Vicky Melano (foto: Feri/Okezone)
TIMNAS U-19 – Timnas U-19 telah sukses merebut Piala AFF
U-19 di Sidoarjo Minggu (22/9/2013). Seperti diketahui para pemain yang
diangkut oleh pelatih Indra Sjafri ïni tak hanya dari klub Indonesian
Super League (ISL), melainkan juga dari Diklat di berbagai daerah.
Salah satu anggota Timnas U-19 yang memang berasal dari salah satu Diklat di daerah adalah, Vicky Melano. Berangkat dari SSB yang dikelola ayahnya, Chairil Anwar, Vicky kemudian bisa ikut seleksi Timnas olahan pelatih Indra, hingga berhasil membawa juara Piala AFF U-19.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini mengaku memiliki bakat berkat dari sang ayah, yang merupakan mantan skuad Garuda 1 pada tahun 1980-an. Vicky memberikan waktu untuk bisa berbagi masa lalunya dengan okezone. Berikut petikan wawancara Vicky bersama Okezone:
Sejak kapan anda menyukai sepakbola?
Suka sepakbola pada usia delapan tahun saat msih kelas 3 SD, di situ saya ikut SSB yang dikelola ayah saya dan mengikuti berbagai event. Kemudian saya ikut Indonesia Football Academy (IFA), namun karena proyek ini bubar, tapi saya ikut program SAD di Uruguay.
Memangnya apa yang membuat anda tertarik mencintai sepakbola?
Saya suka bola memang sejak kecil, apalagi ayah saya juga dulunya bermain sepakbola, sebagai libero. Ayah saya sempat menempatkan saya di sektor pertahanan, namun saya lebih nyaman sebagai gelandang bertahan.
Bagaimana proses awal terpilihnya anda hingga bisa memperkuat Timnas U-19?
Saat SAD di Uruguay putus kontrak, kemudian mengikuti seleksi Timnas sejak awal masih berjumlah 70 orang, kemudian menyusut menjadi 35 pemain. Beruntung saya masuk 23 besar, hingga akhirnya bisa memperkuat Timnas untuk ajang AFF U-19.
Apa resep dari strategi yang diterapkan pelatih Indra Sjafri pada saat bertanding?
Dia menyuruh kami untuk terus pegang bola, saat memegang bola, kami disuruh untuk tetap menjaga bola jangan sampai terlepas, hingga nantinya ada celah dari sisi lawan.
Anda dan teman-teman begitu semangat saat bertanding, bahkan ketika harus bermain hingga 120 menit lamanya, apa rahasianya?
Penonton. Euforia dan dukungan dari mereka yang membuat kami tak kenal lelah dan semangat, meski telah bermain di luar waktu normal. Selain itu, ada tahap di mana latihan fisik terus diterapkan oleh coach dan inilah hasilnya.
Latihan fisik bagaimana sih yang diterapkan oleh pelatih Indra Sjafri?
Strategi latihan yang diterapkannya memiliki proses, tahap demi tahap, hingga akhirnya kami mendapatkan fisik yang ideal untuk usia kami.
Dengan berhasil menjuarai AFF ini, tentu masyarakat banyak yang ingin mengenal anda, terutama dunia hiburan, bagaimana anda menanggapinya?
Saya tidak akan menghiraukan masalah itu, yang saat ini saya fokuskan adalah pelatnas untuk kualfikasi AFC U-19 saja.
Soal isu pemanggilan ke skuad Timnas U-23 yang dilatih Rahmad Darmawan, bagaimana anda menanggapinya?
Sebelumnya terima kasih dengan coach RD, yang punya niat berani untuk memanggil kami, yang masih muda untuk level yang lebih tinggi. Saya siap jika beliau memanggilnya.
Salah satu anggota Timnas U-19 yang memang berasal dari salah satu Diklat di daerah adalah, Vicky Melano. Berangkat dari SSB yang dikelola ayahnya, Chairil Anwar, Vicky kemudian bisa ikut seleksi Timnas olahan pelatih Indra, hingga berhasil membawa juara Piala AFF U-19.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini mengaku memiliki bakat berkat dari sang ayah, yang merupakan mantan skuad Garuda 1 pada tahun 1980-an. Vicky memberikan waktu untuk bisa berbagi masa lalunya dengan okezone. Berikut petikan wawancara Vicky bersama Okezone:
Sejak kapan anda menyukai sepakbola?
Suka sepakbola pada usia delapan tahun saat msih kelas 3 SD, di situ saya ikut SSB yang dikelola ayah saya dan mengikuti berbagai event. Kemudian saya ikut Indonesia Football Academy (IFA), namun karena proyek ini bubar, tapi saya ikut program SAD di Uruguay.
Memangnya apa yang membuat anda tertarik mencintai sepakbola?
Saya suka bola memang sejak kecil, apalagi ayah saya juga dulunya bermain sepakbola, sebagai libero. Ayah saya sempat menempatkan saya di sektor pertahanan, namun saya lebih nyaman sebagai gelandang bertahan.
Bagaimana proses awal terpilihnya anda hingga bisa memperkuat Timnas U-19?
Saat SAD di Uruguay putus kontrak, kemudian mengikuti seleksi Timnas sejak awal masih berjumlah 70 orang, kemudian menyusut menjadi 35 pemain. Beruntung saya masuk 23 besar, hingga akhirnya bisa memperkuat Timnas untuk ajang AFF U-19.
Apa resep dari strategi yang diterapkan pelatih Indra Sjafri pada saat bertanding?
Dia menyuruh kami untuk terus pegang bola, saat memegang bola, kami disuruh untuk tetap menjaga bola jangan sampai terlepas, hingga nantinya ada celah dari sisi lawan.
Anda dan teman-teman begitu semangat saat bertanding, bahkan ketika harus bermain hingga 120 menit lamanya, apa rahasianya?
Penonton. Euforia dan dukungan dari mereka yang membuat kami tak kenal lelah dan semangat, meski telah bermain di luar waktu normal. Selain itu, ada tahap di mana latihan fisik terus diterapkan oleh coach dan inilah hasilnya.
Latihan fisik bagaimana sih yang diterapkan oleh pelatih Indra Sjafri?
Strategi latihan yang diterapkannya memiliki proses, tahap demi tahap, hingga akhirnya kami mendapatkan fisik yang ideal untuk usia kami.
Dengan berhasil menjuarai AFF ini, tentu masyarakat banyak yang ingin mengenal anda, terutama dunia hiburan, bagaimana anda menanggapinya?
Saya tidak akan menghiraukan masalah itu, yang saat ini saya fokuskan adalah pelatnas untuk kualfikasi AFC U-19 saja.
Soal isu pemanggilan ke skuad Timnas U-23 yang dilatih Rahmad Darmawan, bagaimana anda menanggapinya?
Sebelumnya terima kasih dengan coach RD, yang punya niat berani untuk memanggil kami, yang masih muda untuk level yang lebih tinggi. Saya siap jika beliau memanggilnya.
