BERITA BOLA - Penantian Persik Kediri untuk kembali mewarnai kompetisi kasta tertinggi
Indonesia akhirnya usai sudah. Setelah tiga musim mendekam di Divisi
Utama, akhirnya Persik bermain di Indonesia Super League (ISL) setelah
mengalahkan Persikabo Bogor 6-2 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu
(14/9/2013) sore.
Kemenangan itu sekaligus membawa Macan Putih meraih tempat ketiga kompetisi Divisi Utama 2013. Skuad Macan Putih tampil apik dan membuktikan janjinya membayar kekalahan di babak semifinal lalu. Gol-gol mengalir dengan deras walau Persikabo sebenarnya cukup memberi perlawanan.
Gol Faris Aditama (6'), hattrick Oliver Makor (21', 45' dan 61'), serta gol Agus Susanto (80') dan Khusnul Yuli (90) menjadi bukti superioritas tim asal Kota Tahu. Dua gol balasan lawan hanya lahir dari gol bunuh diri bek Persik Mamadou Alhadji (45') serta eksekusi penalti Cristiano Lopes (65').
Drama benar-benar tersaji di pertandingan ini. Wasit harus mengacungkan dua kartu merah, masing-masing untuk Mamadou Alhadji dan Bijahil Chalwa. Alhadji yang dikritik pada semifinal lalu, kembali menjadi pesakitan. Dia menjadi biang dua penalti untuk Persikabo dan sekaligus menerima kartu merah.
Sedangkan kiper Persik Wahyudi, Fariz Aditama dan Oliver Makor menjadi pemain yang performanya paling menonjol dan pantas menjadi kandidat man of the match di laga tersebut. Sementara, Aris Budi menjadi sosok yang dua kali membawa Macan Putih promosi ke kasta tertinggi.
Pada 2002 atau semasa menjadi pemain, dia mengantarkan Persik naik ke Divisi Utama (level tertinggi sebelum era ISL). Sekarang dia membawa tim yang sama naik ke level tertinggi pula sebagai pelatih.
"Kemenangan ini untuk Persikmania dan masyarakat Kediri. Alhamdulillah akhirnya Persik kembali ke ISL" ujar Aris Budi Sulistyo.
Dia memberikan pujian untuk pemain yang bisa memperbaiki performa setelah jeblok di partai semifinal dan mendapat kritik tajam dari supporter. "Sejak awal kami sepakat untuk memberikan segalanya di pertandingan. Dengan kebersamaan kami bisa melakukannya dengan baik," tambahnya.
Sedangkan bencana bagi Persikabo adalah pergantian kiper Agus Rohman yang cedera hingga terpaksa memasukkan kiper muda Abdullah. Sangat kelihatan kiper berusia 22 tahun itu belum siap untuk pertandingan besar dan kesalahannya membuat tiga gol menerobos dengan mudah di babak dua.
Persik menjadi pihak yang jauh lebih fokus di permulaan laga. Pertandingan berjalanan enam menit, Persik sudah unggul via pergerakan Faris Aditama di sektor kanan pertahanan Persikabo dan melakukan eksekusi dengan dingin melewati kiper Agus Rohman.
Persikabo sebenarnya tak terlalu buruk kualitasnya dan bisa melakukan serangan balik membahayakan. Benar saja, Persik dihukum tendangan penalti karena Mamadou Alhadji menjatuhkan Bijahil Chalwa yang lolos di kotak 16. Macan Putih beruntung tendangan Alejandro Tobar bisa dibendung kiper Wahyudi.
Dari aspek penetrasi, sebenarnya Persikabo lebih rajin menyerang sedangkan Persik yang sidah di atas angin cenderung menunggu momentum. Strategi Persik sangat jitu jika melihat bagaimana proses gol Oliver Makor menit 21. Ketika hampir semua pemain Persikabo menyerang, Persik menyengat dengan serangan balik mematikan.
Upaya Persikabo semakin jauh setelah Makor memcetak gol keduanya di penghujung babak pertama. Skema nyaris sama dengan gol kedua, memanfaatkan longgarnya pertahanan lawan. Persikabo lumayan mendapat tambahan moril setelah Mamadou Alhadji melakukan gol bunuh diri sehingga babak pertama ditutup dengan skor 3-1.
Paruh kedua, Persik lebih bermain aman dan menahan diri untuk tidak bermain terlalu terbuka. Kondisi ini dimanfaatkan Persikabo dengan terus menekan pertahanan Macan Putih, walau tetap sulit menembus jala Wahyudi. Justru Persik yang menambah keunggulan menjadi 4-1 sekaligus hattrick Oliver Makor.
Sayang keunggulan kembali menipis ketika Mamadou Elhadji melakukan pelanggaran di kotak penalti sekaligus diusir wasit. Penalti kedua untuk Persikabo di pertandingan itu tak disia-siakan striker kawakan Cristiano Lopez. Di 20 menit terakhir, Persik lebih banyak menumpuk pemain di pertahahan sendiri.
Walau bertahan dan mengandalkan serangan balik, justru Persik mempertebal skor menjadi 5-2 lewat tendangan datar Agus Susanto setelah melakukan solo run. Khusnul Yuli melengkapi derita Persikabo lewat tendangan spekulatif di akhir laga yang menerobos selangkangan kiper muda Abdullah
Kemenangan itu sekaligus membawa Macan Putih meraih tempat ketiga kompetisi Divisi Utama 2013. Skuad Macan Putih tampil apik dan membuktikan janjinya membayar kekalahan di babak semifinal lalu. Gol-gol mengalir dengan deras walau Persikabo sebenarnya cukup memberi perlawanan.
Gol Faris Aditama (6'), hattrick Oliver Makor (21', 45' dan 61'), serta gol Agus Susanto (80') dan Khusnul Yuli (90) menjadi bukti superioritas tim asal Kota Tahu. Dua gol balasan lawan hanya lahir dari gol bunuh diri bek Persik Mamadou Alhadji (45') serta eksekusi penalti Cristiano Lopes (65').
Drama benar-benar tersaji di pertandingan ini. Wasit harus mengacungkan dua kartu merah, masing-masing untuk Mamadou Alhadji dan Bijahil Chalwa. Alhadji yang dikritik pada semifinal lalu, kembali menjadi pesakitan. Dia menjadi biang dua penalti untuk Persikabo dan sekaligus menerima kartu merah.
Sedangkan kiper Persik Wahyudi, Fariz Aditama dan Oliver Makor menjadi pemain yang performanya paling menonjol dan pantas menjadi kandidat man of the match di laga tersebut. Sementara, Aris Budi menjadi sosok yang dua kali membawa Macan Putih promosi ke kasta tertinggi.
Pada 2002 atau semasa menjadi pemain, dia mengantarkan Persik naik ke Divisi Utama (level tertinggi sebelum era ISL). Sekarang dia membawa tim yang sama naik ke level tertinggi pula sebagai pelatih.
"Kemenangan ini untuk Persikmania dan masyarakat Kediri. Alhamdulillah akhirnya Persik kembali ke ISL" ujar Aris Budi Sulistyo.
Dia memberikan pujian untuk pemain yang bisa memperbaiki performa setelah jeblok di partai semifinal dan mendapat kritik tajam dari supporter. "Sejak awal kami sepakat untuk memberikan segalanya di pertandingan. Dengan kebersamaan kami bisa melakukannya dengan baik," tambahnya.
Sedangkan bencana bagi Persikabo adalah pergantian kiper Agus Rohman yang cedera hingga terpaksa memasukkan kiper muda Abdullah. Sangat kelihatan kiper berusia 22 tahun itu belum siap untuk pertandingan besar dan kesalahannya membuat tiga gol menerobos dengan mudah di babak dua.
Persik menjadi pihak yang jauh lebih fokus di permulaan laga. Pertandingan berjalanan enam menit, Persik sudah unggul via pergerakan Faris Aditama di sektor kanan pertahanan Persikabo dan melakukan eksekusi dengan dingin melewati kiper Agus Rohman.
Persikabo sebenarnya tak terlalu buruk kualitasnya dan bisa melakukan serangan balik membahayakan. Benar saja, Persik dihukum tendangan penalti karena Mamadou Alhadji menjatuhkan Bijahil Chalwa yang lolos di kotak 16. Macan Putih beruntung tendangan Alejandro Tobar bisa dibendung kiper Wahyudi.
Dari aspek penetrasi, sebenarnya Persikabo lebih rajin menyerang sedangkan Persik yang sidah di atas angin cenderung menunggu momentum. Strategi Persik sangat jitu jika melihat bagaimana proses gol Oliver Makor menit 21. Ketika hampir semua pemain Persikabo menyerang, Persik menyengat dengan serangan balik mematikan.
Upaya Persikabo semakin jauh setelah Makor memcetak gol keduanya di penghujung babak pertama. Skema nyaris sama dengan gol kedua, memanfaatkan longgarnya pertahanan lawan. Persikabo lumayan mendapat tambahan moril setelah Mamadou Alhadji melakukan gol bunuh diri sehingga babak pertama ditutup dengan skor 3-1.
Paruh kedua, Persik lebih bermain aman dan menahan diri untuk tidak bermain terlalu terbuka. Kondisi ini dimanfaatkan Persikabo dengan terus menekan pertahanan Macan Putih, walau tetap sulit menembus jala Wahyudi. Justru Persik yang menambah keunggulan menjadi 4-1 sekaligus hattrick Oliver Makor.
Sayang keunggulan kembali menipis ketika Mamadou Elhadji melakukan pelanggaran di kotak penalti sekaligus diusir wasit. Penalti kedua untuk Persikabo di pertandingan itu tak disia-siakan striker kawakan Cristiano Lopez. Di 20 menit terakhir, Persik lebih banyak menumpuk pemain di pertahahan sendiri.
Walau bertahan dan mengandalkan serangan balik, justru Persik mempertebal skor menjadi 5-2 lewat tendangan datar Agus Susanto setelah melakukan solo run. Khusnul Yuli melengkapi derita Persikabo lewat tendangan spekulatif di akhir laga yang menerobos selangkangan kiper muda Abdullah