Getty Images
Info Liga Spanyol - Sebuah asosiasi mengungkapkan nilai utang Real Madrid yang sesungguhnya berada pada angka 541 juta euro. Utang tersebut, ditambah kebijakan yang diambil klub, membuat asosiasi yang juga mengusung nama Madrid itu risau.
Ada insiden menarik ketika Madrid menyelenggarakan rapat anggota belum lama ini. Carlos Mendoza, presiden dari Asosiasi Nilai Madrid atau Asociacion por los Valores del Madridismo, yang tengah memaparkan kritik keuangan terhadap manajemen Madrid disetop pembicarannya oleh Presiden Florentino Perez.
Kepada AS ia kemudian menuturkan kerisauan dan rasa prihatinnya mengenai kondisi keuangan klub Madrid. "Kami telah mendeteksi banyak hal di mana penjelasan presiden tidak sejalan dengan realita. Ada banyak hal yang membuat kami khawatir ke depannya," tutur Mendoza.
"Saya saat itu sedang mengungkapkan bahwa utang klub sebesar 541 juta euro, yang merupakan total utang jangka panjang dan pendek. Perez hanya mengakui utang bersih, yang hanya terutang kepada bank, dengan jumlah sekitar 90 juta."
"Tapi tentu saja Madrid punya utang-utang dengan pihak lain, yakni dengan para pemain, klub-klub, institusi pendukung, dengan pemerintah dan badan publik, dengan para penyuplai."
"Totalnya adalah 541 juta euro, lebih dari dua kali jumlah yang diwarisi Perez dari Lorenzo Sanz. Dan di atas itu, dia masih ingin membangun ulang Santiago Bernabeu yang menurutnya akan menelan 400 juta euro," tambahnya memaparkan.
Situasi keuangan Madrid ini disebutnya turut membuat tingkat kepercayaan bank pada Los Blancos berkurang. Menurutnya Madrid bahkan harus menggadaikan pemasukan iklan dan tiket terusan demi mendapatkan dana
"Perputaran uang klub sangatlah tinggi. Kami adalah klub dengan pendapatan terbesar di dunia tapi juga terbesar dalam pengeluaran. Masalahnya adalah pemasukan telah berkembang rata-rata 12% setahun dalam sedekade terakhir, tapi tahun lalu mereka hanya naik 1% dan biaya naik dengan cepat," kata Mendoza.
"Saya menduga itu karena latar belakang ekonomi. Jika banyak hal tidak pasti, maka terlibat dalam proyek baru Bernabeu tampak tidak masuk akal. Ada hal lainnya juga. Klub punya dua lini kredit baru, tapi mereka harus menggunakan pemasukan iklan dan penjualan tiket terusan selama tiga atau empat tahun sebagai jaminan ke bank, karena mereka tidak percaya dengan klub."
"Pada dasarnya dua hal tersebut digadaikan. Jika Madrid tidak membayar utangnya, bank punya hak pada pemasukan iklan dan tiket terusan. Jelasnya, bank-bank meminta jaminan ekstra dari Madrid karena mereka tak lagi percaya dengan situasi klub. Pada situasi normal, mereka tak akan memintanya," beber Mendoza.
"Saya menduga itu karena latar belakang ekonomi. Jika banyak hal tidak pasti, maka terlibat dalam proyek baru Bernabeu tampak tidak masuk akal. Ada hal lainnya juga. Klub punya dua lini kredit baru, tapi mereka harus menggunakan pemasukan iklan dan penjualan tiket terusan selama tiga atau empat tahun sebagai jaminan ke bank, karena mereka tidak percaya dengan klub."
"Pada dasarnya dua hal tersebut digadaikan. Jika Madrid tidak membayar utangnya, bank punya hak pada pemasukan iklan dan tiket terusan. Jelasnya, bank-bank meminta jaminan ekstra dari Madrid karena mereka tak lagi percaya dengan situasi klub. Pada situasi normal, mereka tak akan memintanya," beber Mendoza.