Stu Forster/Getty Images
London - Laju kurang apik plus hasil buruk di pertandingan terakhir membuat manajer Tottenham Hotspur Andre Villas-Boas diduga mulai tak dipercaya klub. Namun orang Portugal itu membantahnya.
Spurs menjalani awal musim ini dengan kurang mulus. Dari 12 partai Premier League yang telah berjalan, The Lilywhites tercecer di posisi sembilan klasemen. Puncaknya adalah saat kalah telak 0-6 di kandang Manchester City akhir pekan lalu.
Yang lebih mengejutkan, Spurs cuma bisa mencetak sembilan gol dari jumlah laga tersebut, terendah di antara tim-tim 10 besar. Selisih gol mereka juga jadi satu-satunya yang minus dalam koridor tim 10 besar, yakni -3.
Padahal tim ini dibangun pada awal musim dengan gelontoran dana lebih dari 100 juta poundsterling. Tim London utara itu mendatangkan sejumlah bintang di antaranya Erik Lamela, Roberto Soldado, Christian Eriksen, dan Paulinho.
Maka tak mengherankan jika kemudian muncul isu bahwa AVB mulai diragukan kemampuannya, melihat skuat yang berkualitas namun hasilnya kurang oke. Bahkan sudah ada dua nama yang mulai disebut-sebut sebagai calon pengganti mantan manajer Chelsea itu, yakni pelatih Celta Vigo, Luis Enrique, dan manajer Swansea City, Michael Laudrup. Sosok Enrique sendiri dekat dengan Direktur Teknik Spurs, Franco Baldini.
"Saya punya kepercayaan dari dewan direksi. Saya punya kepercayaan dari para pemain dan saya harus melangkah untuk melakukan pekerjaan yang benar," ungkapnya seperti dikutip Sky Sports.
"Satu-satunya percakapan (dengan dewan direksi) yang terjadi baru-baru ini adalah dua atau tiga hari lalu. Mereka punya pendapat sama dengan saya bahwa segalanya berjalan salah dan kami berharap mendapatkan sejumlah respon ke depannya. Itu adalah pertemuan biasa. Kami hanya berbicara sangat singkat soal pertandingan," tambahnya
Lebih lanjut AVB menegaskan bahwa satu-satunya tekanan yang muncul kepadanya adalah dari media. Tapi ia pribadi mengaku sudah kebal dengan kritikan sejak menukangi The Blues sebelumnya.
"Saya kebal (terhadap kritik) sekarang. Saya dulu membaca banyak situasi seperti ini, membaca titik-titik tekanan ketika saya masih berada di Chelsea, tapi sekarang tidak lagi. Saya sangat tak peduli.
"Hanya ada satu area di mana saya mendapatkan tekanan, itu adalah pers," ungkap pria 36 tahun ini.
"Saya kebal (terhadap kritik) sekarang. Saya dulu membaca banyak situasi seperti ini, membaca titik-titik tekanan ketika saya masih berada di Chelsea, tapi sekarang tidak lagi. Saya sangat tak peduli.
"Hanya ada satu area di mana saya mendapatkan tekanan, itu adalah pers," ungkap pria 36 tahun ini.