REUTERS/Juan Medina
Liga Spanyol - Isco sempat bersinar di awal musim dan kemudian tenggelam seiring menurunnya performa si pemain. Namun dalam dua laga terakhir bersama Real Madrid, Isco membuktikan bisa unjuk gigi lagi.
Isco didatangkan dari Malaga dengan harapan jadi dirijen baru lapangan tengah Madrid sepeninggal Mesut Oezil. Pemain 21 tahun itu membuktikannya di enam laga pertama berseragam Los Blancos di mana ia bikin lima gol dan satu assist.
Situs Whoscored pun memberi nilai untuknya di laga-laga itu minimal di atas 7 dan yang tertinggi di laga perdananya (lawan Real Betis) dengan nilai 9,39. Tapi mulai akhir September tiba-tiba saja Isco menghilang.
Carlo Ancelotti tak lagi memasangnya sebagai pemain inti dan cedera juga membuat penampilannya menurun. Apalagi Ancelotti harus mengorbankan Isco karena punya Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo di lini depan, yang membuat posisi Isco harus digantikan gelandang yang lebih bertahan.
Tapi cedera Sami Khedira membawa berkah untuk Isco karena di dua laga terakhir Madrid, ia kembali mendapat posisi starter dan bermain penuh 90 menit. Seakan ingin membayar tuntas penampilan buruk di delapan laga sebelumnya, Isco bikin dua gol dan satu assist.
Yang terbaru adalah saat Madrid menang 4-1 atas Galatasaray di mana Isco mencetak gol penutup timnya. Di laga sebelumnya kontra Almeria, Whoscored memberi nilai 10 untuk performa Isco.
"Laga menjadi sulit ketika ada kartu merah (untuk Sergio Ramos) tapi tim tahu bagaimana harus meresponnya. Nilai kami 10 dari 10 di babak kedua. Yang terpenting adalah tim sudah bereaksi dengan baik dan kami harus bangga akan hal itu," ujar Isco seperti dilansir AS.
"Aku merasa lebih nyaman bermain lebih dekat ke kotak penalti lawan, tapi kami harus mengikuti perintah manajer dan aku bermain sesuai instruksinya," demikian dia.