Bony dibeli Swansea dari klub Belanda Vitesse Arnhem seharga 12 juta euro, yang merupakan rekor tertinggi dalam sejarah klub Wales itu. Ia dikontrak selama empat tahun.
Musim lalu bersama Vitesse ia mencetak 31 gol dari 30 pertandingan di Eredivisie, atau total 37 gol dari 36 laga di semua kompetisi. Selain menyabet gelar top skorer, ia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik liga.
"Nilai transfer yang besar, tapi itu cuma angka. Yang paling penting adalah tim dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Transfer ini melalui proses yang lama, tapi aku senang semuanya telah selesai," tutur Bony dalam wawancaranya dengan Mirror.
"Aku sekarang hanya memikirkan tim dan bermain. Aku punya power dan kekuatan, dan semoga bisa melakukan apa yang paling mampu lakukan, yaitu mencetak banyak gol. Mudah-mudahan aku bisa mengulang permainanku musim lalu dan sepertinya gaya Swansea cocok buatku."
Secara khusus Bony juga menyebut nama Didier Drogba sebagai sebuah motivasi. Bintang senior Pantai Gading itu telah menjadi legenda saat membela klub Inggris yang lain, Chelsea, di mana ia mengemas 157 gol dari 341 pertandingan.
"Didier punya karier besar dan mencetak banyak gol di Premier League. Aku berharap bisa menyamainya, bahkan lebih," sahut Bony.
"Aku sudah bicara dengannya. Dia memberiku selamat dan merasa bangga. Dia inspirasi besar buatku. Aku harus mendengarkan saran-saran dia dan mencoba melakukan yang terbaik."