Park Sung-hwa.(foto:bongdaplus.vn)
Timnas Myanmar - Kekalahan
dari Indonesia berbuah petaka bagi pelatih Myanmar, Park Sung-hwa. Tak
peduli melewati tiga laga sebelumnya dengan ciamik, Federasi Sepakbola
Myanmar (MFF) langsung memecatnya setelah Park gagal menghalau Indonesia
di partai pamungkas Grup B.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut mengaku lalai untuk mengetahui sistem penyisihan yang berlaku di SEA Games 2013 kali ini. Dia mengira jika ada dua tim yang memiliki poin sama, maka tim yang berhak lolos ke semifinal ditentukan melalui keunggulan produktivitas gol. Padahal, SEA Games kali ini, menganut sistem head-to-head.
Situasi ini membuatnya tidak terlalu risau melihat Indonesia unggul 1-0, karena menganggap hasil itu belum cukup untuk menyingkirkan Myanmar. Dia mengira Indonesia harus menang dalam jumlah minimal delapan gol.
Sebelum menghadapi Indonesia, Myanmar sudah mengantongi poin tujuh dengan memasukan tujuh gol dan hanya kemasukan dua gol. Sementara, Indonesia baru mengoleksi empat poin dengan hanya mengantongi dua gol dan kemasukan empat gol, alias minus dua gol.
Beruntung bagi Indonesia, Myanmar dapat ditaklukkan meski dengan skor tipis 1-0. Indonesia pun berhak lolos mendampingi Thailand yang keluar sebagai juara Grup B.
“Ini kesalahan saya. Saya bertanggung jawab untuk kekalahan ini. Saya baru tahu tentang peraturan setelah pertandingan. Maafkan saya karena tidak menghadiri pertemuan manajer sebelum pertandingan,” katanya seperti dikutip TheStar.
Media setempat, menurut TheStar, mengabarkan Park Sung-hwa dipecat setelah timnya kalah dari Indonesia. Kegagalan sepakbola Myanmar di SEA Games kali ini memang ditanggapi keras oleh publik Myanmar. Saat laga, sejumlah penonton melemparkan benda-benda keras ke tengah lapangan, beberapa suporter juga nekat masuk ke lapangan. Usai pertandingan, suporter pun masih melampiaskan kekesalan mereka dengan membakar jersey Tim Nasional Myanmar di luar stadion.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut mengaku lalai untuk mengetahui sistem penyisihan yang berlaku di SEA Games 2013 kali ini. Dia mengira jika ada dua tim yang memiliki poin sama, maka tim yang berhak lolos ke semifinal ditentukan melalui keunggulan produktivitas gol. Padahal, SEA Games kali ini, menganut sistem head-to-head.
Situasi ini membuatnya tidak terlalu risau melihat Indonesia unggul 1-0, karena menganggap hasil itu belum cukup untuk menyingkirkan Myanmar. Dia mengira Indonesia harus menang dalam jumlah minimal delapan gol.
Sebelum menghadapi Indonesia, Myanmar sudah mengantongi poin tujuh dengan memasukan tujuh gol dan hanya kemasukan dua gol. Sementara, Indonesia baru mengoleksi empat poin dengan hanya mengantongi dua gol dan kemasukan empat gol, alias minus dua gol.
Beruntung bagi Indonesia, Myanmar dapat ditaklukkan meski dengan skor tipis 1-0. Indonesia pun berhak lolos mendampingi Thailand yang keluar sebagai juara Grup B.
“Ini kesalahan saya. Saya bertanggung jawab untuk kekalahan ini. Saya baru tahu tentang peraturan setelah pertandingan. Maafkan saya karena tidak menghadiri pertemuan manajer sebelum pertandingan,” katanya seperti dikutip TheStar.
Media setempat, menurut TheStar, mengabarkan Park Sung-hwa dipecat setelah timnya kalah dari Indonesia. Kegagalan sepakbola Myanmar di SEA Games kali ini memang ditanggapi keras oleh publik Myanmar. Saat laga, sejumlah penonton melemparkan benda-benda keras ke tengah lapangan, beberapa suporter juga nekat masuk ke lapangan. Usai pertandingan, suporter pun masih melampiaskan kekesalan mereka dengan membakar jersey Tim Nasional Myanmar di luar stadion.