LIGA INDONESIA IPL - Seorang pendukung setia PSM Makassar tewas ditikam di jalan sepulangnya
menyaksikan pertandingan antara PSM versus Persepar Palangkaraya,
akhir pekan lalu.
Seluruh suporter dan manajemen PSM menyatakan turut belasungkawa atas meninggalnya suporter yang diketahui bernama Wisnu (16). Korban diduga tewas akibat ditikam preman di bilangan Jalan Andi Mappanyuki, tidak jauh dari Stadion Mattoanging, Makassar.
“Kami atas nama manajemen turut berduka cita atas kejadian yang menimpa salah seorang suporter PSM. Tentu saja ini harus menjadi perhatian kita semua, khususnya pihak kepolisian. Kami dari manajemen meminta dan memohon kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian yang menimpa suporter kami,” ucap Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina kepada wartawan, Selasa (10/9/2013).
Wina menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian terkait kejadian yang menghilangkan nyawa suporter tersebut. Sebagai bentuk keprihatinan dan rasa hormat kepada keluarga korban, manajemen PSM akan mengunjungi rumah korban dan menemui keluarganya.
“Suporter PSM adalah suporter cinta damai. Suporter kreatif yang datang ke stadion hanya untuk mendukung tim kesayangannya bertanding. Karena itu kami sangat menyayangkan kejadian semacam ini dan berharap pihak kepolisian dapat mengambil langkah penting dan menyelesaikan kasus ini hingga tuntas,” kata Wina.
Terpisah, koordinator kelompok suporter The Macz Man, Andi Syam Paswah, mengaku heran dan bertanya-tanya mengapa suporter PSM selalu menjadi sasaran saat usai menonton pertandingan sepakbola.
“Suporter tidak lagi menjadi penyebab kerusuhan. Bahkan, kami tidak pernah terlibat tawuran. Tapi, ironisnya muncul oknum atau kelompok tertentu yang meneror suporter setelah menonton pertandingan PSM,” ujar Paswah.
Paswah menyambung, kejadian itu bukan tidak mungkin akan menjadi pemicu kemarahan suporter yang resah dengan kekerasan yang kerap kali menimpa mereka. Dikatakan, suporter akan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna mengantisipasi terulangnya teror terhadap suporter.
“Harapan kami semoga aparat dan pihak terkait dapat memberi rasa aman kepada suporter PSM agar tercipta iklim kota yang kondusif,” tandas Paswah.
Seluruh suporter dan manajemen PSM menyatakan turut belasungkawa atas meninggalnya suporter yang diketahui bernama Wisnu (16). Korban diduga tewas akibat ditikam preman di bilangan Jalan Andi Mappanyuki, tidak jauh dari Stadion Mattoanging, Makassar.
“Kami atas nama manajemen turut berduka cita atas kejadian yang menimpa salah seorang suporter PSM. Tentu saja ini harus menjadi perhatian kita semua, khususnya pihak kepolisian. Kami dari manajemen meminta dan memohon kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian yang menimpa suporter kami,” ucap Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina kepada wartawan, Selasa (10/9/2013).
Wina menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian terkait kejadian yang menghilangkan nyawa suporter tersebut. Sebagai bentuk keprihatinan dan rasa hormat kepada keluarga korban, manajemen PSM akan mengunjungi rumah korban dan menemui keluarganya.
“Suporter PSM adalah suporter cinta damai. Suporter kreatif yang datang ke stadion hanya untuk mendukung tim kesayangannya bertanding. Karena itu kami sangat menyayangkan kejadian semacam ini dan berharap pihak kepolisian dapat mengambil langkah penting dan menyelesaikan kasus ini hingga tuntas,” kata Wina.
Terpisah, koordinator kelompok suporter The Macz Man, Andi Syam Paswah, mengaku heran dan bertanya-tanya mengapa suporter PSM selalu menjadi sasaran saat usai menonton pertandingan sepakbola.
“Suporter tidak lagi menjadi penyebab kerusuhan. Bahkan, kami tidak pernah terlibat tawuran. Tapi, ironisnya muncul oknum atau kelompok tertentu yang meneror suporter setelah menonton pertandingan PSM,” ujar Paswah.
Paswah menyambung, kejadian itu bukan tidak mungkin akan menjadi pemicu kemarahan suporter yang resah dengan kekerasan yang kerap kali menimpa mereka. Dikatakan, suporter akan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna mengantisipasi terulangnya teror terhadap suporter.
“Harapan kami semoga aparat dan pihak terkait dapat memberi rasa aman kepada suporter PSM agar tercipta iklim kota yang kondusif,” tandas Paswah.