Logo ISL (foto:Ist)
MALANG – Ketika Persipura Jayapura tinggal membutuhkan dua kemenangan untuk memboyong trofi Indonesia Super League (ISL), kesempatan yang dimiliki Arema Cronous semakin menipis. Kini peluangSingo Edan yang bernafsu mendapat gelar kedua kalinya sangat kecil.
Penentuan perburuan trofi Arema bakal ditentukan dalam tur Kalimantan menghadapi Mitra Kukar dan Persisam Samarinda. Jika gagal di dua pertandingan itu, maka klub pujaan Aremania harus lempar handuk alias menyerah dalam perburuan gelar juara musim ini.
Pelatih Arema Cronous, Rahmad Darmawan tak menampik bahwa laga di Kalimantan nanti sebagai momen krusial terkait pencapaian Arema di akhir kompetisi nanti. Walau hingga kini dia menolak menyerah dalam perburuan gelar, namun dikatakannya hasil di Kalimantan akan memberikan sinyal terakhir ambisi meraih trofi.
"Sampai sekarang semua masih bisa terjadi dan target meraih juara tetap tak berubah. Persipura belum tentu bisa memenangkan semua pertandingan. Jadi semua baru bisa dilihat setelah Arema bertanding ke Kalimantan nanti. Hasil dua pertandingan nanti jelas sangat krusial," ungkap RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan.
Walau belum menyatakan lempar handuk, RD mengakui peluang timnya masih tipis untuk bisa mengejar Persipura. Perbedaan 10 angka bukan nominal yang mudah untuk dilampaui. Apalagi Arema juga masih harus melakoni lebih banyak laga away dibanding pertandingan home.
Musim ini menjadi tekanan yang cukup berat bagi pelatih yang pernah mempersembahkan trofi ISL untuk Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC tersebut. Memiliki banyak pemain bintang membuat Aremania, supporter Arema, menginginkan timnya langsung mengangkat trofi juara.
Namun perjalanan ternyata tidak sepenuhnya sesuai angan. Ketika Arema membangun tim dengan dana besar serta memboyong pemain kelas wahid macam Beto Goncalves, Christian Gonzales, serta Greg Nwokolo, di luar sana tim juga tak kalah serius dalam melakoni kompetisi. Persipura Jayapura, Persib Bandung, Sriwijaya FC dan Mitra Kukar, musim ini memiliki kualitas yang nyaris merata.
"Musim ini banyak tim yang membangun kekuatan secara serius. Jadi persaingan memang semakin berat dan akan lebih berat ketika sebuah tim kurang konsisten," sebut RD. Arema sendiri diakuinya belum sempurna dalam menjaga konsistensi permainan sepanjang musim ini karena masih kehilangan terlalu banyak poin di fase penting.
Manajemen Arema sendiri sepakat dengan sang pelatih bahwa perburuan gelar musim ini belum sepenuhnya tertutup. Walau kecil, masih ada peluang bagi Singo Edan walau harus berharap kesialan para pesaing. Menurut manajemen peluang Arema kini sekitar 10 persen saja.
"Peluang kecil tapi belum tertutup. Saya rasa nanti bisa dilihat bagaimana peluang Arema yang sebenarnya setelah tur Kalimantan. Kalau bisa menang lawan Mitra dan Persisam, peluang masih ada. Tapi kalau tidak sesuai target, berarti harus mulai mencari posisi terbaik kedua yakni runner up," ujar General Manager Arema Cronous, Ruddy Widodo.
Ruddy juga melihat beratnya persaingan di ISL musim ini karena progres sejumlah klub. Selain Arema, klub yang tiba-tiba mencuat dan bangkit adalah Persib Bandung. Musim ini Persib menunjukkan bukan lagi tim yang pantas diremehkan seperti musim-musim sebelumnya.
"Sekarang banyak tim tangguh di ISL dan semuanya mencatat prestasi nyaris sama. Mungkin hanya Persipura yang paling stabil, tapi rata-rata tim papan atas memiliki kelas yang selevel," paparnya
.
Penentuan perburuan trofi Arema bakal ditentukan dalam tur Kalimantan menghadapi Mitra Kukar dan Persisam Samarinda. Jika gagal di dua pertandingan itu, maka klub pujaan Aremania harus lempar handuk alias menyerah dalam perburuan gelar juara musim ini.
Pelatih Arema Cronous, Rahmad Darmawan tak menampik bahwa laga di Kalimantan nanti sebagai momen krusial terkait pencapaian Arema di akhir kompetisi nanti. Walau hingga kini dia menolak menyerah dalam perburuan gelar, namun dikatakannya hasil di Kalimantan akan memberikan sinyal terakhir ambisi meraih trofi.
"Sampai sekarang semua masih bisa terjadi dan target meraih juara tetap tak berubah. Persipura belum tentu bisa memenangkan semua pertandingan. Jadi semua baru bisa dilihat setelah Arema bertanding ke Kalimantan nanti. Hasil dua pertandingan nanti jelas sangat krusial," ungkap RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan.
Walau belum menyatakan lempar handuk, RD mengakui peluang timnya masih tipis untuk bisa mengejar Persipura. Perbedaan 10 angka bukan nominal yang mudah untuk dilampaui. Apalagi Arema juga masih harus melakoni lebih banyak laga away dibanding pertandingan home.
Musim ini menjadi tekanan yang cukup berat bagi pelatih yang pernah mempersembahkan trofi ISL untuk Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC tersebut. Memiliki banyak pemain bintang membuat Aremania, supporter Arema, menginginkan timnya langsung mengangkat trofi juara.
Namun perjalanan ternyata tidak sepenuhnya sesuai angan. Ketika Arema membangun tim dengan dana besar serta memboyong pemain kelas wahid macam Beto Goncalves, Christian Gonzales, serta Greg Nwokolo, di luar sana tim juga tak kalah serius dalam melakoni kompetisi. Persipura Jayapura, Persib Bandung, Sriwijaya FC dan Mitra Kukar, musim ini memiliki kualitas yang nyaris merata.
"Musim ini banyak tim yang membangun kekuatan secara serius. Jadi persaingan memang semakin berat dan akan lebih berat ketika sebuah tim kurang konsisten," sebut RD. Arema sendiri diakuinya belum sempurna dalam menjaga konsistensi permainan sepanjang musim ini karena masih kehilangan terlalu banyak poin di fase penting.
Manajemen Arema sendiri sepakat dengan sang pelatih bahwa perburuan gelar musim ini belum sepenuhnya tertutup. Walau kecil, masih ada peluang bagi Singo Edan walau harus berharap kesialan para pesaing. Menurut manajemen peluang Arema kini sekitar 10 persen saja.
"Peluang kecil tapi belum tertutup. Saya rasa nanti bisa dilihat bagaimana peluang Arema yang sebenarnya setelah tur Kalimantan. Kalau bisa menang lawan Mitra dan Persisam, peluang masih ada. Tapi kalau tidak sesuai target, berarti harus mulai mencari posisi terbaik kedua yakni runner up," ujar General Manager Arema Cronous, Ruddy Widodo.
Ruddy juga melihat beratnya persaingan di ISL musim ini karena progres sejumlah klub. Selain Arema, klub yang tiba-tiba mencuat dan bangkit adalah Persib Bandung. Musim ini Persib menunjukkan bukan lagi tim yang pantas diremehkan seperti musim-musim sebelumnya.
"Sekarang banyak tim tangguh di ISL dan semuanya mencatat prestasi nyaris sama. Mungkin hanya Persipura yang paling stabil, tapi rata-rata tim papan atas memiliki kelas yang selevel," paparnya
.