Kiprah Negara-negara Afrika Sepanjang Sejarah Piala Dunia |
Adalah Mesir yang mengawali kiprah benua Afrika di Piala Dunia. Tapi untuk yang tersukses, sejauh ini masih dipegang oleh Kamerun. Berikut adalah kiprah negara-negara Afrika di sejarah penyelenggaraan Piala Dunia.
Piala Dunia memang digelar untuk pertama kali pada 1930 di Uruguay, namun Afrika baru ikut serta di edisi berikutnya yakni pada 1934 di Italia. Mesir menjadi wakil pertama dan satu-satunya Afrika di turnamen sepakbola terbesar dunia ini.
Memang hanya Mesir yang kala itu melamar untuk ikut serta ke Piala Dunia dari benua Afrika. Karena ada 32 negara yang mendaftar, FIFA pun menggelar kualifikasi untuk mendapatkan 16 negara peserta di putaran final. Mesir tergabung di Grup 12 bersama Turki dan Palestina yang saat itu masih berbentuk negara mandat dari Inggris.
Turki lantas mengundurkan diri, Mesir pun tak kesulitan melenggang ke putaran final usai menang dua kali atas Palestina masing-masing dengan skor 7-1 dan 4-1. Meski lolos ke putaran final dengan mudah, pengalaman tak mengenakkan sudah menanti 'Negeri Piramida' itu.
Di putaran final, Hungaria sudah menanti. Untuk lolos ke fase berikutnya setiap tim wajib menang, mengingat Piala Dunia 1934 mengusung sistem gugur langsung sejak tahap pertama putaran finalnya. Mesir kalah 2-4 dan tersingkir, tapi laga ini mengundang kritikan dan diliputi kontroversi.
Usai mencetak dua gol, pemain sayap Mesir Abdulrahman Fawzi sebenarnya mampu mencetak gol ketiga. Dari tengah lapangan Fawzi menggiring bola melewati sejumlah pemain lalu mencetak gol. Tapi gol dianulir karena dianggap offside. Sementara itu gol keempat Hungaria juga berbau kontroversi. Geza Toldi lebih dulu menyikut kiper Mesir hingga mengalami patah hidung sebelum mencetak gol. Tapi tak ada pelanggaran.
Usai Mesir di 1934, Afrika tak punya wakil di Piala Dunia pada edisi berikutnya hingga 1966. Di 1938, Mesir sebenarnya mengajukan untuk ikut tapi kemudian mengundurkan diri sebelum bertanding. Di 1950, tak satupun mendaftar sementara empat tahun kemudian Mesir tak mampu mencapai putaran final usai kalah dua kali dari Italia di kualifikasi.
Tiga negara melamar untuk ikut Piala Dunia 1958, yakni Mesir, Ethiopia, dan Sudan. Tapi belum apa-apa Ethiopia sudah ditolak FIFA, sementara Mesir mengundurkan diri. Sudan yang berhasil mengalahkan Suriah di laga pertama kualifikasi pun akhirnya juga mundur, karena menolak bermain di Israel.
Di Piala Dunia 1962, tujuh negara masuk ke kualifikasi: Ghana, Republik Arab Bersatu (RAB, gabungan Mesir dan Suriah), Ethiopia, Maroko, Nigeria, Sudan, dan Tunisia. Ethiopia tersingkir oleh Israel, lalu RAB dan Sudan mundur karena alasan cuaca. Empat tim tersisa yakni Ghana, Maroko, Nigeria, dan Tunisia berebut jatah playoff, di mana Maroko yang melaju. Sayangnya mereka kalah dari Spanyol di dua laga playoff.
Di edisi 1966, 17 negara masuk ke proses kualifikasi yakni Aljazair, Kamerun, Kongo (French Congo), Ethiopia, Gabon, Ghana, Guinea, Liberia, Libya, Mali, Maroko, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, Sudan, dan Tunisia. Tapi Kongo kemudian ditolak FIFA, sedang Afrika Selatan dihukum karena Apartheid. 15 negara yang tersisa malah pada akhirnya mengundurkan diri, sebagai bentuk protes kepada FIFA karena hanya memberikan satu tiket untuk tiga benua (Afrika, Asia, Oseania).
Setelah enam edisi tanpa wakil Afrika, Maroko mengakhiri rentetan tersebut di 1970. Di awal sebenarnya ada 14 negara yang masuk ke proses kualifikasi, tapi belum apa-apa Guinea dan Zaire sudah ditolak sementara negara lainnya gagal melaju. Maroko sendiri tak banyak berkutik di putaran final. Menempati Grup 4 bersama Jerman Barat, Peru, dan Bulgaria, 'Singa Atlas' hanya meraih satu poin dan berakhir sebagai juru kunci.
Zaire melanjutkan perjuangan Afrika di Piala Dunia pada episode 1974, memenangi duel dari 23 negara tetangganya yang ikut proses kualifikasi. Tapi sebagaimana Maroko pada turnamen sebelumnya, Zaire pun tak berdaya. Mereka jadi lumbung gol Yugoslavia, Brasil, dan Skotlandia hingga menempati posisi terbuncit di grup 2.
Tunisia menjadi tonggak tersendiri bagi Afrika lewat Piala Dunia 1978 sebagai negara Afrika pertama yang menang di putaran final Piala Dunia, menaklukkan Meksiko 3-1. Mereka kemudian mengakhiri 'kutukan' juru kunci di dua edisi sebelumnya meski juga tak lolos ke fase gugur karena hanya finis di posisi tiga di bawah Polandia dan Jerman Barat.
Prestasi Afrika kian meningkat di Piala Dunia 1982, dengan mengirimkan dua wakil yakni Kamerun dan Aljazair. Kamerun memetik tiga kali hasil imbang, sementara Aljazair impresif dengan meraih dua kemenangan. Tapi nasib baik belum menghampiri, keduanya belum berhasil lolos ke fase gugur karena hanya menempati posisi ketiga.
Sejak edisi 1982 itu, kiprah Afrika terus meningkat. Pada 1986, untuk pertama kalinya ada negara Afrika yang menginjak babak 16 besar yakni Maroko. Satu wakil lainnya adalah Aljazair, terhenti di babak grup setelah hanya menempati urutan tiga.
Kamerun makin menunjukkan geliat Afrika setelah berhasil menembus perempatfinal Piala Dunia 1990. Mereka juga kemudian menjadi tim tersukses mengingat sejak saat itu hanya satu kali mereka tak tampil di putaran final Piala Dunia, yakni pada 2006.
Bahkan terhitung mulai 1990, tim-tim Afrika selalu berhasil mengirimkan wakil melewati fase grup. Nigeria sukses ke babak 16 besar pada 1994 dan 1998, yang diulangi oleh Ghana pada 2006. Sementara Senegal mengikuti jejak Kamerun dengan mencapai perempatfinal pada 2002, di mana pada 2010 lalu direplikasi oleh Ghana.
Secara keseluruhan, Kamerun paling sering tampil di putaran final dengan tujuh kali ikut serta. Sementara Ghana berpeluang melanjutkan progresnya di Brasil, Juni nanti, dengan menembus semifinal.
Pada Piala Dunia 2014 ini, Afrika mengirimkan lima wakilnya yakni Aljazair, Kamerun, Ghana, Pantai Gading, dan Nigeria.
Partisipasi Negara-negara Afrika di Piala Dunia
Kamerun (7): 1982, 1990, 1994, 1998, 2002, 2010, 2014
Nigeria (5): 1994, 1998, 2002, 2010, 2014
Aljazair (4): 1982, 1986, 2010, 2014
Maroko (4): 1970, 1986, 1994, 1998
Tunisia (4): 1978, 1998, 2002, 2006
Pantai Gading (3): 2006, 2010, 2014
Ghana (3): 2006, 2010, 2014
Afrika Selatan (3): 1998, 2002, 2010
Mesir (2): 1934, 1990
Zaire (1): 1974
Senegal (1): 2002
Angola (1): 2006
Togo (1): 2006