Deschamps Usung Ambisi Besar meski Tetap Realistis |
TIMNAS PERANCIS - Pelatih Prancis Didier Deschamps mengaku datang ke Brasil 2014 dengan mengusung ambisi besar. Tetapi ia tetap berusaha realistis menilik catatan Prancis di gelaran-gelaran sebelumnya.
Swiss lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 setelah menjadi
juara grup kualifikasinya dengan catatan menang 7 kali dan seri 3 kali, tanpa sekalipun terkalahkan. Di Piala Dunia 2014 Prancis masuk Grup E bersama Swiss, Honduras, dan Ekuador.
Kendatipun mendapat grup yang relatif ringan, Prancis tak bisa santai karena tak punya catatan bagus dalam fase grup tiga edisi terakhir Piala Dunia. Selain jadi juru kunci grup di Piala Dunia 2002 dan 2010, di gelaran 2006 Prancis juga cuma bisa mengantongi satu kemenangan--walaupun tetap lolos ke fase knockout sampai akhirnya berhasil menjadi runner-up turnamen.
"Aku akan ke Brasil dengan banyak ambisi, tapi juga realistis," kata Deschamps di Daily Mail.
"Ada banyak negara lebih baik daripada kami di atas kertas. Kami tidak bisa menyembunyikannya dari kebenaran. Satu-satunya pertandingan yang dimenangi Prancis di fase grup Piala Dunia dalam 12 tahun terakhir adalah kemenangan atas Togo 2-0 di Koeln pada tahun 2006," jelas kapten Les Bleus di Piala Dunia 1998 ini.
Dengan kenyataan tersebut, Prancis pun diakuianya masih sulit untuk membicarakan peluang menjuarai Piala Dunia. "Ada banyak tim-tim yang jauh di atas kami, termasuk Spanyol yang menjuarai Piala Dunia terakhir dan dua Piala Eropa terakhir. Mungkin ada enam atau tujuh negara. Buat kami, untuk menjuarai turnamen itu mungkin akan dilihat sebagai keajaiban," ungkap Deschamps.
Deschamps berpeluang menjadi pelatih ketiga yang menjuarai turnamen sebagai pemain dan pelatih, setelah Franz Beckenbauer (Jerman) dan Mario Zagallo (Brasil).