Getty Images/Paulo Bruno
Roma - Pelatih tim nasional Italia Cesare Prandelli mengakui timnya bermain kurang baik melawan Argentina, lawan yang juga disebutnya memang punya kualitas luar biasa.
Gli Azzurri takluk 1-2 dari Albiceleste dalam laga persahabatan yang digelar di Stadion Olimpico, Kamis (15/8/2013) dinihari WIB.
Italia bahkan harus tertinggal dua gol terlebih dahulu lewat gol dari Gonzalo Higuain dan Ever Banega, sebelum akhirnya memperkecil kedudukan lewat gol Lorenzo Insigne.
"Kami bertemu sebuah tim yang punya kualitas luar biasa, salah satu yang terbaik di dunia," kata Prandelli seperti dikutip Football Italia.
Gol pertama Argentina, yang tampil tanpa Lionel Messi sang andalan utama, tak lepas dari kesalahan Daniele De Rossi yang ditempatkan sebagai bek menemani Giorgio Chiellini di sektor pertahanan Italia.
Sementara gol kedua Argentina tercipta lewat skema serangan balik yang gagal diantisipasi para pemain Italia. Timnya Prandelli sendiri baru bisa keluar dari tekanan setelah melakukan sejumlah pergantian di babak kedua.
"Kami membuat kesalahan di lini belakang dan memulai laga dengan buruk, tapi dalam pandangan saya kami mengalirkan bola dengan baik," nilai Prandelli.
"Kami kurang menggigit dan kurang tajam di area kotak penalti yang mana dibutuhkan. Salut untuk Argentina, karena mereka adalah tim yang sangat kuat," kata pelatih 55 tahun tersebut.
Gli Azzurri takluk 1-2 dari Albiceleste dalam laga persahabatan yang digelar di Stadion Olimpico, Kamis (15/8/2013) dinihari WIB.
Italia bahkan harus tertinggal dua gol terlebih dahulu lewat gol dari Gonzalo Higuain dan Ever Banega, sebelum akhirnya memperkecil kedudukan lewat gol Lorenzo Insigne.
"Kami bertemu sebuah tim yang punya kualitas luar biasa, salah satu yang terbaik di dunia," kata Prandelli seperti dikutip Football Italia.
Gol pertama Argentina, yang tampil tanpa Lionel Messi sang andalan utama, tak lepas dari kesalahan Daniele De Rossi yang ditempatkan sebagai bek menemani Giorgio Chiellini di sektor pertahanan Italia.
Sementara gol kedua Argentina tercipta lewat skema serangan balik yang gagal diantisipasi para pemain Italia. Timnya Prandelli sendiri baru bisa keluar dari tekanan setelah melakukan sejumlah pergantian di babak kedua.
"Kami membuat kesalahan di lini belakang dan memulai laga dengan buruk, tapi dalam pandangan saya kami mengalirkan bola dengan baik," nilai Prandelli.
"Kami kurang menggigit dan kurang tajam di area kotak penalti yang mana dibutuhkan. Salut untuk Argentina, karena mereka adalah tim yang sangat kuat," kata pelatih 55 tahun tersebut.
