merasakan puncak penampilannya lagi. Kenapa juga dia harus pergi dari klub seperti Manchester United?,” imbuh penghobi pacuan kuda itu.
“Sekarang mereka punya pelatih baru, jadi semoga Moyes dan Rooney bisa berada di halaman yang sama, dia akan kembali dan menjebol banyak gol tahun depan. Kasusnya sekarang, dia harus memutuskan," sambung Owen lagi.
"Tapi yang pasti, tak ada tempat yang lebih besar dari Manchester United. Namun masalahnya apakah dia merasa diinginkan, dicintai dan dihargai? Dia ingin jadi pemain utama, juru gol utama dan saya rasa, itu yang jadi pemicunya,” tutupnya
.