Adu tajam, striker Kolombia and Brasil |
Piala Dunia - Pelatih Kolombia Jose Pekerman menyadari bahwa timnya punya rekor yang sangat buruk melawan Brasil. Kendati demikian, Pekerman meminta timnya untuk tak terlalu memusingkan hal tersebut.
Kolombia akan beradu kekuatan dengan Brasil di babak perempatfinal Piala Dunia 2014. Menjelang laga di Estadio Castelao, Fortaleza, Jumat (4/7/2014), Kolombia dihadang rekor pertemuan yang tak memihak mereka.
Dalam 25 pertemuan dengan Brasil, Kolombia cuma menang dua kali. Kemenangan terakhir Los Cafeteros atas A Selecao terjadi pada 23 tahun silam. Mereka cuma mencetak 11 gol dan kebobolan 55 gol pada 25 pertemuan tersebut.
Sebaliknya, Brasil membukukan 15 kemenangan, termasuk beberapa kemenangan dengan skor besar. Mereka menang 9-0 di Copa America 1957, lalu menang 6-2 di Rio de Janeiro pada 1969 dan menang 6-0 di tempat yang sama pada tahun 1977. Yang cukup melegakan bagi Kolombia adalah mereka tak pernah kalah pada empat pertemuan terakhir dengan Brasil.
"Kuncinya adalah tidak memikirkan soal masa lalu," ujar Pekerman yang dikutip Reuters.
"Kami selalu berusaha untuk melihat ke depan. Bagi Kolombia, setiap pertandingan adalah tantangan baru dan menghadirkan lawan baru. Kami tak boleh memikirkan soal apa yang terjadi di masa lampau," imbuhnya.
"Memang wajar kalau menjelang pertandingan orang-orang membahas soal apa yang terjadi di masa lalu dan bicara soal kisah Piala Dunia yang lalu-lalu," kata pelatih kelahiran Argentina ini.
"Kita tak bisa mengabaikan masa lalu masing-masing tim. Sejarah, ciri khas, dan tradisi mereka juga berpengaruh. Tapi, itu tidak berarti Anda akan menang cuma karena apa yang terjadi di masa lalu," tegasnya.