Info Piala Dunia - Piala Dunia Qatar masih berjarak delapan tahun lagi, namun pertanyaan soal waktu perhelatannya masih saja terus mengemuka dan jadi perdebatan. Presiden FIFA, Sepp Blatter, sampai bosan dibuatnya.
Ditunjuknya Qatar jadi tuan rumah Piala Dunia memang mengundang kontroversi terkait waktu perhelatan pesta sepakbola dunia itu, yang akan digelar di musim panas. Di kala itu cuaca Qatar sangat panas dan bisa mencapai 40-45 derajat celcius.
Hal ini tentunya tak akan bikin nyaman pemain dan juga suporter meski panitia lokal setempat sudah berencana melengkapi seluruh stadion yang dibangun dengan teknologi pendingin ruangan.
Maka itu sekjen FIFA, Jerome Valcke, beberapa waktu lalu sempat mengutarakan niat FIFA untuk memajukan waktu perhelatan menjadi musim dingin, antara November hingga Januari, yang kemudian langsung dibantah otoritas tertinggi sepakbola dunia itu.
Ketika FIFA mengadakan Gala Dinner dua hari lalu dalam rangkaian pengumuman Ballon d'Or, isu seputar Piala Dunia 2022 juga masih ada dan bahkan jadi momen untuk para pewarta dunia mencecar Blatter dengan berbagai pertanyaan terkait ajang itu.
Blatter pun dibuat terheran-heran dengan sikap awak media dan menurutnya terlalu dini untuk membicarakan soal Piala Dunia di Qatar, sementara Piala Dunia di Brasil tinggal berjarak sekitar enam bulan.
"Menarik melihat bahwa ... media begitu tertarik pada Qatar yang masih delapan tahun lagi dimulai dan kami punya Piala Dunia 2014 tahun ini dan lebih menarik jika kita berbicara soal Piala Dunia (di Brasil) di 2014 sekarang," ujar Blatter seperti dikutip Soccerway
"Sudah dua tahun berlalu sejak (Michel) Platini berbicara bahwa kami seharusnya menggelarnya di musim dingin," lanjut pria 77 tahun itu.
"15 tahun lalu saya katakan kami akan menganalisa situasi in dan jika memungkinkan, maka kami akan bermain di musim dingin."
"Kini kami harus menganalisa situasinya, apa yang yang Valcke katakan bukanlah hal baru."
"Mungkin pernyataannya diartikan tidak tepat tapi kami akan melakukan seluruh konsultasi dan baru akan selesai di akhir 2014, jadi di 2015 kami akan memutuskan apakah setuju atau tidak, Piala Dunia di musim panas atau musim dingin," tutupnya.
"15 tahun lalu saya katakan kami akan menganalisa situasi in dan jika memungkinkan, maka kami akan bermain di musim dingin."
"Kini kami harus menganalisa situasinya, apa yang yang Valcke katakan bukanlah hal baru."
"Mungkin pernyataannya diartikan tidak tepat tapi kami akan melakukan seluruh konsultasi dan baru akan selesai di akhir 2014, jadi di 2015 kami akan memutuskan apakah setuju atau tidak, Piala Dunia di musim panas atau musim dingin," tutupnya.
