Angel Di Maria menjadi penentu kemenangan Argentina saat adu penalti telah membayang di depan mata |
PIALA DUNIA - Argentina secara dramatis memesan tempat di perempat-final Piala Dunia 2014 usai mengatasi perlawanan alot Swiss melalui perpanjangan waktu, Selasa (1/7) siang di Sao Paulo.
Kedua tim bermain imbang tanpa gol hingga nyaris 120 menit sebelum Angel di Maria muncul sebagai pahlawan kemenangan Los Albicelestes hanya sesaat jelang adu penalti.
Kini Argentina menanti hasil pertemuan Belgia versus Amerika Serikat untuk melihat siapa lawan yang akan mereka hadapi di babak delapan besar.
Babak Pertama
Tempo permainan berjalan datar di awal laga dengan Argentina terlihat kesulitan menembus penampilan disiplin pasukan Swiss besutan Ottmar Hitzfeld.
La Nati bahkan tak segan merusak serangan Tim Tango dengan pelanggaran-pelanggaran sistematis sehingga Lionel Messi cs. kesulitan menciptakan ancaman nyata.
Malah peluang perdana pada pertandingan ini datang untuk kubu Swiss di menit ke-27, ketika Xherdan Shaqiri memberikan umpan tarik untuk dihantam Granit Xhaka. Namun tembakan Xhaka masih dapat dihadang kaki kiper Sergio Romero.
Setelah bek Argentina, Ezequiel Garay, melepas percobaan melenceng dari situasi tendangan penjuru, kembali giliran Swiss yang memperoleh kesempatan sangat bagus untuk memecah kebuntuan.
Shaqiri lagi-lagi terlibat dalam prosesnya dengan mengirim umpan terobosan terukur ke arah Josip Drmic. Sayang kans emas terbuang sia-sia setelah upaya Drmic mencungkil si kulit bulat gagal memperdaya Romero.
Babak Kedua
Argentina tetap dominan dalam penguasaan bola selepas turun minum, tetapi mereka masih susah membongkar pertahanan sang lawan yang dikomandoi duet Johan Djorou serta Fabian Schar.
Sementara di ujung lain lapangan Swiss juga tetap berbahaya. Di menit ke-50 tangkapan kurang lengket Romero mengantisipasi tembakan bebas Shaqiri cukup untuk membuat jantung suporter Argentina berdegup kencang.
Argentina akhirnya menciptakan peluang bagus di menit ke-62 saat Gonzalo Higuain meneruskan umpan silang Marcos Rojo dengan sundulan akurat yang mampu ditepis Diego Benaglio.
Skuat besutan Alejandro Sabella semakin menggebu-gebu menerapkan tekanan dan dua kans lagi mereka peroleh dari sang kapten Messi, yang tampak jauh lebih hidup di babak kedua.
Pertama bintang Barcelona itu melesatkan tendangan setengah voli yang sedikit terlalu tinggi di atas mistar, dan setelahnya La Pulga merangsek ke dalam kotak penalti Swiss dengan liukan khasnya sebelum melepas tembakan yang dimentahkan dengan gemilang oleh Benaglio.
Di pengujung waktu normal, kedua kubu saling menebar bahaya dengan pergerakan Messi kembali menginisiasi satu kemelut di area penalti lawan, sedangkan Swiss mengancam via sundulan Schar dari tendangan bebas Gokhan Inler.
Perpanjangan Waktu
Argentina langsung mendapatkan kans tak lama setelah dimulainya extra time. Tendangan penjuru Angel di Maria berhasil menemui kepala Garay, namun Benaglio masih sigap mengantisipasi.
Sesaat kemudian giliran Rodrigo Palacio meneruskan umpan tendangan bebas Messi dengan tandukannya. Peluang ini juga belum berhasil memperdaya Benaglio.
Sepuluh menit mendekati akhir masa perpanjangan, Benaglio menampilkan penyelamatan fantastis untuk memastikan skor kacamata terus terjaga dengan menangkal tembakan keras Di Maria menuju sudut kanan atas gawang.
Namun, saat adu penalti sudah membayang di depan mata, Benaglio akhirnya harus tunduk juga oleh upaya Di Maria. Bermula dari aksi Palacio mencuri bola dari Stephan Lichtsteiner, penyerang Inter itu kemudian mengumpan kepada Messi dan sang kapten meneruskannya untuk dikonversi Di Maria dengan tembakan akurat ke tiang jauh.
Swiss menolak menyerah dan pada detik-detik penghabisan mereka hampir menyeimbangkan skor. Sayang, keberuntungan masih belum berpihak karena sundulan Blerim Dzemaili kandas oleh tiang gawang.