Michel Francois Platini (Foto: Reuters)
FIFA – Michel Platini tak ada habisnya mewacanakan sejumlah gagasan kontroversial. Setelah pernah mengajukan usul gelaran Euro lintas Eropa, Presiden UEFA itu mengutarakan ide menghapus kartu kuning dan kartu merah.
Figur yang juga legenda hidup Juventus dan tim nasional Prancis itu merasa pemberian kartu kuning atau merah, terlebih pada seorang kiper saat melakoni pelanggaran di kotak terlarang, sudah berlebihan. Pasalnya, hukuman penalti saja sudah jadi beban yang berat untuk sang kiper atau pemain dengan posisi manapun.
“Sebuah kartu merah untuk kiper, sepertinya kelewat batas – (hukuman) penalti saja sudah cukup,” ungkap Platini, sebagaimana disadur Football-Italia, Jumat (6/12/2013).
“Saya pikir, ide ini bisa disetujui semua pihak di FIFA dan UEFA, walau saya tetap merasa masih ada satu atau dua negara anggota yang berpengaruh besar di dewan internasional, tak berkenan dengan perubahan ini,” sambungnya.
Lebih lanjut soal gagasannya itu, Platini ingin mengganti hukuman kartu kuning atau merah dari saku wasit itu dengan sistem serupa, seperti yang diterapkan pada permainan rugby, di mana si pelaku pelanggaran hanya disanksi keluar lapangan selama 10 atau 15 menit, sebelum bisa dimasukkan lagi ke lapangan.
“Saya ingin mengubah hukuman itu seperti dalam rugby, menghukum pelanggar dengan keluar lapangan selama 10-15 menit. Sekarang untuk melakukannya butuh kedewasaan semua pihak dan kita lihat saja apakah hasilnya bagus buat sepakbola,” lanjut Platini.
“Ide seperti itu juga akan menggantikan sanksi ketika pemain sudah banyak menerima peringatan. Dengan begitu, tim akan mendapat keuntungan di laga yang sama, dari pada sanksi dari kartu merah yang baru membolehkan si pemain turun bermain lagi di dua laga berikutnya,” tutupnya.