IPL (Dok: Okezone)
Liga Indonesia IPL - Persema Malang dalam posisi sulit menyambut putaran dua Indonesian Premier League (IPL), terutama menyangkut posisi pelatih. Selama ini Pelatih Persema Rudi Hariantoko ternyata belum mengantongi lisensi kepelatihan A Nasional sebagai syarat untuk berkiprah di kompetisi tertinggi Indonesia.
Rudi Hariantoko baru memegang lisensi B dan Persema khawatir operator kompetisi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) meminta ada pergantian pelatih. Sedangan pihak Persema sebenarnya cukup percaya dengan kinerja Rudi Hariantoko walau masih terjebak di papan bawah klasemen sementara IPL.
Persema berada peringkat 14 dari 16 komtestan IPL musim ini dengan koleksi sembilan angka. Dengan posisi demikian, klub tertua di Kota Malang ini belum berencana melakukan pergantian pelatih, kecuali ada teguran dari PT LPIS untuk melakukan perubahan.
"Persema akan melakukan lobi ke LPIS kalau memang ada tuntutan seperti itu. Maksudnya, kompetisi kan tinggal separuh musim dan ini adalah musim terakhir IPL. Jadi kami bermaksud memberikan kesempatan sekaligus pengalaman kepada Rudi Hariantoko hingga skhir musim," tutur CEO Persema Dito Arief.
Dia berpendapat, Rudi Hariantoko memiliki bakat sebagai pelatih lokal masa depan karena masih muda dan butuh jam terbang. Karena itulah tim berjuluk Bledeg Biru bermaksud memberikan kesempatan bagi mantan pemain Arema Malang itu untuk menambah ilmu di kompetisi IPL.
Selain alasan tersebut, faktor finansial menjadi alasan kuat Persema malas melakukan pergantian pelatih. Dengan menunjuk pelatih anyar berlisensi A, tentunya akan memberikan beban finansial baru kepada tim yang kabarnya mendapat sponsor Rp1 miliar untuk putaran dua ini.
Sedangkan Persema berencana melakukan pembenahan dengan melakukan penambahan pemain yang dianggap masih belum kompetitif untuk paruh kedua IPL. "Sejauh ini Persema terkendala pada kualitas dan kuantitas tim yang masih minim. Sedangkan pelatih tidak ada masalah. Jadi lebih efektif ya menambah pemain, bukan mengganti pelatih," terang Dito.
Rudi Hariantoko sendiri tidak risau dengan posisinya di Persema dan berserah sepenuhnya pada kebijakan manajemen. "Saya memang berlisensi B. Semua tergantung manajemen bagaimana keputusannya. Saya diganti juga tidak masalah, kaloi dipertahankan ya saya manfaatkan sebaik-baiknya," kata Rudi.
Rudi Hariantoko semula adalah asisten pelatih semasa Slave Radovski masih menjadi pelatih Bledeg Biru. Setelah kontrak Slave tak diperpanjang seusai Kongres Luar Biasa 17 Maret silam, Rudi ditunjuk sebagai pelatih baru. Sejak menangani Persema, Rudi hanya mampu memenangkan timnya tiga kali
.
Rudi Hariantoko baru memegang lisensi B dan Persema khawatir operator kompetisi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) meminta ada pergantian pelatih. Sedangan pihak Persema sebenarnya cukup percaya dengan kinerja Rudi Hariantoko walau masih terjebak di papan bawah klasemen sementara IPL.
Persema berada peringkat 14 dari 16 komtestan IPL musim ini dengan koleksi sembilan angka. Dengan posisi demikian, klub tertua di Kota Malang ini belum berencana melakukan pergantian pelatih, kecuali ada teguran dari PT LPIS untuk melakukan perubahan.
"Persema akan melakukan lobi ke LPIS kalau memang ada tuntutan seperti itu. Maksudnya, kompetisi kan tinggal separuh musim dan ini adalah musim terakhir IPL. Jadi kami bermaksud memberikan kesempatan sekaligus pengalaman kepada Rudi Hariantoko hingga skhir musim," tutur CEO Persema Dito Arief.
Dia berpendapat, Rudi Hariantoko memiliki bakat sebagai pelatih lokal masa depan karena masih muda dan butuh jam terbang. Karena itulah tim berjuluk Bledeg Biru bermaksud memberikan kesempatan bagi mantan pemain Arema Malang itu untuk menambah ilmu di kompetisi IPL.
Selain alasan tersebut, faktor finansial menjadi alasan kuat Persema malas melakukan pergantian pelatih. Dengan menunjuk pelatih anyar berlisensi A, tentunya akan memberikan beban finansial baru kepada tim yang kabarnya mendapat sponsor Rp1 miliar untuk putaran dua ini.
Sedangkan Persema berencana melakukan pembenahan dengan melakukan penambahan pemain yang dianggap masih belum kompetitif untuk paruh kedua IPL. "Sejauh ini Persema terkendala pada kualitas dan kuantitas tim yang masih minim. Sedangkan pelatih tidak ada masalah. Jadi lebih efektif ya menambah pemain, bukan mengganti pelatih," terang Dito.
Rudi Hariantoko sendiri tidak risau dengan posisinya di Persema dan berserah sepenuhnya pada kebijakan manajemen. "Saya memang berlisensi B. Semua tergantung manajemen bagaimana keputusannya. Saya diganti juga tidak masalah, kaloi dipertahankan ya saya manfaatkan sebaik-baiknya," kata Rudi.
Rudi Hariantoko semula adalah asisten pelatih semasa Slave Radovski masih menjadi pelatih Bledeg Biru. Setelah kontrak Slave tak diperpanjang seusai Kongres Luar Biasa 17 Maret silam, Rudi ditunjuk sebagai pelatih baru. Sejak menangani Persema, Rudi hanya mampu memenangkan timnya tiga kali
.