Blanc dihukum UEFA gara-gara PSG telat kick off |
Liga Perancis - Paris Saint-Germain tak akan didampingi oleh
pelatihnya, Laurent Blanc, pada laga leg pertama babak 16 besar Liga
Champions. Blanc dihukum UEFA gara-gara timnya beberapa kali telat kick-off di fase grup.
Badan Kontrol dan Disiplin UEFA sebenarnya sudah memberikan peringatan kepada PSG dan Blanc terkait masalah ini. Tapi, karena PSG sudah tiga kali terlambat melakukan kick-off, maka mereka pun menjatuhkan hukuman yang lebih berat.
PSG pertama kali terlambat kick-off pada pertandingan kandang Grup C melawan Benfica (2 Oktober). Saat itu, mereka hanya mendapatkan peringatan.
Hal serupa ternyata terulang pada pertandingan melawan Olympiakos (27 November). Pelanggaran kedua ini membuat PSG dijatuhi denda UEFA. Selain itu, UEFA juga menjatuhkan skorsing satu pertandingan kepada sang pelatih. Namun, skorsing ini baru berlaku kalau pelanggaran yang sama terjadi dalam waktu dua tahun.
Sudah dua kali ditegur UEFA, PSG ternyata kembali terlambat kick-off pada pertandingan tandang melawan Benfica (10 Desember). UEFA pun tak punya pilihan selain menghukum PSG dan Blanc.
Untuk Blanc, UEFA menghukum pelatih berusia 48 tahun itu dengan larangan mendampingi timnya pada satu pertandingan. Artinya, Blanc akan menonton pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Bayer Leverkusen, 18 Februari mendatang, dari tribune penonton.
Blanc tak diizinkan untuk memasuki ruang ganti pemain, lorong, maupun area teknis selama laga berlangsung. Selain itu, dia juga tak boleh berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan pemainnya dan atau staf pelatih selama laga berlangsung.
Sementara itu, untuk PSG, UEFA menjatuhkan denda sebesar 10 ribu euro (sekitar Rp 165 juta).
Hukuman ini tidak bersifat final. Blanc dan PSG diberi kesempatan untuk mengajukan banding.
Badan Kontrol dan Disiplin UEFA sebenarnya sudah memberikan peringatan kepada PSG dan Blanc terkait masalah ini. Tapi, karena PSG sudah tiga kali terlambat melakukan kick-off, maka mereka pun menjatuhkan hukuman yang lebih berat.
PSG pertama kali terlambat kick-off pada pertandingan kandang Grup C melawan Benfica (2 Oktober). Saat itu, mereka hanya mendapatkan peringatan.
Hal serupa ternyata terulang pada pertandingan melawan Olympiakos (27 November). Pelanggaran kedua ini membuat PSG dijatuhi denda UEFA. Selain itu, UEFA juga menjatuhkan skorsing satu pertandingan kepada sang pelatih. Namun, skorsing ini baru berlaku kalau pelanggaran yang sama terjadi dalam waktu dua tahun.
Sudah dua kali ditegur UEFA, PSG ternyata kembali terlambat kick-off pada pertandingan tandang melawan Benfica (10 Desember). UEFA pun tak punya pilihan selain menghukum PSG dan Blanc.
Untuk Blanc, UEFA menghukum pelatih berusia 48 tahun itu dengan larangan mendampingi timnya pada satu pertandingan. Artinya, Blanc akan menonton pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Bayer Leverkusen, 18 Februari mendatang, dari tribune penonton.
Blanc tak diizinkan untuk memasuki ruang ganti pemain, lorong, maupun area teknis selama laga berlangsung. Selain itu, dia juga tak boleh berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan pemainnya dan atau staf pelatih selama laga berlangsung.
Sementara itu, untuk PSG, UEFA menjatuhkan denda sebesar 10 ribu euro (sekitar Rp 165 juta).
Hukuman ini tidak bersifat final. Blanc dan PSG diberi kesempatan untuk mengajukan banding.