Kevin Constant (Foto: ist)
BERITA BOLA – Setelah Kevin-Prince Boateng dan Mario Balotelli yang beberapa waktu lalu menerima perlakuan dan sorakan rasis, Kévin Constant menjadi pemain ketiga AC Milan yang mendapat perlakuan serupa di laga Trofeo TIM, kemarin.
Difensore berusia 28 tahun yang mendapat sorakan rasis kala Milan meladeni Sassuolo itu, kemudian menendang bola ke arah tribun penonton dan meninggalkan lapangan sebagai reaksi kekesalannya.
Rasisme memang salah, tapi sayangnya tindakan walk-out Constant itu tak mendapat dukungan dari klub, seperti yang disuarakan Wakil Presiden Adriano Galliani. Bagaimanapun, Galliani mengaku tak bisa membenarkan tindakan Constant yang dianggap keliru.
“Sorakan rasis memang memalukan, tapi, tanpa mengurangi rasa solidaritas terhadap si pemain, sepakbola masih punya aturan,” ujar Galliani kepadaSkySportItalia, Kamis (25/7/2013).
“Jika sorakan rasis terjadi, maka seharusnya Anda menginformasikan pada wasit, kemudian wasit akan menyampaikannya kepada ofisial untuk menyarankan aparat kepolisian untuk bertindak,” lanjutnya.
“Ketika hal itu sudah disampaikan, maka keputusan akan ada di tangan mereka (ofisial), apakah mereka menghentikan pertandingan atau tidak. Saya sudah katakan itu sebelumnya dan saya akan mengatakannya lagi, bahwa Anda tak bisa begitu saja meninggalkan lapangan,” tutup Galliani
.