• Latest News

    Powered by Blogger.
    Tuesday, July 22, 2014

    Menuju Piala Dunia 2018 di Rusia

    Menuju Piala Dunia 2018 di Rusia
    PIALA DUNIA - Jika Rusia masih dianggap sebagai "Uni Soviet" --walaupun tidaklah tepat-- penunjukkan mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 menjadi sebuah penghargaan sejarah.

    Sejarah tersebut adalah sejarah kebesaran sepakbola Uni Soviet di masa lalu, sebelum negara besar tersebut bubar dan terpecah menjadi 15 negara pada Desember 1991.

    Pada debutnya di Piala Dunia 1958, muncul sesosok "laba-laba hitam" di bawah mistar gawang Uni Soviet. Ya, Lev Yashin yang legendaris itu "memperkenalkan" dirinya dan rekan-rekannya kepada dunia di Swedia, di mana mereka langsung menembus babak perempatfinal, sebelum dihentikan tuan rumah dengan skor 0-2.

    Hebatnya lagi, dua tahun kemudian Uni Soviet langsung menjadi juara Piala Eropa (1960), yang untuk pertama kalinya dihelat UEFA. Di final, tim asuhan pelatih Gavriil Kachalin itu mengalahkan Yugoslavia dengan skor 2-1 lewat extra time. Selain Yashin, muncul bintang baru dari "Negeri Beruang Merah", yaitu Valentino Ivanov, yang kelak menyumbang 26 gol dari 59 caps.

    Di Piala Dunia, dari empat penampilan pertamanya Uni Soviet selalu mampu melaju minimal sampai perempatfinal (1958, 1962, 1970). Bahkan di edisi 1966 mereka berhasil mencapai semifinal sebelum dihentikan Jerman Barat.

    Begitu pula di Piala Eropa. Mereka sangat menonjol di empat edisi pertama. Setelah jadi juara di gelaran pertama (1960), Soviet juga menjadi runner-up (1964), semifinalis (1968), dan runner-up lagi di tahun 1972.

    Hanya saja, setelah itu Soviet mengalami kemunduran. Mereka bahkan tidak lolos kualifikasi di empat turnamen besar berturut-turut: Piala Dunia 1974, Piala Eropa 1976, Piala Dunia 1978, dan Piala Eropa 1980.

    Menuju Piala Dunia 2018 di Rusia
    Baru di awal 80-an mereka bangkit. Muncul generasi baru yang diwakili antara lain Oleg Blokhin, Oleg Protasov, Rinat Sasaev, Sergei Aleinikov, dan Oleg Kuznetsov. Namun, prestasi mereka tak sementereng para pendahulunya. Di Piala Dunia 1982, 1986, dan 1990, Soviet tak pernah lolos lebih dari babak kedua.

    Yang paling nyaris dari generasi tersebut adalah di Piala Eropa 1988. Dasaev memimpin Soviet lolos ke babak final di Olympiastadion, Munich, Jerman, untuk bertemu Belanda. Namun, Belanda kala itu lebih bersinar dengan trio Ruud Gullit-Marco van Basten-Frank Rijkaard, plus Ronald Koeman, Hans van Breukelen, dan lain-lain. Di laga puncak itu Soviet ditekuk Belanda 0-2.

    Uni Soviet "berpamitan" dari sepakbola internasional di Piala Dunia, ketika mereka jadi juru kunci di fase grup. Setahun kemudian negara komunis itu bubar.

    Dari 15 negara republik pecahan Uni Soviet, Rusia hingga kini sering diidentikkan sebagai (negara eks) Uni Soviet, karena mereka adalah republik yang paling besar dan kuat. Secara geografis, luas wilayah mereka bahkan tetap lebih besar dibandingkan 14 negara lainnya jika digabungkan.

    Di dunia sepakbola, timnas Rusia tak pernah mendekati kejayaan Uni Soviet terutama di era 60-70an. Mereka hanya lolos tiga kali dari 6 penyelenggaraan Piala Dunia terakhir. Hasilnya pun selalu tumbang di putaran pertama.

    Sedikit lumayan adalah di Piala Eropa. Dari lima edisi, Rusia berpartisipasi empat kali. Hasilnya: tiga kali tersingkir di fase grup, dan satu kali masuk semifinal di tahun 2008. 

    Menuju Piala Dunia 2018 di Rusia
    Ironisnya lagi, Rusia bahkan "disalip" negara eks Soviet yang lain, Ukraina, yang pada 2007 terpilih sebagai tuan rumah Piala Eropa 2012 (bersama Polandia). Padahal, sampai waktu itu prestasi sepakbola Ukraina di level internasional lebih rendah daripada Rusia.

    Akhirnya, kesempatan untuk unjuk diri diambil Rusia pada bursa Piala Dunia 2018 & 2022. Mereka ikut mencalonkan diri sebagai tuan rumah, yang prosesnya dimulai sejak 2009. Setelah melewati dua kali voting, Rusia memenangi bursa penyelenggara Piala Dunia 2018, mengalahkan tiga kandidat lain: Portugal-Spanyol, Belgia-Belanda, dan Inggris.
    Dari keputusan FIFA yang diambil pada 2 Desember 2010, Rusia pun menjadi negara Eropa Timur pertama yang akan menghajat Piala Dunia. Secara keseluruhan, mereka menjadi negara ke-17 yang (pernah) menjadi tuan rumah Piala Dunia.

    Keberhasilan Rusia menjadi host Piala Dunia 2018 merupakan indikator lain dari kebangkitan ekonomi Rusia, yang mana sejak 2009 mereka bergabung dalam "poros" BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa), yang kini dianggap sebagai kekuatan baru perekonomian dunia


    Selain Piala Dunia, Rusia juga sudah masuk dalam kalender balapan Formula 1 mulai 2014, di sirkuit jalanan kota Sochi. Kota terbesar kedua setelah Moskow, Saint Petersburg, juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti bursa tuan rumah Olimpiade 2024.

    Maka dari itu, dari aspek sejarah dan iklim sepakbola, serta kemampuan ekonominya, Rusia layak untuk menyelenggarakan Piala Dunia, terlepas bahwa pasti akan ada hal-hal yang "minus" semisal cuaca yang lebih dingin, atau kultur masyarakatnya yang konon kurang ramah buat orang luar.

    Sayangnya, di saat dunia akan mulai memantau persiapan mereka seusai Brasil merampungkan hajatannya minggu lalu, yang terdengar dari Rusia justru isu-isu yang tidak enak. Selain rumor suap dalam bursa Piala Dunia 2018, yang sedang diselidiki FIFA, negara yang dipimpin Vladimir Putin itu juga sedang bergejolak terkait konflik politiknya dengan Ukraina, yang mulai panas sejak akhir tahun lalu. Konflik di Krimea dan terakhir di Donetsk, termasuk tragedi pesawat Malaysia Airlines MH-17, yang diyakini dirudal oleh kaum separatis Ukraina yang didukung pemerintahan Rusia, tentu bukanlah kondisi yang ideal untuk sebuah pesta internasional bernama Piala Dunia.

    Menuju Piala Dunia 2018 di Rusia
    Sejauh ini memang tidak ada pernyataan apapun dari FIFA tentang status Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018, dan konflik mereka dengan Ukraina serta tragedi MH-17. Namun, jika tidak ada penyelesaian dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin mesti dicarikan calon tuan rumah baru.

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments
    Item Reviewed: Menuju Piala Dunia 2018 di Rusia Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top